Dewa Obat Tak Tertandingi

Hukum-Hukum Ruang yang Kuat



Hukum-Hukum Ruang yang Kuat

3Ekspresi Ling Zikun menjadi sangat jelek. Dia melihat ke arah Ruo Xu dan berkata dengan suara serius, "Saudara Ruo Xu, apa kau mempermainkanku? Kau memerintah seorang tetua untuk maju dan berurusan dengan muridku. Bukankah ini namanya orang kuat menindas yang lemah?"      

Sebenarnya, Ling Zikun tahu bahwa dirinya sedang mencari alasan saja. Umur Ye Yuan bahkan jauh lebih muda dari Gu Han, jadi argumennya tidak bisa diterima sama sekali. Jika dia ingin jujur, dia hanya bisa mengatakan kalau bakat Gu Han jauh lebih buruk daripada Ye Yuan.     

Seorang Dewa Tabib Bintang tiga dengan bakat menakutkan seperti itu benar-benar membuat orang lain putus asa!     

Beberapa tahun ini, Ling Zikun selalu merasa di awang-awang karena mendapatkan Gu Han sebagai muridnya. Dia suka membawa serta Gu Han untuk menantang orang di mana-mana.     

Selama beberapa tahun terakhir ini, Gu Han hanya mengalami sedikit kekalahan. Tapi hari ini, mereka benar-benar menendang sebuah lempengan besi.Ye Yuan yang tampak seperti anak kecil ini ternyata adalah seorang tetua yang terhormat!      

Mana mungkin Ruo Xu semudah itu digertak? Lelaki itu hanya melihat Zikun sambil terkekeh.      

"Saudara Zikun, Tetua Ye adalah seorang Tetua Menara Pil kami. Aku tidak berwenang untuk mengarahkan dia pergi dan memberi pelajaran kepada muridmu. Selain itu, meskipun Tetua Ye adalah tetua Menara Pill, usianya bahkan jauh lebih muda dari Gu Han. Kalau kita berbicara tentang anak muda paling jenius yang ada di Kota Kekaisaran Elang Surgawi ini, maka jawabannya pasti dia! Perkataanmu adalah tuduhan palsu yang tidak ada dasarnya."      

Dalam hati, Ruo Xu merasa segar. Untuk kali pertama, dia merasa berterima kasih pada Ye Yuan. Sebulan belakangan ini, Ruo Xu banyak mengalami kerugian.Dia tidak pernah bisa mengangkat kepalanya di depan Ling Zikun sebelumnya.      

Wajah Ling Zikun sudah sehitam dasar panci saat dia membalas perkataan Ruo Xu dengan suara serius.      

"Menggunakan cara menyesatkan untuk membenarkan diri! Apa pun itu, dia adalah seorang tetua! Bagaimana bisa dia maju dan bertanding dengan muridku?"      

Ruo Xu menatap Ling Zikun sekilas. Dia berkata sambil tersenyum, "Tetua Ye sebenarnya merasa hina sampai harus bertindak terhadap muridmu. Kau mungkin tidak tahu. Waktu itu, dia dengan santai mengajari Ning Siyu selama beberapa hari dan gadis itu mengalahkan muridku. Jika dugaanku benar, dia di sini untuk membela Ning Siyu."      

Ling Zikun berkedip tanpa henti. Dia berkata dengan suara serius, "Huh! Terus?! Muridku ini ahli dalam ilmu pengobatan dan juga bela diri. Ketika nanti dia mengalahkan Tetua Ye-mu ini, maka Kota Kekaisaran Elang Surgawi akan benar-benar kehilangan muka!"      

Ruo Xu tidak membantah Ling Zikun. Senyumannya yang penuh makna justru membuat hati Ling Zikun berdebar-debar.     

Apa Tetua Ye ini mungkin juga ahli dalam ilmu bela diri?     

Mustahil!     

