Kau Harus Membuatkannya Untukku!
Kau Harus Membuatkannya Untukku!
Katanya, jika suami dan istri sedang bertengkar harus diselesaikan di atas ranjang. Dengan begtu tidak akan menjadi masalah lagi, dan dapat di selesaikan dengan tidur bersama. Jika tidak berhasil, maka tidurlah untuk kedua kalinya, ketiga kalinya ...
Qiao Mianmian berbalik badan dengan lemah, menatap pria di samping dengan sedikit kekesalan di matanya, dan berkata dengan suara serak, "Mo Yesi, aku lapar."
"Iya, kau mau makan apa sayang?"
"Apakah aku boleh makan apa saja yang aku inginkan?"
Pria yang merasa puas dalam aspek tertentu akan memiliki suasana hari yang sangat baik. Dengan senyum yang menyenangkan di sudut alis dan matanya, ia mengulurkan tangan untuk membelai wajah Qiao Mainmian dan berkata dengan suara yang sangat lembut, "Iya, tentu saja."
Jika mengatakan bahwa Mo Yesi sangat puas, itu juga belum tentu. Mo Yesi merasa, ia tidak akan pernah puas dengan Qiao Mianmian selamanya. Kepuasannya lebih banyak berasa dari kepuasan hati daripada kepuasan fisik. Setiap kali ia menginginkan Qiao Mianmian, ia sangat menikmati perasaan memiliki Qiao Mianmian sepenuhnya. Saat itu, Mo Yesi baru dapat merasakan, Qiao Mianmian merupakan miliknya sepenuhnya.
Qiao Mianmian ingat bahwa ia telah menggertaknya dengan begitu kejam, jadi ia memelototi Mo Yesi dengan penuh kekesalan dan berkata tanpa amarah, "Aku tidak ingin makan takeaway."
Tapi Mo Yesi hanya melengkungkan sudut bibirnya dan mengangguk. "Oke, tidak makan takeaway."
"Aku juga tidak mau makan di luar."
"Oke, kalau begitu kita tidak akan keluar."
"Kau harus membuatkan makanan untukku!" Qiao Mianmian tahu Mo Yesi tidak bisa masak, ia sengaja mempersulit Mo Yesi. "Aku ingin makan iga goreng saus asam manis."
Mo Yesi terdiam sejenak.
Qiao Mianmian segera menepis tangannya, berpura-pura marah. "Lupakan saja, aku tahu kau tidak akan mungkin bisa. Aku hanya asal berkata saja, kau adalah seorang Tuan Muda yang tidak pernah menyentuh pekerjaan rumah sejak kecil. Memangnya kau bisa masak apa. Aku tetap pesan takeaway saja."
Qiao Mianmian mengulurkan tangan dan mengambil ponsel di meja samping tempat tidur dan membuka aplikasi takeaway.
Begitu Qiao Mianmian membuka aplikasi, ia mendengar pria di belakangnya berkata dengan suara bimbang dan ragu-ragu, "Apakah kau benar-benar ... ingin makan masakanku? Aku belum pernah masak iga goreng saus asam manis, tapi jika kau benar ingin memakannya, aku bisa mempelajarinya sekarang."
Qiao Mianmian menoleh menatap Mo Yesi. "Kau benar bersedia untuk masak?"
Mo Yesi mengangguk dengan sedikit tidak berdaya, tapi matanya penuh kasih sayang yang dalam. "Kau ingin makan, aku akan melakukannya. Sayang, selama kau senang, tidak ada yang tidak bisa aku lakukan. Tapi, kau jangan bilang kalau masakanku tidak enak, itu saja cukup."
Ia tidak terlalu percaya diri dengan keterampilan memasaknya. Selain saat membuatkan air gula merah untuk Qiao Mianmian, di lain waktu, Mo Yesi tidak pernah masuk ke dapur. Tapi, jika Qiao Mianmian benar-benar ingin makan masakannya, ia bisa belajar demi Qiao Mianmian.
Qiao Mianmian awalnya tidak menyangka Mo Yesi benar-benar menyetujuinya. Hatinya sangat kesal, jadi ia sengaja mempersulit Mo Yesi. Makanan apa yang akan Mo Yesi buat? Mungkin bahkan telur orak-arik tomat tidak bisa dilakukan dengan baik, apalagi iga goreng asam manis. Tetapi setelah Mo Yesi benar-benar mengangguk setuju, ia tiba-tiba menjadi tertarik.
Qiao Mianmian menatap Mo Yesi sebentar, mengedipkan matanya, sambil mengerutkan kening. "Tapi disini tidak ada dapur, juga tidak ada bahan makanan."
"Ini bukan masalah."
Setelah terdiam selama beberapa detik, Mo Yesi berbalik badan, mengambil ponselnya dan menelepon seseorang.
Qiao Mianmian mendengar Mo Yesi bicara dengan berbisik, "Aku butuh sebuah rumah. Selain itu, siapkan bahan makanan untuk membuat iga goreng saus asam manis. Ya, beli beberapa makanan lain juga, yang suka dimakan wanita."