Dewa Obat Tak Tertandingi

Memindahkan Sebuah Gunung 



Memindahkan Sebuah Gunung 

0Duar!      

Ketika Zheng Qi masih bengong, Gao Yuan tiba-tiba mengeluarkan serangan rahasia, sebuah serangan telapak tangan yang dia arahkan ke dada Zheng Qi. Begitu Zheng Qi mendengar kabar tentang Ye Yuan, pikirannya menjadi kosong sesaat. Dan Gao Yuan memanfaatkan keadaan ini.      

Badan Zheng Qi terbang melayang terkena serangan telapak tangan ini. Ada darah segar yang muncrat ke mana-mana. Zheng Qi sama sekali lengah menghadapi serangan telapak tangan Gao Yuan. Dia menerima semuanya dan tidak bisa berdiri lagi. Selain itu, karena kondisi Gao Yuan juga terluka parah, dia hanya bisa mengeluarkan 10 persen kekuatannya sehingga dia tidak membunuh Zheng Qi.      

Namun, serangan ini ternyata cukup untuk Gao Yuan.Tujuannya memang bukan untuk membunuh Zheng Qi namun untuk melarikan diri!      

"Kau...keji sekai!" Zheng Qi meremas dadanya dan berbicara dengan marah.      

Gao Yuan tertawa.      

"Kalau waktunya banyak, aku pastinya akan mengirimmu ke surga! Aku akan memberitahumu kabar bagus! Ye Yuan memang belum mati! Selain itu...kalau tidak kejadian buruk yang dia temui, harta karun berharga itu akan jatuh ke tangannya!"      

Begitu kalimat Gao Yuan ini terdengar, semuanya tampak kaget.      

"Ini...mustahil? Aku jelas-jelas melihat dengan mata kepalaku sendiri kalau Ye Yuan sudah tewas dibunuh oleh para petarung kuat itu. Mana mungkin dia tidak mati?"      

"Selain dia masih hidup, Ye Yuan juga mendapatkan keberuntungan besar dari tangan tiga petarung Maha Dewa Surgawi!"      

"Bagaimana dia melakukannya? Ada banyak mata yang melihatnya, mungkinkah kita salah menilai?'      

...     

Semua orang kaget bukan kepalang. Orang yang jelas-jelas dihantam menjadi berkeping-keping di depan mereka ternyata mendapatkan keberuntungan besar kali ini.      

Bahkan jika mereka memikirkannya, mereka pun tidak bisa membayangkannya. Selain itu, kali ini, ada tiga petarung maha Dewa Surgawi yang ikut campur. Apa mungkin kalau ketiganya membiarkan Ye Yuan mengambil harta karun itu tanpa berbuat apa-apa?      

Gao Yuan menatap hina Zheng Qi. Dia akan meninggalkan tempat ini.      

"Hahaha....Gao Yuan, terima kasih sudah memberitahu kami kabar ini! Karena Ye Yuan tidak tewas, maka kecemasanku pun hilang! Hari ini, aku akan menghilang bersamamu!"      

Tiba-tiba, Zheng Qi tertawa keras tanpa henti, aura yang ada di badannya meroket! Dia berdiri dan luka-luka yang ada di tubuhnya langsung sembuh. Selain itu, seluruh badannya mengeluarkan lingkaran cahaya berwarna merah. Sekujur badan mengamuk.      

Ketika Gao Yuan melihat pemandangan ini, ekspresi langsung berubah. Dia pun berbicara dengan suara marah, "Zheng Qi, kau marah! Pedang Gila Cepat Pudar! Jurus ini membakar energi murni darah dan kehidupan!"      

Zheng Qi sudah sangat menggila. Dia tertawa keras dan berkata, "Memang kenapa? Dulu, ketika Guru mengajariku jurus ini, dia menyuruhku untuk tidak menggunakannya sampai aku bertemu pertarungan mati dan hidup! Kalau kau sampai melewatkan hari ini, siapa yang tahu berapa lama aku harus menunggu sampai aku bisa membunuhmu lagi! Oleh karena itu, kau harus mati hari ini!"      