Tetua Ye ini masih sangat muda, dan Dao Ilmu Pengobatannya sudah setinggi itu. Jadi, tidak mungkin kalau Dao Bela Dirinya lebih kuat dari pada Gu Han? Tapi, kenapa ekspresi wajah Ruo Xu seperti itu?      

...     

"Kakak Tertua,ilmu pengobatan Tetua Ye ini terlalu menakutkan! Aku rasa dalam ilmu bela dirinya pasti tidak bisa menandingi Adik Gu kan?"      

Pemuda yang menggenggam pedang itu mengangguk dan berkata, "Adik Gu sudah menguasai penyatuan hukum kekuatan angin dan hukum api. Selain itu, penguasaannya dalam dua hukum ini juga sangat tinggi. Petarung bela diri bisa yang setingkat dengannya tidak bisa melawannya sama sekali. Selain itu, tingkat kekuatan energi Tetua Ye ini bahkan tidak setinggi tingkatan Adik Gu."     

"Haha, Tetua Ye ini pikir kalau dirinya jenius. Dia terlalu merendahkan orang lain! Bahkan jika aku satu tingkatan dengan Adik Gu, aku pasti bukan tandingannya juga."     

Pemuda yang menggenggam pedang tersenyum dan berkata, "Ketika nanti Adik Gu mengalahkan Tetua Ye, Kota Kekaisaran Elang Surgawi akan benar-benar kehilangan muka mereka."      

Gu Han memandang Ye Yuan dengan bangga dan berkata kepadanya dengan ekspresi jijik.      

"Silahkan menyerang lebih dulu! Tingkatanku lebih tinggi daripada tingkatanmu, jadi aku akan memberimu kesempatan untuk mengeluarkan tiga serangan. Aku tidak mau orang lain mengataiku sebagai penindas."      

Raut wajah semua orang menjadi aneh lagi begitu Gu Han mengatakan kalimatnya ini. Tetua Ye adalah orang yang sudah menguasai hukum kekuatan ruang, dan kau mengizinkannya untuk melepaskan tiga serangan terlebih dahulu?      

Ini… bocah ini benar-benar tidak kenal takut?      

Ye Yuan tersenyum dan berkata, "Aku adalah seorang tetua, apa mungkin aku masih memanfaatkan seorang murid? Berbicara soal izin, seharusnya aku yang memberikanmu izin. Bagaimana kalau begini? Silahkan melepaskan seranganmu, dan aku tidak akan membalasnya. Jika kau bisa menyentuh ujung lengan bajuku maka anggap saja aku kalah!"      

Gu Han sepertinya mendengar lelucon paling lucu di dunia ini. Dia bertanya-tanya apakah kepala si Tetua Ye ini bermasalah? Apa mungkin Ye Yuan belum pernah mendengar kalau dia, Gu Han, sudah menyapu bersih petarung Menara Bela Diri?     

Apa mungkin Ye Yuan ini tidak tahu kalau Gu Han ini sudah bisa menggabungkan hukum kekuatan angin dan api?      

Ya, orang ini pasti tidak tahu!      

Kau sedang berlagak kan?      

Kau ingin mencari perhatian karena kau seorang tetua?      

Kau ini hanya seorang tetua dari Menara Pil bukan dari Menara Bela Diri!      

Kakak seperguruan Gu Han ikut tercengang mendengar perkataan Ye Yuan. Mereka langsung berpandangan dan tersenyum.     

Pemuda yang menggenggam pedang dan berkata, "Tetua Ye ini juga orang yang menarik."     

Gu Han tertawa.      

"Tetua Ye, kau yang bilang ya! Nanti kalau kau kalah, kau harus membungkuk padaku sebanyak enam kali!"      

Ye Yuan menjawab dengan dingin, "Tentu saja, apa yang aku katakan ini sesuai dengan diriku."      

