Halo Suamiku!

Menambah Anggota Lain di Hidup yang Baru (2)



Menambah Anggota Lain di Hidup yang Baru (2)

1Sepertinya belum lama Youyou melahirkan anaknya dan bayinya pun juga baru saja tampak stabil.     

Bangsal itu sepi. Sekarang, Su Xun menatap lekat ke sosok kecil di lengan Ye Zi dengan sorot dalam. Entah sudah berapa lama ia berjongkok, yang pasti, rasa pegal di kakinya pun sama sekali tak terhiraukan.     

Awalnya, Youyou yang bergegas dari markas sangat mengkhawatirkan kondisi Ye Zi, namun ketika melihat adegan di dalam bangsal, ia mencoba yang terbaik untuk menenangkan napasnya, mencoba sekuat mungkin menahan rasa harunya, dan selama sesaat, ia tidak tahu apakah harus menangis atau tertawa.     

Tentu saja, kalau pun ia menangis, itu adalah tangisan kegembiraan.     

Kini, Ye Zi telah melahirkan anak dari darah dagingnya sendiri dan Su Xun dengan selamat.     

Kemudian, langkah kaki seseorang terdengar dari belakang. Begitu Youyou menoleh, ia melihat Jun Hang dan orang tua Su Xun muncul di sana.     

Tak pelak lagi, ia melihat mereka dengan air mata berlinang.     

Ibu Su Xun yang menyadari kehadiran Youyou tampak mengatupkan bibir setelah senyumnya tersungging lama. Lalu, ia dengan cepat bertanya, "Kamu mau masuk dan melihatnya? Itu anak perempuan. Dia terlihat sangat imut."     

"Belum, tapi aku hanya merasa betapa hangat dan indahnya melihat mereka untuk pertama kalinya. Aku sangat tersentuh. Aku akan melihatnya nanti." jawab Youyou.     

Saat mengatakan ini, mata merahnya tetap tak bisa disembunyikan, dan ia langsung mengulurkan tangannya untuk memeluk ibu Su Xun, "Bibi, aku sangat bangga pada Ye Zi karena bisa melewati kelahirannya dengan selamat."     

Fu Jiu, ibu Su Xun, menepuk pundaknya dan tersenyum, "Ya, mereka semua mengira tubuh kecilnya tidak akan mudah untuk melahirkan. Bahkan, mereka sudah bersiap untuk melakukan operasi caesar, tapi tak disangka, ketika sudah waktunya melahirkan, dia lahir dalam waktu satu jam setelah memasuki ruang bersalin. Berkat berkah Tuhan, bayi kecil dalam perutnya tahu jika ibunya memiliki tubuh kecil sehingga dia tidak terlalu menyiksanya."     

Ya, Ye Zi telah melahirkan seorang gadis kecil yang lucu untuk Su Xun dan keluarga mereka.     

Itu adalah bayi perempuan.     

Dan Su Xun menamainya Su Xiaoye.     

Sebelum melahirkan, tidak ada yang memeriksa jenis kelamin anak mereka. Tapi baik Ye Zi maupun Su Xun sebenarnya menginginkan anak laki-laki.     

Mungkin bagi Ye Zi, karena pengalamannya di beberapa tempat yang abu-abu. Entah kenapa, ia selalu percaya bahwa sebagai laki-laki, setidaknya ia tidak akan diganggu seperti wanita dan bisa lebih melindungi dirinya sendiri.     

Sedangkan mengapa Su Xun menginginkan anak laki-laki, sebenarnya alasannya sangat sederhana. Ia pikir seorang putra akan lebih baik daripada seorang putri.     

Dulunya ia adalah pria yang sangat suka bermain-main dan sinis, hingga akhirnya ia akan menjadi seorang ayah. Secara naluriah, ia merasa bahwa dengan memiliki putra, ia akan lebih santai.     

Tetapi ketika putrinya lahir, ketika ia menyaksikan segalanya dengan mata kepalanya sendiri, matanya melebar dan menegang. Melihat putri kecilnya, ia langsung meneteskan air mata dan hidungnya mengeluarkan ingus yang tak tertahankan.     

Saat itu, ia hanya mampu memeluknya tanpa berkata apa-apa.      

Sejujurnya, jika ia memiliki anak perempuan, apa yang paling ia takuti adalah saat putrinya bertemu dengan bocah nakal seperti dirinya ketika ia besar nanti.     

Karena itu, Su Xun akan lebih mencintai Ye Zi lagi di masa depan.     

Agar ibu dari putrinya tahu bahwa meski ia memiliki kekurangan, baginya, ia akan tetap menjadi pria titipan yang akan merawatnya sepanjang hidupnya.     

Ia akan menunjukkan betapa besar cintanya untuk Ye Zi.     

Juga, begitu besar rasa cintanya pada putri mereka.     

Dan ia akan melindungi mereka sepanjang hidupnya.     

Sementara itu, ketika Ye Zi memiliki seorang putri, sepertinya ia telah melupakan keinginannya untuk memiliki seorang putra. Apalagi setelah melihat putrinya dengan sepasang mata persik yang indah dan menawan seperti Su Xun, ia tidak bisa menahan tangis.     

Justru kini, hatinya dipenuhi dengan rasa syukur.     

Bagaimanapun, selama anaknya selamat, terlepas dari apa yang akan dilakukan anak-anaknya di masa depan, ia akan tetap mensyukurinya.     

Sungguh, ia hanya ingin saling menemani dan menjalani perjalanan kehidupan keluarga mereka yang indah bersama-sama.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.