Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Pertentangan



Pertentangan

0Tu Kecil memulihkan sedikit kesadarannya sebelum kembali menjalani proses perubahan wujud.     

Tujuh Kecil kembali ke pinggir danau dan meminum dua pil buatan Sima You Yue.     

"Tujuh Kecil, terima kasih," ucap Sima You Yue sambil terharu sambil mengusap kepala Tujuh Kecil.     

"Aku melakukannya untukmu," kata Tujuh Kecil. "Kalau tidak, aku tidak akan mau melakukannya."     

"Tidak peduli apa pun alasannya, aku tetap berterima kasih padamu," balas Sima You Yue.     

Fan Lei melirik Sima You Yue. Ia tahu seperti apa sikap Tujuh Kecil sebelumnya saat tinggal di sekte. Ia tidak menyangka kalau ternyata suatu saat Tujuh Kecil bisa berhubungan dekat dengan orang lain.     

"Semakin banyak orang yang berkerumun di luar," kata Fan Lei sambil mengerutkan kening. Ketika ia melihat semakin banyak orang yang mencoba menembus penghalang itu, ia semakin cemas akan peristiwa yang mungkin akan terjadi nanti.     

Dari luar memang yang terlihat hanyalah kabut tebal, tetapi mereka yang ada di dalam penghalang dapat melihat ke luar dengan jelas. Sima You Yue melihat kerumunan orang di mana-mana, baik di udara maupun di tanah. Tampaknya mereka dikepung dari segala arah.     

"Wakil Ketua Fan, bisakah kau membuka portal ruang di dalam penghalang ini?"     

Fan Lei menggelengkan kepala. "Seseorang baru saja menyegel seluruh danau dan ruang di atasnya. Apakah kau tidak melihat orang-orang yang datang ke sini menggunakan portal tidak langsung muncul di atas danau?"     

"Kalau begitu, bisakah kau menghancurkan segelnya?"     

"Setidaknya butuh setengah jam," jawab Fan Lei. "Namun, kurasa orang-orang di luar tidak akan memberi kita waktu sebanyak itu."     

"Meskipun penghalang roh ini mengisolasi orang-orang di luar, penghalang ini juga mengisolasi ruang di sini. Jika kau ingin membuka portal atau menggunakan teleportasi, kau harus mematikan formasi ini terlebih dahulu," jelas Sima You Yue. "Namun, begitu formasi ini dimatikan, orang-orang itu tidak akan memberi kita waktu setengah jam untuk membuka segel portal."     

Akhirnya Fan Lei menatap Sima You Yue dengan serius. "Ternyata kau familier dengan formasi. Bukankah kau murid Xu Jin? Bukankah kau seorang Alkemis?"     

"Aku mengetahui beberapa hal tentang Alkimia dan formasi," jawab Sima You Yue.     

"Jika kau sampai menarik perhatian Xu Jin, menurutku kau tidak sekadar mengetahui. Untuk bisa memahami karakteristik formasi, kau pasti mahir dalam membuat formasi. Xu Jin telah menerima seorang murid yang hebat."     

"Terima kasih atas pujianmu, Wakil Ketua Fan," balas Sima You Yue.     

"Fan Tua, bagaimana kita bisa secepatnya pergi dari sini?" tanya Tujuh Kecil sambil melihat kerumunan orang di luar.     

"Aku juga tidak tahu," ungkap Fan Lei.     

"Kenapa kau tidak tahu?!" tanya Tujuh Kecil, tidak memercayai Fan Lei. "Kau memang terlihat lamban, tetapi kau selalu punya banyak ide. Jangan mempermainkan kami."     

Sima You Yue menatap Tujuh Kecil lalu Fan Lei. Ia merasa hubungan antara Tujuh Kecil dengan para ketua dan wakil ketua tampak rumit.     

Fan Lei tetap menggelengkan kepala. "Kali ini, aku benar-benar tidak tahu bagaimana caranya. Sebelumnya aku tidak menyangka akan ada begitu banyak orang, apalagi Tetua Sekte Satu Gunung juga sampai datang. Ada beberapa yang lainnya juga yang seperingkat dengan Tetua Sekte Satu Gunung. Mereka telah menyegel ruang ini untuk mencegah kita membuka portal atau pergi menggunakan formasi teleportasi."     

"Kalau begitu, apa yang harus kita lakukan?" tanya Tujuh Kecil.     

"Aku telah menyampaikan berita ini kepada Yuan Tua. Sekarang kita hanya bisa berharap mereka bisa sampai di sini menggunakan formasi teleportasi sebelum orang-orang di luar itu bisa masuk," jawab Fan Lei.     

"Bagaimana kalau Ketua Sekte Yuan tidak bisa mencapai tempat ini?"     

"Mereka tetap harus melakukannya," jawab Fan Lei.     

"Wakil Ketua Fan, Tu Kecil butuh waktu berapa lama untuk menyelesaikan perubahan wujudnya?"     

"Seharusnya sebentar lagi. Sepertinya ini merupakan detik-detik terakhir Tu Kecil," jawab Fan Lei.     

"Bum!"     

Sebuah serangan kekuatan roh tiba-tiba menghantam penghalang roh, menyebabkan suara dentuman yang sangat keras.     

