Memanfaatkan Orang Lain
Memanfaatkan Orang Lain
Melihat Qiao Mianmian akan jatuh ke tanah, Tu Yilei buru-buru melangkah maju untuk menangkapnya. Karena situasi yang begitu mendadak, Qiao Mianmian membenturkan kepalanya ke lengan Tu Yilei lagi. Tu Yilei juga langsung menangkap pinggangnya.
Dalam keadaan normal, Tu Yilei seharusnya melepaskan tangannya setelah Qiao Mianmian dapat berdiri dengan stabil. Tapi pada saat ia melepaskannya, ia malah merasa agak sedikit enggan.
Tubuh lembut dan harum gadis itu sedang bersandar di lengannya, dan aroma manis yang memikat terus menguar ke hidungnya. Pinggang Qiao Mianmian sangat langsing dan lembut, sehingga ia tidak berani menggunakan terlalu banyak kekuatan ketika menangkapnya. Tu Yilei takut jika pegangannya sedikit lebih kuat, ia bisa mematahkan pinggang Qiao Mianian.
Qiao Mianmian sangat mungil. Si mungil yang bersandar di lengannya sampai naik sedikit ke dadanya. Dengan satu tangan, Tu Yilei benar-benar dapat membawa wanita itu ke dalam pelukannya. Tipe pacar ideal Tu Yilei adalah gadis mungil dan kecil seperti ini. Tipe wanita yang seperti itu membuatnya memiliki rasa untuk melindungi.
Wajah Qiao Mianmian bukan hanya tipe yang disukai Tu Yilei, tapi tinggi dan tubuh Qiao Mianmian juga tipe yang disukainya. Bahkan aroma manis yang memancar dari tubuh Qiao Mianmian, juga hal yang ia sukai.
Jari-jari Tu Yilei menyentuh pinggang lembut dan ramping gadis di lengannya. Ia tidak bisa mengendalikan diri sehingga tubuhnya terus gemetar, detak jantungnya juga berdegup lebih cepat. Bagaimana bisa ada gadis seperti ini? Dalam semua akspek, gadis itu tumbuh menjadi tipe yang ia sukai.
Dulu, ia tidak pernah percaya cinta pada pandangan pertama. Tapi sekarang, Yu Yilei memercayainya. Ternyata di dunia ini, benar-benar ada orang, yang saat baru saja dilihat, sudah langsung membuatnya luluh. Kemudian, Tu Yilei semakin lama semakin menyukai wanita itu.
Ia menyukainya sampai-sampai di siang dan malam, bahkan setiap saat selalu memikirkannya. Setiap menit dan setiap detik, ia tidak bisa mengendalikan diri untuk tidak memikirkannya. Tapi mengapa Tuhan mengutus wanita seperti itu kepadanya, dan membiarkan wanita itu menjadi milik orang lagi.
"Tuan Tu, lepaskan aku ..."
Qiao Mianmian terbentur hingga masuk ke dalam lengan Tu Yilei lagi. Kepalanya membentur dadanya yang kokoh seperti batu. Qiao Mianmian terbentur hingga kepalanya terasa pusing. Butuh beberapa saat sebelum Qiao Mianian akhirnya pulih. Saat ia sadar bahwa tangan Tu Yilei masih merangkul pinggangnya, suasana hati yang aneh melintas di dalam hatinya. Ia mengulurkan tangan dan mendorong Tu Yilei. Saat itu, Tu Yilei akhirnya sadar, dan juga lepas dari lamunannya.
"Maaf, Nona Qiao, kau baik-baik saja, kan?"
Tu Yilei segera melepaskan tangannya dan mundur selangkah. Tangan yang memegang pinggang Qiao Mianmian sedikit mengepal, bibirnya mengencang, dan ia menarik napas dalam-dalam. Ia mati-matian menekan beberapa emosi yang akan muncul di matanya. Ia tahu bahwa baru saja kehilangan akal sehatnya. Ia melakukan sesuatu yang sangat tidak sopan. Ia telah memanfaatkan orang lain.
Qiao Mianmian menekan emosi aneh di hatinya dan menggelengkan kepala.
"Baguslah kalau begitu." Tu Yilei merasa bahwa ia menjadi semakin tidak bisa mengendalikan emosinya. Hal ini membuatnya merasa panik. Rasa takut dan panik itu berada di luar kendalinya, dan ia tidak bisa lagi mengendalikan banyak hal. Perasaan ini membuatnya ingin melarikan diri.
"Karena Nona Qiao baik-baik saja, kalau begitu aku pergi dulu." Setelah buru-buru mengucapkan kata-kata itu, Tu Yilei balik badan dan pergi dengan tergesa-gesa.
"Kakak Mianmian, kau baik-baik saja, kan?"
Nana kembali, lalu menoleh dan menatap Tu Yilei yang telah pergi. Ia mengerutkan kening, dan beberapa dugaan yang telah ia pendam saat ini muncul lagi dari lubuk hatinya.