Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Dia Tampaknya Masih Belum Menyetujuinya, Kan



Dia Tampaknya Masih Belum Menyetujuinya, Kan

3Mo Shixiu di ujung telepon terdiam selama beberapa detik. "Oh benarkah begitu? Nona Jiang sudah punya janji?"     

"Iya." Jiang Luoli menghela napas dalam. Sambil menekan dadanya dengan satu tangan, Jiang Luoli mencoba menekan detak jantungnya yang berdetak lebih cepat dari frekuensi aslinya. Jiang Luoli merasa menolak Mo Shixiu benar-benar hal yang sangat-sangat sulit.     

Hanya mendengar suara Mo Shixiu, Jiang Luoli sangat kesulitan untuk mengendalikan diri. Pria ini, tidak hanya wajah yang sangat menggugah selera Jiang Luoli, tapi suaranya juga begitu menggoda Jiang Luoli. Ini benar-benar sangat mengerikan.     

"Apakah kau janjian dengan teman?"     

Jiang Luoli awalnya berpikir setelah memberitahu Mo Shixiu, Mo Shixiu hanya akan mengatakan satu sampai dua kalimat, kemudian langsung menutup telepon. Tapi, tanpa diduga, Mo Shixiu tampaknya tidak bermaksud untuk mematikan telepon.     

Jiang Luoli terdiam selama beberapa detik, kemudian menjawab, "Ya" dengan santai.     

"Apakah teman wanita?" tanya Mo Shixiu lagi.     

"..." Jiang Luoli sempat terdiam.     

"Tuan Mo, kau ..."     

Bukankah kau terlalu mengurusi banyak hal? Batin Jiang Luoli.     

"Maaf, aku tahu aku telah mengajukan beberapa pertanyaan yang seharusnya tidak aku katakan. Jika kau merasa tidak senang, aku minta maaf padamu. Tapi, Nona Jiang, aku berharap kau sudah ada janji dengan seorang wanita cantik. Dengan demikian, hatiku terasa sedikit lebih lega.     

"Meskipun kau masih belum menjawabku tentang hubungan kita, tetapi aku berhadap, pada akhirnya aku memiliki kualifikasi untuk menjadi pacarmu."     

Jiang Luoli mengernyitkan dahi dan terdiam beberapa saat.     

"Tuan Mo." Jiang Luoli tiba-tiba berubah pikiran.     

"Iya, silakan Nona Jiang berbicara." Mo Shixiu sangat sopan seperti seorang pria yang sangat terhormat.     

"Aku rasa kita harus makan malam bersama malam ini."     

Jiang Luoli awalnya tidak ingin bertemu dengan Mo Shixiu lagi, tapi ada beberapa hal yang lebih baik dijelaskan secara langsung agar menjadi lebih jelas. Karena Jiang Luoli sudah membuat keputusan, maka malam ini Jiang Luoli akan berbicara baik-baik dengan Mo Shixiu.     

Mo Shixiu tampak sedikit terkejut. "Apakah kau yakin? Bukankah kau barusan mengatakan sudah memiliki janji dengan seorang teman?"     

"Iya, aku yakin. Aku tinggal bicara dengan temanku, aku rasa tidak akan masalah."     

Mo Shixiu terdiam selama beberapa saat. "Nona Jiang tiba-tiba mengubah pemikirannya, apakah karena ada sesuatu yang ingin kau katakan padaku?"     

"... Iya." Jiang Luoli menjawab dengan sedikit ragu-ragu.     

"Apakah ada kaitannya dengan hal itu? Apakah Nona Jiang sudah mempertimbangkannya dengan baik?"     

"... Iya."     

"Baik," kata Mo Shixiu dengan lembut. "Aku akan menyuruh orang untuk mengaturnya sekarang. Kira-kira makanan apa yang Nona Jiang suka?"     

"Apa saja tidak masalah, aku tidak pilih-pilih makanan. Cukup kau saja yang mengaturnya."     

"Baiklah kalau begitu. Nona Jiang bisa pergi ke rumah untuk sementara waktu. Masih ada hal yang harus aku lakukan sekarang, kira-kira aku akan tiba di rumah sekitar dua jam lagi.     

"Nona Jiang pergi terburu-buru terakhir kali, jadi tidak sempat berkeliling rumah. Kau bisa lebih dulu pergi untuk membiasakan diri dengan lingkungan, aku sudah menyuruh orang untuk mengatur kamarmu. Aku juga tidak tahu gaya dekorasi seperti apa yang wanita sukai. Jika kau tidak suka, aku akan menyuruh orang untuk mengaturnya kembali."     

"..." Jiang Luoli terdiam.     

Jiang Luoli sepertiya masih belum menyetujui Mo Shixiu, kan? Mengapa perkataan Mo Shixiu ini seperti Jiang Luoli sudah menyetujui hubungan itu?     

"Nona Jiang, kalau begitu aku akan menutup telepon dulu. Sampai jumpa dua jam lagi."     

"... Oke."     

Begitu Jiang Luoli menutup telepon, Jiang Luoli mengangkat kepalanya dan bertabrakan dengan tatapan penasaran Qiao Mianmian.     

Qiao Mianmian menatap Jiang Luoli dengan mata berkedip-kedip. "Apakah dia yang meneleponmu?"     

Jiang Luoli mengangguk. "Iya."     

"Apakah kalian membuat janji untuk makan malam bersama?"     

"Iya, aku rasa lebih baik memberitahunya secara langsung."     

Mendengar ini, dengan keraguan di wajahnya, Qiao Mianmian berkata, "Luoluo, aku rasa perkataanku sebelumnya mungkin terlalu logis. Kau sebaiknya mempertimbangkannya baik-baik lagi, mungkin hubungan kau dengan dia tidak akan berkembang sebegitu buruk seperti yang aku katakan. Kau, kau harus mendengarkan pikiran yang paling nyata di dalam lubuk hatimu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.