Dewa Obat Tak Tertandingi

Membalas Dendam Kesumat 



Membalas Dendam Kesumat 

2"Gao Yuan, keluarlah!" Zheng Qi berteriak dengan marah.     

Tadi, serangannya berhasil. Dia meledakkan Gao Yuan sampai melayang. Tapi siapa sangka kalau Gao Yuan berguling di tanah dan menghilang!     

Zheng Qi tahu bahwa orang ini hanya bersembunyi di dekatnya. Tapi bagaimanapun dia mencari, dia tidak bisa menemukan jejak Gao Yuan juga. Zheng Qi menjadi cemas.      

Tidak banyak waktu yang tersisa untuknya. Begitu badannya kewalahan, dia akan menjadi sangat lemah. Kalau ini terjadi, dia hanya bisa hidup bergantung dari belas kasihan orang lain.     

Zheng Qi merasa kekuatan hidupnya mengalir keluar sedikit demi sedikit. Tubuhnya juga perlahan melemah, membuat keberanianya menghilang. Dia diam-diam membenci ketidakmampuannya. Dia gagal gagal menangkap kesempatan yang begitu bagus ini.      

Zheng Qi tahu bahwa dia tidak bisa diam lagi. Jika dia tidak bergerak maka dia akan dibunuh oleh Gao Yuan. Zheng Qi menggertakkan giginya. Dia bergerak cepat, mundur ke arah kedatangannya. Akan tetapi, saat ini, Gao Yuan tiba-tiba muncul di depan, menghalangi jalannya.     

"Heh heh, apa kau tidak akan membunuhku? Untuk apa kau buru-buru pergi?" Gao Yuan tersenyum jahat pada Zheng Qi sambil berbicara.      

Saat Zheng Qi melihat Gao Yuan, dia sangat marah. Dia segera mengangkat pedangnya dan menyerang Gao Yuan.      

"Aku akan lihat ke mana kau akan lari!"     

Siapa sangka ketika dia baru saja bergerak, Gao Yuan melintas dan menghilang sekali lagi. Ekspresi wajah Zheng Qi berubah. Dia akhirnya menyadari bahwa Gao Yuan sengaja membuang-buang waktu bertarung dengannya. Akan tetapi, tidak ada gunanya dia menyadari hal ini sekarang. Sejak memasuki wilayah ini, Zheng Qi tidak dapat menemukan sosok Gao Yuan lagi. Cara penyembunyian Gao Yuan sangat kuat, Zheng Qi tidak dapat menemukannya sama sekali.     

Zheng Qi mendorong kecepatannya hingga di titik penghabisan, dia ingin menggoyahkan Gao Yuan. Tapi pada saat ini, dia dan Gao Yuan sepertinya berada dalam posisi terbalik. Gao Yuan mengikutinya seperti bayangan, tapi juga tidak bersentuhan dengannya.     

Tiba-tiba, kepala Zheng Qi menjadi pusing, kakinya terhuyung-huyung, dia hampir jatuh ke tanah.     

Sedikit senyum mengerikan melintas di sudut mulut Gao Yuan. Dengan cepat dia mengulurkan telapak tangan.      

Duar!      

Zheng Qi terlempar ke samping, darah segar menyembur deras.      

Pada saat ini, ketahanan badan Zheng Qi dan energi murni darahnya terlalu banyak terbakar. Dia sudah sangat lemah. Luka sebelumnya juga pecah lagi, seluruh tubuhnya hampir tidak bisa bergerak.     

Saat Gao Yuan melihat ini, dia menunjukkan seringai mengerikan.      

"Zheng! kau ini masih kurang berpengalaman bertarung dengan lelaki tua ini! Bahkan Wu Xingtang saja tidak bisa mengalahkanku, jadi bagaimana mungkin kau bisa mengalahkanku? "     

Zheng Qi memuntahkan seteguk darahnya. Giginya bergemeretak dan berkata, "Tercela!"     

Gao Yuan tertawa terbahak-bahak.      

