Halo Suamiku!

Rong Zhan Bertindak Bodoh (2) 



Rong Zhan Bertindak Bodoh (2) 

2Wajah Sang Xia tampak sedikit cemberut, tapi untungnya dia memiliki persiapan psikologis terburuk sebelumnya.     

Morgan juga berpesan kepada Sang Xia, "Bagi penderita amnesia wajah, saat berkomunikasi dengan orang lain, mereka harus memperhatikan detail lawan bicaranya, misalnya…..."     

Misalnya rambut, pakaian, dan apakah ada tanda khusus di tubuh yang dapat membantu pasien mengidentifikasi lawan bicaranya.     

Morgan mengatakan banyak hal kepada Sang Xia dan memberinya banyak contoh. Meskipun Sang Xia tidak dapat menerima kenyataan bahwa dia mengidap penyakit ini, tapi dia harus menghadapinya apapun yang terjadi. Jadi dia mendengarkan apa yang dikatakan Morgan dengan cermat dan belajar dengan giat.     

Akhirnya, ketika Sang Xia mengenali masing-masing dari sepuluh batu giok kecil yang tampak sama tetapi sebenarnya berbeda, Morgan mengucapkan selamat kepadanya dengan senyuman.     

Dia berhasil.     

Namun, bagi Sang Xia, ini membuat jantungnya bergejolak, tetapi kemudian, Morgan mengatakan beberapa patah kata kepadanya.     

Morgan berusaha menenangkan Sang Xia, "Jangan terlalu pesimis, Nona Sang. Dalam hidupmu, kamu akan bertemu ribuan wajah. Meskipun kamu tidak mengenal mereka, mungkin ada satu atau dua wajah asli yang secara ajaib akan tersimpan dalam pikiranmu dan tidak akan pernah terlupakan dalam hidupmu."     

  ...     

Kalimat itu, dalam waktu yang lama, meninggalkan kesan yang dalam di hati Sang Xia.     

Setelah dia mengucapkan selamat tinggal kepada Morgan, dia keluar dari kantornya. Begitu keluar, tidak ada orang di luar.     

Sang Xia menarik napas dalam-dalam.     

Sementara Bo Yi ada di bawah menunggu dirinya keluar.     

Jadi Sang Xia berjalan pergi menuju ke lift sendirian.     

Saat itu, begitu sampai di depan lift, pintu lift terbuka.     

Begitu pintu lift terbuka, sesosok tubuh tinggi tegap yang berada di dalam lift bergegas keluar.     

Dan orang yang bergegas keluar dari lift, siapa lagi jika bukan Rong Zhan.     

Begitu Rong Zhan bergegas keluar, dia melihat Sang Xia yang berdiri tidak jauh dari snaa.      

Sang Xia mengenakan pakaian longgar. Perutnya sangat besar sehingga dia harus berjalan dengan perlahan. Rambut keritingnya yang panjang terurai di belakang, memperlihatkan wajah cantiknya dan kain kasa di dahinya.     

Rong Zhan begitu lengah melihatnya.     

Dia buru-buru keluar dan tubuh jangkungnya tertegun di tempat.      

Saat itu napasnya terhenti.     

Dengan sedikit tertegun sembari melihat Sang Xia, selangkah demi selangkah dia menuju ke sisinya.     

Dan Sang Xia juga melihat ke arah Rong Zhan.     

Hanya saja...      

Di matanya ... tidak ada perbedaan antara melihat Rong Zhan dan orang lain ... Dia tidak dapat mengingat, tidak dapat mengingat penampilan Rong Zhan…...     

Setelah melihat pria itu bergegas keluar dari lift, Sang Xia tanpa sadar menatapnya sejenak dan kemudian membuang muka.     

Pada saat yang sama, lubuk hatinya tetap waspada.     

Karena ingatannya benar-benar buta, jadi dia harus tetap waspada karena ada orang yang akan bertindak jahat, dan pria itu mungkin bukan orang baik... Begitu Sang Xia memikirkan orang yang memenjarakan dirinya sebelumnya, dia tidak bisa menahan ketegangan hatinya.     

Jika orang itu muncul di sampingnya, dia tidak akan bisa mengenalinya.     

Dan itu sangat buruk.      

Saat ini, Rong Zhan hanya memandangi kekasihnya, menyaksikan dirinya keluar dari lift, tanpa sadar menatapnya dengan ringan, dan kemudian membuang muka.     

Kekasihnya hanya menatapnya seperti dia tidak mengenalnya dan hanya berjalan melewatinya begitu saja.      

Tentu saja jari Rong Zhan gemetar.     

Gemetar tak terkendali.     

  ...     

Dia benar-benar ... benar-benar tidak mengingat diri nya?     

Saat itu, waktu seolah menjadi panjang dan lambat. Rong Zhan tidak bisa melupakannya. Setelah melihat sikap Sang Xia barusan, dia tampak seperti orang asing, dan kemudian langsung terhuyung-huyung dengan kaki goyah...      

Akhirnya, Rong Zhan berbalik perlahan…...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.