Halo Suamiku!

Aku Bukan Istri Sahnya (5)



Aku Bukan Istri Sahnya (5)

0" —-tepat sebelum pesta kembang api. Dia berbicara dengan ayahmu dan juga Ibu, bahkan dengan kakakmu."     

Begitu pernyataan ini terlontar, Youyou benar-benar tercengang.     

Tampaknya ia sangat tidak menduga bahwa Jun Hang datang menemui keluarganya.     

Apalagi, ia pergi menumui keluarganya sendirian.     

Kini, entah apa yang Youyou pikirkan, tapi yang pasti, sebersit senyum hangat menghiasi wajahnya.     

Memang, jika Jun Hang tidak datang padanya, Youyou pasti tidak akan memerhatikan gerak-gerik Jun Hang.     

Dan sekarang, ia benar-benar salah… menilainya.     

Tepat di saat Youyou masih jatuh ke dalam pemikirannya sendiri, tiba-tiba, ia kembali mendengar ibunya melanjutkan, "Nak, ayo ke Inggris dengan Ibu setengah bulan lagi."     

"Apa? Kenapa harus ke Inggris?"     

Nyonya An tampak tersenyum tipis, lalu perlahan berkata, "Ngomong-ngomong, ibumu ini juga cucu dari Duchess. Sejak kematian nenek, Ibu jarang pergi berjalan-jalan ke sana. Sebulan yang lalu, Perdana Menteri baru Inggris, yang mana dia juga cucu dari Duchess, dan memiliki hubungan saudara dengan Ibu, menggelar makan malam internasional. Dia mengundang kepala negara dari beberapa negara Eropa Barat dan bangsawan negara masing-masing untuk menghadiri perayaan itu. Identitas Ibu tentu juga tertulis di sana. Kartu undangan pun telah tiba. Jadi Ibu rasa cukup masuk akal untuk pergi ke sana dan juga jalan-jalan."     

Setelah mendengar penuturan itu, Youyou mengangguk tanpa keberatan.     

Hanya saja, Perdana Menteri baru itu "saudara angkat" ibu.     

Sebenarnya, hanya keluarga yang tahu tentang hubungan ibu, bahkan Youyou pun tidak pernah mengatakan tentang itu pada Jun Hang. Alasannya, karena ibu tidak terlalu suka pergi ke Inggris untuk bertemu mereka dan Youyou sendiri tidak merasa perlu untuk membahasnya.     

Keluarga di Inggris pun juga sangat takut dengan identitas Ibu. Bahkan, mereka pernah saling bertentangan. Kemudian, mereka ingin menjilat dengan kekuatan di pihak Ibu, tetapi Ibu mempertahankan hubungan dekat dan tidak memenuhi keinginan mereka.     

Hubungan Ibu dengan mereka tentu tidak sepenuhnya terputus, apalagi dengan adanya Duchess, yang sangat protektif terhadap Ibu.     

Sekarang, Youyou tidak memikirkannya lagi dan ia juga tidak memikirkan kenapa tiba-tiba Ibu ingin mengajaknya jalan-jalan dengan keluarga kerajaan yang ingin menjilat mereka, tepat ketika hal yang sangat umum terlintas di benaknya.     

Setelah kembang api dinyalakan malam itu, semua orang masih setia di tempat, kecuali Bo Jing dan Kimi.     

Ada cukup kamar di vila untuk menampung kerabat dan teman-teman Rong Zhan.     

Malam itu, Rong Zhan telah memerintahkan pengurus rumah untuk menyiapkan kamar agar semua orang mulai beristirahat. Saat itulah, banyak orang mulai menghilang satu per satu.     

Begitu pun dengan Youyou.     

Hanya saja kali ini, ia tidak ingin meninggalkan orang tuanya.     

"Ayah, aku sangat merindukanmu dan sangat merindukan rumah. Maukah kamu pergi ke Inggris bersama dengan ibu selama beberapa saat?" rengek Youyou dengan manja pada ayahnya.     

Kini, tampak Bo Yan membelai rambut putrinya dengan sayang, "Ayah tidak akan ke sana. Saat itu, terakhir kali Ayah ke London dalam misi pertempuran. Ayah khawatir mereka masih memiliki bayangan dan dendam akan itu."     

"Hngg…!"     

Youyou tidak bisa menahan tawa. Wajahnya yang polos bersinar, rambut hitamnya yang lembut tergerai, dan lipatan kecil di bibirnya benar-benar menyilaukan mata banyak orang.     

Tawanya yang renyah sontak membuat seseorang yang berdiri tidak jauh di sana, yang sedang berbicara dengan Rong Zhan menatap ke arahnya.     

Tawanya yang murni dan indah benar-benar terlihat polos seperti sebelumnya.     

Tawa itu pula yang membuat sosok itu berhenti dengan wajah dingin, juga tatapan matanya yang memandang Youyou sejenak. Sosok itu suram seperti tinta, hingga tidak ada seorang pun yang mampu melihat apa di balik sorot mata itu.     

Ia hanya seperti gunung yang jauh diselimuti awan, awan putih yang begitu tebal.     

Namun berkat senyum Youyou yang menawan, awal tebal itu perlahan menyingkir…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.