Saat Gu Han mendengarnya, wajahnya berubah menjadi masam. Aura energinya yang kuat pun menyebar. Di pertarungan sebelumnya, Gu Han bahkan tidak menyerang dengan kekuatan penuhnya. Namun kali ini, dia memutuskan untuk mengeluarkan semuanya. Orang yang ada di depannya ini sebenarnya membuatnya agak iri!      

Sebagai orang jenius, baru kali ini Gu Han ditantang oleh orang lain! Dia benar-benar tidak dapat membayangkan bahwa ada orang yang lebih muda darinya sudah bisa menjadi seorang tetua Menara Pil.      

Ini adalah aib bagi Gu Han.      

"Jurus Angin Api Mengatur Matahari!"      

Dua kekuatan hukum berpadu dalam harmoni yang sempurna. Dua jenis energi jiwa yang menakutkan menunjukkan kekuatan yang tak tertandingi di bawah turbulensi kekuatan hukum. Ketika semua orang melihat adegan ini, mereka tampak terkejut. Baru sekarang mereka tahu betapa hebatnya bakat si Gu Han!     

Ternyata ketika dia berurusan dengan para petarung jenius Menara Bela Diri Kota Kekaisaran Elang Surgawi, dia belum mengerahkan seluruh tenaganya!      

Saat ini, api meminjam momentum angin, dan angin membantu api berkobar. Serangan kuat Gu Han secara luar biasa mengenai badan Ye Yuan.      

Kekuatan ini sampai membuat orang merasa berdebar-debar. Namun, Ye Yuan tetap tenang dan tidak bergerak sedikitpun. Dia seolah-olah dia tidak berniat untuk menghindar.      

Gu Han tidak bisa menahan tawa sinisnya begitu melihat apa yang dilakukan Ye Yuan.      

"Cari mati!"      

Gu Han begitu percaya diri akan serangannya. Kalau Ye Yuan tidak mengelak atau menghindar dari serangan ini, bukankah ini namanya cari mati?     

Tapi sesaat kemudian, bola mata Gu Han hampir keluar.     

"Mustahil! Bagaimana… Bagaimana bisa seperti ini?!" Kata Gu Han dengan ekspresi tidak percaya. Serangan Gu Han tiba-tiba menghilang beberapa puluh kaki di depan Ye Yuan.     

Ketika serangan itu muncul lagi, dia sudah melewati Ye Yuan, dan sudah ada di belakangnya.      

Duar!      

Susunan besar bergetar dengan hebatnya. Serangan Gu Han meledak di susunan besar pelindung yang kokoh.     

"Kakak Tertua, apa yang terjadi? Tetua Ye sama sekali tidak bergerak. Lalu kenapa serangan Adik Gu bisa melewatinya?"      

Ekspresi pria yang menggenggam pedang berubah drastis dan dia berteriak kaget, "Hukum ruang! Penglihatanku tidak salah, kan? Bagaimana ini mungkin?"      

Kakak laki-laki yang memegang pedang berkata dengan nada tidak percaya, "Hukum ruang? Kakak Tertua, apa kau salah lihat? Bagaimana mungkin ada orang yang sudah bisa menguasai kekuatan hukum ruang ketika masih di tingkat Maha Dewa Asli?"      

Pria yang menggenggam pedang sangat terkejut saat dia berkata, "Benar, itu adalah hukum ruang, aku tidak salah lihat! Selain itu, pemahaman hukum ruangnya sudah sangat tinggi! Adik...Adik Gu telah kalah! Dia tidak punya kesempatan untuk menang! Tidak heran Tetua Ye berani mengucapkan kata-kata berani seperti itu sebelumnya. Ternyata dia benar-benar memahami hukum kekuatan ruang!"      

Ekspresi Gu Han menjadi begitu jelek. Sambil menggertakkan giginya, dia berkata, "Aku ... aku tidak percaya aku menghadapimu!" Selesai berbicara, Gu Han bergerak, kemudian berlari ke arah Ye Yuan secepat kilat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.