Biasanya, meski Zheng Qi menggunakan jurus Pedang Gila Cepat Pudar, tidak mungkin jurus ini bisa menandingi Gao Yuan.      

Namun kesempatan hari ini terlalu bagus. Zheng Qi tahu betul kalau dia melewatkan kesempatan ini, dia mungkin tidak akan pernah punya kesempatan untuk membalas dendam lagi seumur hidupnya.      

Meski kemungkinan Gao Yuan untuk bisa mencapai tingkatan Maha Dewa Surgawi itu buruk, Zheng Qi juga menghadapi keadaan yang sama.      

Kalau dia ingin membalas dendam, hampir tidak ada kesempatan baginya melakukan hal itu. Dan hari ini, mungkin menjadi kesempatan terakhir. Zheng Qi menunggu beberapa puluh tahun menunggu kesempatan ini. Jadi, mana mungkin dia akan menyerah begitu mudahnya?      

Ekspresi wajah Gao Yuan langsung berubah dan dia berbicara dengan nada ketakutan, "Gila! Kau ini gila!"      

Gao Yuan dan Wu Xingtang merupakan petarung yang datang dari satu generasi yang sama. Jadi, dia tentu paham dengan baik bagaimana jurus Pedang Gila Cepat Pudar ini.      

Dengan digunakannya jurus ini dalam situasi putus asa, seorang petarung bisa mencapai tingkat kekuatan puncaknya dan bahkan membuat kekuatan bertarungnya membumbung naik dengan drastis.      

Namun, akibatnya, jurus ini akan membakar energi murni darah dan umur. Sekarang ini, Zheng Qi tampak menakutkan di hadapan Gao Yuan dengan jurus ini.      

Tanpa ragu, Gao Yuan langsung melarikan diri. Zheng Qi tertawa dan berteriak, "Mau pergi ke mana kau?!"      

Zheng Qi menggunakan jurus Pedang Gila Cepat Pudar ini. Jurus pergerakannya pun naik drastis, dia bisa menyusul Gao Yuan dalam waktu sekejap. Masing-masing pedangnya jauh lebih cepat dari pada sebelumnya. Gao Yuan pun terdorong sampai dia kebingungan.      

Dalam kondisi seperti ini, bagaimana mungkin Gao Yuan masih ingin bertarung? Dia hanya bisa mundur. Dia tahu kalau kondisi Zheng Qi ini tidak bisa berlangsung lama. Selama dia bisa mengulurnya, maka akan ada kesempatan baginya untuk melepaskan serangan balik pada Zheng Qi.      

Kedua orang ini; yang satu mengejar dan yang satu lari. Keduanya menghilang di hadapan mata semua orang. Sebelum pergi, Zheng Qi meninggalkan sebuah instruksi.      

"Kalian semua, tinggallah di sini. Dan tunggu Tetua Ye keluar!"      

Ning Tianping dan yang lainnya tampak bingung. Mereka tidak menyangka kalau Tetua Utama mereka ini ternyata begitu cepat memutuskan.      

Zheng Qi dan Gao Yuan baru saja pergi ketika terdengar suara pertarungan sengit dari belakang. Tak lama kemudian, Ka Suo, Zong Yu dan Lei Yi muncul di hadapan semua orang.Akan tetapi, mereka tidak tinggal. Mereka juga saling mengejar dan langsung menghilang dari pandangan orang-orang.      

Semua orang saling berpandangan. Mereka hanya merasa kalau situasi sekarang ini terlalu kacau.Hal ini membuat mereka bingung.      

"Bunuh!"      

Mata Bintang Surga tampak begitu marah dan dia langsung melancarkan serangan, membunuh petarung manusia itu dengan mengangkat tangannya.      

