Kemampuan Monster Kecil yang Berbeda (2)
Kemampuan Monster Kecil yang Berbeda (2)
Sampai di akhir kalimat, Tang Ye hampir mengaum hingga membuat beberapa orang di jalan yang ada sekitarnya langsung memandangnya dengan kaget sekaligus takjub, tetapi tampaknya Tang Ye menutup mata terhadap semuanya dan terus berteriak dengan ponselnya.
Sementara wanita di seberang telepon yang mendengar raungan Tang Ye hanya bisa termangu.
Tampaknya ia tidak percaya bahwa pria yang selalu mengalah bisa memarahinya dengan kata-kata seperti itu. Wanita itu juga seketika bereaksi dan hanya bisa ikut berteriak seperti orang gila. Mendapati itu, tanpa pikir panjang Tang Ye langsung menghancurkan ponselnya, "Persetan! Mati saja kau!!!"
Tanpa bisa dicegah, ponsel itu jatuh ke atas tanah dan terkoyak. Dengan tampilan ponselnya yang seperti itu, bisa dilihat bahwa kekuatannya sangat besar.
Kini, dada Tang Ye terlihat naik turun dengan hebat. Setelah akhirnya ia naik ke mobil, roda itu berguling menginjak ponselnya tanpa bisa dicegah.
Sebenarnya, Tang Ye sendiri tidak tahu mengapa suasana hatinya begitu murung tiba-tiba. Padahal jelas, sebelumnya pun ia sudah berkali-kali mengalami keadaan yang sama, tetapi kali ini, tampaknya ia telah terpancing dan tidak ingin bertahan lagi.
Setelah kembali sekarang, ia akan meminta cerai!
Ia tidak ingin terus seperti ini!
Saat itu, mobil Tang Ye melaju cepat di jalan, tetapi pikirannya justru dipenuhi dengan sosok Su Li, seolah-olah ia sendiri sedang di luar kendali.
Pada awalnya, mobil itu melaju sangat cepat. Bisa disimpulkan, saat itu ia sangat ingin segera kembali untuk bercerai, tetapi ketika sedang mengemudi, kecepatannya melambat tak lama kemudian. Akhirnya, ia perlahan berhenti, menyandarkan kepalanya di kemudi, matanya yang lelah sedikit merah, dan sedikit basah.
Entah kenapa, rasa sedih yang tak bisa dijelaskan tiba-tiba menyelimutinya.
Sungguh, Su Li benar-benar seperti tahi lalat yang menempel di hatinya, yang tidak akan pernah bisa dihapus.
**
Sementara itu di lain sisi, Su Li tidak menyangka bahwa Chen Nianbai telah sampai sejak lama.
Ia pikir suaminya baru saja tiba di sini.
Semua ini terkuak ketika Chen Nianbai mengambil alih putra mereka, lalu ia tiba-tiba bertanya, "Apa yang kalian bicarakan? Dia terlihat sangat bersemangat?"
Tubuh Su Li tertegun di tempat begitu Chen Nianbai mengatakan ini.
Padahal ia jelas-jelas sudah berbelok di tikungan sebelum akhirnya melihat Chen Nianbai dan mobilnya. Tampaknya Chen Nianbai mungkin baru tiba saat melihatnya berbincang dengan Tang Ye.
Tapi kali ini, Su Li mengangkat alisnya seolah itu bukan apa-apa, "Tidak ada. Tadi kita hanya kebetulan berpapasan."
"Oh."
Kini, terlihat Chen Nianbai menurunkan kelopak matanya sembari mengencangkan sabuk pengaman Su Li. Lalu ia berkata pelan, "... Apa dia masih sangat menyukaimu?"
Giliran Su Li yang kini terbungkam, "..."
Pasalnya, ia sangat tahu jika perasaan Tang Ye padanya masih belum selesai.
"Kenapa? Kamu cemburu? Aku sudah tidak ada hubungan apapun dengannya. Lagi pula, tadi dia hanya menanyakan sesuatu padaku sebagai teman, dan kamu harus tahu kalau dia telah menikah. Jadi sekarang semuanya sudah seperti biasa."
"Tenanglah, aku dan anak ini hanya milikmu." Tambah Su Li mencoba menenangkan sembari tangannya jatuh ke paha Chen Nianbai.
Dan setelah Su Li mengucapkan kata-kata ini, sorot ketegangan yang sebelumnya menyelimuti Chen Nianbai perlahan mereda meski belum sepenuhnya lenyap. Bagaimanapun, meski peristiwa itu telah berlangsung begitu lama, tapi mereka masih membawa bahaya dan trauma yang tak terhapuskan.
Apalagi sekarang, ia tidak ingin orang lain menghancurkan keluarganya.
Dan entah kenapa, saat perjalanan kembali ke rumah, Su Li merasa mual dan ingin muntah.