Yang Aku Inginkan Adalah Dia Aman
Yang Aku Inginkan Adalah Dia Aman
Gu Jinchen bersandar di kepala tempat tidur rumah sakit dan menatap daun layu di luar jendela. Entah karena tubuhnya belum pulih atau karena alasan lain, akan tetapi wajah tegasnya tampak semakin kusut. Dia lalu menjawab dengan suara yang agak serak, "Sedikit lebih baik dibanding kemarin."
Asisten Zhang melihat gelas air di meja samping tempat tidur yang kosong. Dia meletakkan dokumen yang dibawanya di atas meja, mengambil gelas itu, dan menuangkan air lagi untuk bosnya. Dia kemudian melaporkan, "Para Direktur bertanya kepada saya tentang bagaimana kondisi Anda saat ini. Dan mereka juga meminta saya untuk memberitahu Anda agar beristirahat dengan baik."
"Kamu tidak usah menghiburku. Mereka pasti memanfaatkan ketidakhadiranku untuk tidak melakukan apa-apa. Terima kasih karena telah menangani semua masalah dengan baik. Kamu tunggu sebentar hingga dokter datang, lalu tanyakan padanya kapan aku bisa keluar dari rumah sakit." Gu Jinchen mencibir perkataan Asisten Zhang.
"Kenapa terburu-buru meninggalkan rumah sakit? Anda terluka parah kali ini. Anda harus memiliki waktu istirahat yang baik. Kali ini, anggap saja saat ini adalah cuti untuk dirimu sendiri." Asisten Zhang kembali ke tempat tidur pasien dengan membawa gelas berisi air. Kemudian, dia meletakkan gelas itu di meja samping dengan perkiraan jarak yang mudah dijangkau oleh Gu Jinchen agar memudahkannya untuk mengambilnya ketika ingin minum.
Gu Jinchen tersenyum. Ketika dia membalik dokumen pada halaman kedua, kertas di dalamnya jatuh. Kertas berbentuk persegi itu jatuh di atas selimut putihnya. Dia mengambilnya dengan curiga. Dan seketika senyuman di sudut mulutnya mengeras. Dia pun bertanya, "Siapa yang telah menyentuh dokumen-dokumen ini?"
Asisten Zhang dikejutkan oleh suara dingin yang tiba-tiba terdengar di telinganya. Dia menatap Gu Jinchen dan menjawab, "Tidak ada yang menyentuhnya."
Gu Jinchen menyerahkan catatan itu kepadanya. Asisten Zhang segera mengambil alih catatan itu dan membacanya. Ada kalimat sederhana yang tertulis di atasnya, 'Gudang Xijiao, Chen Youran'.
"Ini… aku tidak tahu apa yang terjadi." Asisten Zhang tampak kebingungan.
Gu Jinchen mengambil ponselnya di atas meja, lalu menekan nomor ponsel Chen Youran. Tidak ada yang menjawab teleponnya sepanjang waktu. Dia pun menelepon sebanyak dua atau tiga kali secara berturut-turut. Dia lalu menegakkan tubuhnya dan turun dari ranjang pasien.
Namun, Asisten Zhang menahannya dengan berkata, "Presiden Gu, tubuh Anda belum pulih total. Anda tidak boleh…"
"Sesuatu mungkin telah terjadi padanya." Gu Jinchen meraih lengan Asisten Zhang dengan ekspresi wajah cemas. Dan tanpa sadar, suaranya bergetar.
"Tubuhmu… Mari kita panggil polisi dulu." Asisten Zhang berada dalam dilema.
"Tidak mungkin," jawab Gu Jinchen. Sebelum memperjelas masalah ini, dia akan menyusahkan Chen Youran jika dia menelepon polisi dengan gegabah. Dia tidak bisa memberikan kesempatan pada penjahat untuk menyakiti Chen Youran.
Gu Jinchen lalu melepaskan tangan Asisten Zhang yang menahannya. Dengan cepat dia melepas baju pasien dan menggantinya dengan pakaian biasa. Asisten Zhang memandang pria yang tengah mengganti pakaiannya dan berkata dengan cemas, "Presiden Gu, pernahkah Anda berpikir kalau seseorang benar-benar menculik Nona Chen, kenapa mereka Anda dengan cara ini dan apa maksud orang tersebut memberi tahu Anda?"
Saat ini, Gu Jinchen tidak memiliki waktu untuk memikirkan masalah tersebut. Jika dia membuang lebih banyak waktu untuk masalah ini, Chen Youran akan berada dalam situasi yang lebih berbahaya. Dia mengganti pakaiannya dengan rapi, memasukkan ponselnya ke dalam sakunya dan berjalan keluar dari kamar pasien.
"Apa pun tujuannya, yang aku inginkan adalah dia aman."
Asisten Zhang menghadang di depan pintu kamar pasien dan berkata, "Presiden Gu, saya tahu Anda mengkhawatirkan Nona Chen. Tetapi Anda juga harus tetap menjaga kesehatan Anda sendiri."
Mata Gu Jinchen sangat dingin, seperti pisau yang tajam. Dia menatap lurus ke arah Asisten Zhang dan mendorongnya sambil berkata, "Minggir kau!"
Asisten Zhang telah bersama Gu Jinchen selama bertahun-tahun. Setiap kali ada sesuatu yang berhadapan dengan Chen Youran, pria itu memang akan tampak berantakan seperti ini. Mengetahui bahwa dia tidak bisa menghentikannya, dia akhirnya hanya bisa menyarankan, "Untuk memastikan keselamatan Nona Chen, Anda sebaiknya menghubungi Presiden Ji."
Takut Gu Jinchen akan mengabaikan pendapatnya, Asisten Zhang dengan cepat menambahkan, "Dua orang yang datang untuk menyelamatkan, akan membuat harapan menjadi lebih besar."
Gu Jinchen sedikit ragu-ragu. Tetapi pada akhirnya, dia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Ji Jinchuan.