"Orang-orang itu menyerang penghalang roh!" seru Tujuh Kecil.     

"Mungkin karena semakin banyak orang yang datang, orang-orang itu jadi semakin gelisah," kata Sima You Yue.     

"Orang-orang itu mulai menyerang penghalang roh, gawat," komentar Fan Lei.     

"Kenapa, apakah penghalang rohmu tidak berguna? Penghalang rohmu bahkan tidak bisa menahan serangan orang-orang itu?" tanya Tujuh Kecil.     

"Penghalang roh itu tidak dapat dihancurkan dalam waktu yang singkat, tetapi mereka sudah mulai menyerang dari sekarang. Aku khawatir penghalang roh itu tidak akan mampu bertahan sampai Tu Kecil menyelesaikan perubahan wujudnya yang terakhir," jawab Fan Lei.     

"Bum!"     

"Bum!"     

Serangan kekuatan roh yang lain menghantam penghalang roh. Penghalang roh tersebut mulai bergetar di berbagai titik.     

"Orang-orang itu menyerang secara bersamaan!" Ekspresi Sima You Yue berubah.     

Fan Lei berubah marah ketika ia melihat para penyerang yang melayang di udara. "Para penyerang itu merupakan para Tetua Sekte. Sungguh hina, mereka menggabungkan kekuatan untuk menyerang kita!"     

"Tetua-tetua Sekte Satu Gunung itu bukan yang terhebat, tetapi kekuatan mereka cukup bagus," komentar Sima You Yue ketika ia melihat si Botak Hitam melayang di udara.     

"Tak kusangka Jia Hong Guang juga datang kemari," komentar Fan Lei ketika melihat orang yang di seberang si Botak Hitam.     

"Siapa itu Jia Hong Guang?"     

"Wakil Master Paviliun Bijaksana," jawab Fan Lei. "Perilakunya kejam, tidak sesuai dengan gaya budiman Paviliun Bijaksana."     

Kata-kata Fan Lei bermaksud menyindir. Meskipun Paviliun Bijaksana menonjolkan budi luhur mereka, para anggotanya sebenarnya tidak berperilaku demikian.     

"Jia Hong Guang, mana saudara seniormu yang jahanam itu?" Si Botak Hitam menatap Jia Hong Guang dengan kesal. Awalnya ia berencana menyerang penghalang roh, tetapi ia justru berbalik dan menyerang Jia Hong Guang.     

Jia Hong Guang baru saja tiba dan belum sepenuhnya menyadari keadaan di situ ketika serangan si Botak Hitam muncul di hadapannya. Namun, ia bereaksi dengan cepat, memadatkan kekuatan roh dan membuyarkan serangan si Botak Hitam.     

"Botak Hitam, kau masih sejelek dahulu!" Jia Hong Guang menatap si Botak Hitam dengan jijik. Ia turun dengan elegan ke samping Nalan Lan dan yang lainnya.     

"Paman Seperguruan, Paman," sapa Ma Lin dan Nalan Lan memberi hormat kepada Jia Hong Guang.     

"Bagaimana keadaannya?" tanya Jia Hong Guang.     

"Aura Binatang Roh Keberuntungan semakin kuat. Sepertinya, dia masih berubah wujud," jawab Ma Lin. "Dua orang berhasil masuk, tetapi kita semua yang ingin masuk terhalang di luar."     

"Dua orang berhasil masuk?" Mata Jia Hong Guang memancarkan kecemasan. "Dari sekte mana mereka?"     

"Bukan dari sekte mana pun. Tidak ada yang tahu siapa mereka." Ma Lin terkejut melihat tatapan Jia Hong Guang.     

Ekspresi Jia Hong Guang tampak muram. Ma Lin merasa berkeringat dingin di bawah tatapannya.     

Melihat Ma Lin yang ketakutan, Nalan Lan melangkah maju dan menawarkan, "Paman Seperguruan, kita tidak perlu menyelidiki siapa yang berhasil masuk. Aura Binatang Roh Keberuntungan semakin kuat. Kita sebaiknya memikirkan cara untuk masuk. Jika kita membiarkan orang lain masuk terlebih dahulu, kacau kalau sampai mereka berhasil menangkap Binatang Roh Keberuntungan."     

Jia Hong Guang menatap Nalan Lan, menahan amarahnya. "Kau benar, kita tidak bisa membiarkan orang-orang jelek itu mendapatkan Binatang Roh Keberuntungan. Dua teman terbaikku, ayo hancurkan penghalang roh itu bersamaku."     

Si Botak Hitam melompat marah ketika mendengar kata-kata Jia Hong Guang. Ia berteriak, "Jia Hong Guang, apa kau bilang?!"     

"Tetua Sekte, ini bukan waktunya untuk bertengkar dengan mereka. Binatang Roh Keberuntungan itu lebih penting," saran salah seorang pengikut cantiknya yang dingin.     

"Huh, ayo kita hancurkan penghalang roh itu. Jangan sampai kita disalip Paviliun Bijaksana!"     

"Ya, Tetua Sekte."     

Jia Hong Guang bersama Ma Lin dan Nalan Lan, si Botak Hitam dan para gadis cantik yang datang bersamanya, serta orang-orang yang menyaksikan kejadian barusan kembali mengarahkan pandangan mereka ke penghalang roh tersebut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.