Halo Suamiku!

"Ngomong-ngomong, apa masih ada hal lain yang harus kamu lakukan? Ketika kamu kembali nanti, aku akan membiarkanmu melihat anakku dan Sang Xia."     

Rong Zhan menekankan beberapa kata sensitif terakhir.     

Anakku dan Sang Xia.      

Rong Zhan sendiri bukan orang baik, tapi dia tidak bisa membiarkan siapapun mengusik kebahagaiannya.      

Saat ini, dengan lesu dia bersandar di jok, lalu mengeluarkan sebatang rokok dari saku celananya.     

Dia tidak merokok di rumah. Dia hanya berpura-pura terlihat tampan di depan saingannya.     

Tapi.      

Rong Zhan seperti baru saja menemukan harta karun dalam sejarah. Begitu dia mengatakan itu, Bo Yi mengatakan sesuatu yang sepertinya normal, tapi itu membuat hati Rong Zhan terpicu badai besar.     

Tidak terdengar emosi apapun dari suara Bo Yi, bahkan nadanya agak ringan, "Karena saat aku kembali, anak-anak Sang Xia pasti semuanya sudah lahir, jadi aku menyiapkan dua hadiah untuk kedua bayinya terlebih dahulu. Di hari kelahiran mereka, kamu bisa membantuku untuk memberikannya."     

Anak-anak Sang Xia... semuanya lahir…..      

Aku menyiapkan dua hadiah...      

Yang akan diberikan kepada keduanya...      

Begitu Rong Zhan mendengar semua kalimat yang terlontar dari mulut Bo Yi, sekujur tubuhnya kaku, otaknya serasa hancur lebur, dan tidak ada reaksi sama sekali yang dia berikan.      

Tidak, tidak benar, tunggu dulu. Bagaimana situasi sebenarnya?     

Dua anak, dua bayi, apa yang sebenarnya terjadi di sini?     

"Xiao Chen, hadiahnya ada di bagasi. Pergi dan ambilkan untukku." Bo Yi memerintahkan sopirnya yang duduk di depan.     

Sopir itu segera membuka pintu dan turun, namun seluruh jiwa Rong Zhan sepertinya belum kembali.     

Samar-samar Bo Yi menemukan sesuatu yang salah dan bertanya, "Rong Zhan? Ada apa denganmu?"     

Rong Zhan mencoba yang terbaik untuk menenangkan diri di depan Bo Yi. Untuk sesaat, dia terlihat sedikit linglung, "Tidak,itu, dua, dua anak?"     

Bo Yi menjawab dengan alis terangkat, "Kenapa? Sang Xia hamil anak kembar, kamu tidak tahu? Bukankah dia memberitahumu?"     

Ya!      

Sungguh memalukan untuk mengatakan itu.     

Tidak peduli suasana hati seperti apa yang melintas di hati Rong Zhan.     

Setelah menelan ludah beberapa saat, dia terbatuk dua kali. Dia cepat-cepat menarik ujung mulutnya dan berkata, "Bagaimana bisa! Bagaimana mungkin aku tidak tahu? Bagaimana bisa aku tidak tahu jika kekasihku memiliki dua bayi di perutnya? Bagaimana mungkin aku tidak tahu? Tentu saja aku tahu, bagaimana aku bisa, bagaimana..."     

Saat di akhir kalimat, senyum Rong Zhan tampak kaku.      

Ya, sial, bagaimana bisa dia tidak tahu?     

Benarkah dua anak? Bo Yi tidak menipu dirinya tentang masalah ini, bukan?     

Hati Rong Zhan langsung diselimuti kabut. Jika itu benar-benar dua bayi kembar, entah apa yang dia rasakan sekarang, yang jelas bukankah itu menandakan jika dia terlalu brengsek?     

Terutama di depan saingannya, dia merasa sangat terhina!     

Namun, seolah untuk menutupi perasaannya yang tidak wajar dan semacam hati yang meledak, Rong Zhan mengambil rokok dan memasukkannya ke dalam mulut, lalu dengan samar berkata, "Kembar, kembar... Sial, lihatlah..... kekasihku sudah memberitahuku."     

Rong Zhan memegang erat tangannya, ujung jarinya gemetar tak terkendali, dan hatinya seperti dihunus pedang panjang.Sekarang ini, dia sangat ingin segera masuk ke vila untuk melihat Sang Xia dan perutnya.     

Di sampingnya, Bo Yi terlihat acuh tak acuh dan menatapnya dalam diam, yang terus-menerus merokok, dan terus-menerus bergumam.     

Sampai akhirnya dia berkata, "Rong Zhan, kamu belum menyalakan rokokmu."     

Sontak, Rong Zhan tiba-tiba tersedak dan terbatuk dengan keras.