"Tercela? Heh heh, yang menang akan menjadi raja dan yang kalah menjadi bandit! Wu Xingtang kurang tercela sehingga dia sudah menjadi debu. Aku memang tercela dan aku adalah Tetua Senior di Kota Kekaisaran Perdamaian Tertinggi! Dan sekarang, kau juga akan menjadi seperti gurumu yang terkutuk itu, menghilang begitu saja! Ha ha ha!"     

Zheng Qi saat ini tidak bisa mengumpulkan kekuatan sama sekali.     

Dia tahu bahwa dia akan mati.     

Gao Yuan tertawa ganas dan menepuk telapak tangan ke arah Zheng Qi.     

Tiba-tiba, ekspresi Gao Yuan berubah drastis, perasaan bahaya besar muncul di hatinya.     

Secara naluriah, Gao Yuan menggunakan sisa kekuatannya dan bergerak sedikit ke samping.     

Suara gemuruh terdengar!      

Gunung hitam tiba-tiba jatuh dari langit, mengejutkannya sampai seluruh jurang bergema.     

"Ahh! Kakiku!"     

Segera setelah itu, teriakan melengking bergema di seluruh jurang.     

Gao Yuan mencengkeram pahanya, bulir-bulir keringat merembes dari dahinya, dia meratap tanpa henti.     

Dia mengelak tepat waktu, menyelamatkan bagian vital di tubuhnya. Akan tetapi, kecepatan jatuhnya Gunung Dewa Sumber Magnetik terlalu cepat, dia masih tidak bisa menghindarinya sepenuhnya. Kedua kakinya hancur.     

Saat ini, kedua kaki Gao Yuan sudah benar-benar hilang. Rasa sakit yang luar biasa menyebar, membuatnya hampir sesak napas.     

Dia mendesak energi murni dewanya dengan harapan akan memulihkan tubuhnya. Namun, hukum kekuatan magnet asal Gunung Dewa Sumber Magnetik terlalu kuat, sampai tidak memberinya kesempatan untuk pulih sama sekali.     

Ye Yuan perlahan keluar. Dia menatap Gao Yuan dengan dingin, dan berkata dengan acuh tak acuh, "Tidak buruk ya. Reaksimu sangat cepat!"     

Gao Yuan memandang Ye Yuan dengan tatapan ngeri. Kulitnya pucat, dia menarik napas dingin.     

"Kau… Bagaimana kau bisa begitu cepat?" Gao Yuan berkata dengan ngeri.     

Menurutnya, Ye Yuan seharusnya masih memurnikan Gunung Dewa Sumber Magnetik saat ini. Bagaimana mungkin dia melakukannya dengan begitu cepat?      

Ye Yuan berkata dengan santai, "Kau tidak perlu mengkhawatirkannya. Yang harus kau khawatirkan sekarang adalah bagaimana kau membayar hutangmu!"      

Raut wajah Gao Yuan menjadi begitu jelek. Dia seolah ingin mempercepat roda gigi yang ada di kepalanya dan kabur dalam situasi yang membuatnya putus asa kali ini.      

"Aku....aku ingin menyelamatkan hidupku juga! Zheng Qi...dia menggila, dia memaksa untuk membunuhku!" Gao Yuan menggertakkan giginya sambil berbicara.      

Ye Yuan pergi ke samping Zheng Qi dan melihatnya. Alisnya berkerut.      

"Tetua Utama, kau terlalu ceroboh! Kau membalas dendam dengan mempermainkan hidupmu. Apa gunanya penghancuran mutual seperti ini?"      

Sambil berbicara, jemari Ye Yuan menepuk dengan cepat. Dia menghentikan kehidupan Zheng Qi supaya tidak beterbangan.      

Zheng Qi tampak lega.      

