Ditakdirkan Untuk Saling Mencintai (3)
Ditakdirkan Untuk Saling Mencintai (3)
Dua sosok yang saling tumpang tindih tercermin samar-samar.
Mencerminkan sentuhan ambigu yang terus-menerus bergelombang.
Suara serak dan lenguhan seperti musik stagnan, yang membuat orang ketagihan dan berdenyut-denyut.
Dalam sisa yang begitu dalam, kesadaran Youyou tampak semakin tak terkendali, terbentur dan bergetar, seperti mimpi.
...
Sepertinya Youyou telah melupakan saat di mana ia bertemu Jun Hang ketika mereka masih kecil, tetapi ia tahu bahwa Jun Hang pasti telah terukir di lubuk hatinya sejak pertama kali mereka bertemu.
Kalau tidak, ketika Youyou melihat Jun Hang sebagai seorang remaja, ia tidak akan merasa seperti teman lama dari kehidupan lain yang kembali ditemukan dan tidak berpaling darinya untuk waktu yang lama.
Di depannya, selalu berdiri seorang pria muda yang anggun, memiliki senyum lembut, yang selalu membuat Youyou memikirkan sebuah kata di lautan kepalanya.
Sebesar apa pun badai yang menerjang, ia akan tetap menunggu Jun Hang.
Sementara anak laki-laki itu juga menunggu Youyou.
Menunggunya tumbuh dewasa, menunggunya mengejarnya, menunggunya memegang tangannya.
Tapi takdir selalu mempermainkan manusia. Ketika Youyou telah putus asa untuk menemukannya, Jun Hang mengalami kecelakaan. Sebuah pesan jauh dikirim oleh Jun Hang, seolah memotong kemungkinan tak terbatas di antara mereka.
Meski keduanya telah sama-sama menjalani dua kutub yang berbeda, tapi tidak ada yang bisa lepas dari nasib mereka.
Sama seperti sekarang. Meski awalnya Jun Hang telah menyerah, tapi Youyou berhasil menariknya kembali. Meskipun ini baru pertama kali bagi Youyou, ditambah lagi ia tersihir oleh obat-obatan yang tak bertanggung jawab itu, tapi ia seperti gadis yang menggoda, liar dan mampu menjerat Jun Hang dalam segala hal, membuat Jun Hang jatuh dan tergila-gila pada dirinya.
Kelembutannya begitu indah sehingga membuat Jun Hang tidak bisa berhenti.
Suaranya begitu menyihir sehingga membuat Jun Hang ingin terus menyatu dengannya..
Pinggangnya terlalu lembut untuk membuat Jun Hang menyerah.
Sementara Youyou sendiri tidak bisa menahan erangan, desahan, dan lontaran nama Jun Hang yang keluar dari bibirnya.
Wajahnya yang memerah dan tampak manis seperti menggambarkan kepuasan, kesakitan, sekaligus kebahagiaan.
Setelah berlama-lama di kamar mandi, tidak ada satu pun dari keduanya yang ingin menyerah.
...
Setelah malam yang panjang itu, entah sejak kapan Youyou benar-benar sudah tak berdaya.
Ia sangat lelah hingga tidak mampu hanya untuk sekedar mengangkat jari.
Untuk waktu yang lama, kakinya berada dalam posisi yang sama, menderita rasa sakit dan mati rasa, bahkan hampir tidak bisa menutup.
Hanya ketika tubuhnya dengan lembut dimasukkan ke dalam air hangat, ia baru merasakan sedikit rasa sakit dan ketidaknyamanan di tubuhnya. Tak lama berselang, sebuah tangan ramping yang halus membasuh setiap inci kulit halus di tubuhnya.
Hingga akhirnya, tangan itu perlahan mendayung di bawahnya.
Membantunya untuk menghilangkan ketidaknyamanan yang dirasakan Youyou.
Ia mengerang samar, dan perasaannya yang terlalu sensitif membuatnya menggenggam lengan Jun Hang cukup erat.
Sementara angin laut bertiup dari jendela yang membuat keintiman keduanya semakin indah.
Malam itu benar-benar tak akan terlupakan.
Setelahnya, Youyou berbaring di lengan yang hangat, napasnya agak dingin, tetapi tubuh kecilnya yang panas terus-menerus bergesekan satu sama lain dan terus memeluk Jun Hang, seolah-olah itu adalah hal yang paling sulit untuk dilepaskan dalam hidupnya.
Bahkan dalam tidur pun.
Ia masih bisa merasakan ciuman perlahan jatuh di dahinya diiringi sebuah ucapan yang mengatakan bahwa ia akan bertanggung jawab untuknya.
Bertanggung jawab sampai akhir.
Kalimat itulah yang berhasil mengantar Youyou jatuh ke alam mimpi.
Malam yang benar-benar indah.
Keesokan harinya.
Saat Youyou terbangun, ia membuka matanya perlahan. Butuh waktu cukup lama baginya untuk mencerna semua yang dilihatnya saat ini...