Beru setelah itu, para petarung manusia menyadari dan menyerang balik. Namun, para petarung ini bagaikan naga-naga yang tak memiliki pemimpin kali ini. Mereka tidak memiliki orang yang bisa memimpin. Mana mungkin dalam keadaan ini mereka bisa menjadi lawan bagi petarung bangsa iblis?      

Qiao An tidak tahan menghadapi kesunyian ini dan ingin mencoba keberuntungan. Namun dia terbunuh oleh pertarungan di antara ketiga petarung Maha Dewa Surgawi.      

Kali ini, Bintang Surga dan Di En merupakan petarung terkuat di antara orang-orang ini. Meski kekuatan energinya ditekan oleh medan kekuatan di tempat ini, keduanya seperti seekor macan yang masuk ke sekelompok domba-domba.      

Untungnya, tingkat kekuatan energi semua orang tertekan. Para petarung manusia tidak sampai pada kondisi kalah. Namun, situasinya juga tidak cukup bagus. Sekarang, para petarung dari Kota Kekaisaran Elang Surgawi menjadi kekuatan utama.      

Kekuatan mereka masih sepenuhnya ada, dan kekuatan bertarung mereka juga kuat. Sekarang ini, di antara petarung manusia, hanya ada Ling Zikun, satu petarung teratas yang tertinggal.      

Dia juga merasa kelelahan menghadapi dua petarung Raja Dewa surga lapis ketiga puncak sendirian. Dalam hal jumlah, petarung bangsa iblis diuntungkan. Jadi, kekalahan bangsa manusia tidak bisa dihindari lagi.      

Situasinya petarung manusia sangat buruk saat ini.      

"Semuanya, tahan! Selama kita bisa menunggu Yang Mulia Song Yu dan Yei Li kembali, kita akan menang!" Ling Zikun berteriak.      

Namun, terlalu banyak petarung dari kalangan bangsa manusia. Mereka saling bertarung. Kalau sudah begini, mana mungkin mereka bisa bersatu melawan bangsa iblis?      

Dalam kondisi pertarungan sengit ini, jumlah petarung dari kalangan manusia menjadi semakin sedikit. Kekalahan mereka begitu tragis.      

Bintang Surga tertawa terbahak-bahak.      

"Si Ye Yuan sial itu ternyata berani mencuri kesempatan keberuntungan kali ini!Hari ini, kalian harus menanggung akibat dari perbuatannya!Hahaha!"      

Awalnya, Bintang Surga sangat bersemangat melihat Ye Yaun tewas di tangan Ka Suo. Tapi, siapa sangka, selain Ye Yuan tidak tewas, dia bahkan mendapatkan harta karun berharga. Ini membuat Bintang Surga sangat tidak nyaman. Dia seolah sudah makan seekor lalat.      

Amarahnya sekarang ditumpahkan dengan membantai para petarung manusia. Jumlah petarung manusia pun berkurang dengan drastis. Masing-masing tampak putus asa.      

Kali ini, seorang pemuda berbaju putih berjalan keluar dari kedalaman ngarai dengan pelan. Namun sebenarnya dia bergerak dengan cepat.      

Setiap langkahnya meninggalkan jejak kai yang dalam di bawah telapak kakinya. Tangan pemuda ini memegang sebuah gunung besar!      

Iya, dibandingkan dengan ukuran badannya, gunung itu memang besar!      

Di bawah gunuing besar ini, badannya tampak lemah, seolah kapan saja badan ini bisa hancur menjadi cacahan daging terkena gunung besar ini.      

Namun, si pemuda tampak tak menunjukkan ekspresi apa pun. Dia seolah mengangkat sesuatu yang ringan. Dia tampak santai dan tidak keberatan.      

"T-tetua Ye! Itu adalah Tetau Ye!" Ning Tianping menjadi orang pertama yang melihat Ye Yuan. Dia berteriak saking terkejutnya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.