"Kau...kau tidak tahu. Hutang terima kasihku pada Guru itu seberat gunung! Kali ini aku mendapatkan kesempatan bagus yang datang hanya sekali seumur hidupku. Aku...aku tidak ingin melewatkannya. Kau tidak perlu merepotkan dirimu lagi. Aku tahu bagaimana tubuhku. Aku memang tidak punya harapan! Kau..balaskan dendamku!"      

Ye Yuan mengeluarkan beberapa pil dan memasukkan mereka ke dalam mulut Zheng Qi.      

"Kau tidak boleh mati selama ada aku di sini! Kau tentu yang harus membalas dendam supaya kau merasa hebat!"      

Begitu pil-pil obat ini masuk ke dalam perut Zheng Qi, aliran hangat langsung dengan cepat bergolak. Jiwa Zheng Qi langsung meningkat pesat.      

Zheng Qi berkata dengan nada terkejut, "Bagaimana bisa pil tingkat tiga memiliki khasiat yang seperti ini?"      

Dia sangat terkejut. Dengan tingkat kekuatan energinya saat ini, Zheng Qi seharusnya tidak mempan dengan pil obat tingkat tiga. Namun, pil yang diberikan Ye Yuan padanya manjur.      

Ye Yuan tersenyum.      

"Pil-pil yang aku berikan padamu itu adalah pil obat kualitas hebat jiwa hampa. Pil ini mengisi kembali energi murni dan memelihara qi. Meski pil ini tidak sepenuhnya bisa membuatmu sembuh, seharusnya tidak akan ada masalah besar yang kau hadapi saat ini."      

Tidak jauh dari tempat Ye Yuan dan Zheng Qi, Gao Yuan melihat kejadian ini. Dia sangat terkejut. Pil dengan kualitas hebat jiwa hampa merupakan pil legendaris. Ye Yuan ternyata mengeluarkan pil ini!      

Ye Yuan berani menggunakan pil obat tingkat tiga untuk menekan luka dari seorang petarung tingkat empat. Hanya dia yang bisa melakukan hal seperti ini. Gai Yuan begitu putus asa. Kedua kakinya seolah sudah sepenuhnya hancur. Auranya sudah sangat lemah.      

Meski begitu, dia masih ingin hidup. Dia tidak mau mati di sini. Jadi, dia menggunakan kedua tangannya untuk merangkak dan melarikan diri.      

Namun, Ye Yuan sudah tidak peduli lagi pada Gao Yuan. Dia berkata pada Zheng Qi,"Bagaimana? Apa kau bisa berdiri?"      

Zheng Qi mengangkat tangannya dan melihat ke arah Ye Yuan. Dia menganggukkan kepalanya, "Iya."      

Ye Yuan tersenyum dan membantu Zheng Qi berdiri. Dia perlahan berjalan ke arah Gao Yuan. Begitu Zheng Qi melihat penampilan Gao Yuan yang begitu mengenaskan, dia sangat senang.      

"Haha, si tua renta. Kau pasti tidak menyangka kalau hari ini akan datang, kan? Lebih dari 60 ribu tahun lewat! Aku sudah menunggu selama 60 ribu tahun untuk hari ini!" Zheng Qi menahan rasa sakitnya dan berbicara sambil tertawa keras.      

Gao Yuan tampak putus asa ketika dia berseru, "A-Adik Zheng, aku memang salah! Aku...aku mohon lepaskan aku!"      

Zheng Qi menyeringai dan menjawab, "Melepaskanmu? Kalau aku melepaskanmu, lalu siapa yang akan melepaskan Guru?"      

Ye Yuan menyerahkan Pedang Junyinya ke tangan Zheng Qi. Zheng Qi melihat ke arah Ye Yuan dengan penuh terima kasih. Pedang panjang ini seketika meluncur.      

Ahhh!      

Pupil mata Gao Yuan perlahan melebar, hidupnya dengan cepat melayang. Dia akhirnya berhenti bernapas.      

Air mata Zheng Qi meleleh di wajah tuanya. Dia melihat ke langit dan berteriak, "Guru, apa kau lihat? Muridmu ini...akhirnya bisa membalaskan dendammu!"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.