Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Bau-bau Konspirasi



Bau-bau Konspirasi

0Wajah Chen Youran tampak pucat dan matanya agak merah. Dia tampak seperti anak rusa yang ketakutan. Begitu dia melihat Gu Jinchen turun, dia menuangkan kesedihannya ke dalam pelukannya dan tangannya gemetaran. Sedangkan Gu Shiqi tersenyum sinis seperti bajingan.     

Gu Jinchen bertanya padanya ada apa. Namun, Chen Youran hanya menggelengkan kepalanya dan tidak berbicara. Matanya tertunduk dan tubuhnya yang gemetaran menunjukkan ketakutannya.     

Ibu jari Gu Shiqi kemudian membelai bibirnya sendiri. Dia tertawa terbahak-bahak seperti orang gila, lalu berkata, "Adik Ketiga, bibir gadis kecil ini benar-benar manis. Biarkan aku untuk mencicipinya lagi."     

Setelah itu, Gu Jinchen mengetahui mengapa Chen Youran bisa sangat ketakutan seperti ini. Dia pun mengepalkan tangannya untuk menghantam Gu Shiqi. Sejak saat itu, dia tidak pernah membawa Chen Youran ke kediaman Keluarga Gu lagi.     

Gu Jinchen tidak mengetahui siapa yang menculik Chen Youran saat ini. Apa dia sangat ketakutan saat ini? Batinnya.     

Memikirkan hal itu, Gu Jichen tidak hanya merasa panik, tetapi juga lemah tak berdaya.     

***     

Setelah jalan Nanqiao terbuka dan kembali lancar, kedua pengawal itu segera pergi menuju ke Gudang Xijiao. Jarak yang mereka tempuh sudah semakin jauh dari Kota A. Jalanan kini sudah berubah dari jalan aspal menjadi jalan berlumpur. Ketika mereka sampai di persimpangan jalan, empat mobil datang dari empat arah, utara, selatan, timur, dan barat. Keempat mobil itu melesat dengan ganas. Pengawal yang sedang mengemudi tersebut menjadi panik dan hampir saja menabrak mereka. Namun, mereka tidak tahu harus ke mana.     

Brak!     

Keempat mobil itu menabrak mobil milik Gu Jinchen. Mobil tersebut mengalami kerusakan yang sangat parah. Kaca depan mobil juga pecah tak berbentuk dan kedua pengawal tersebut tewas di tempat.     

Melihat urusan mereka sudah selesai, keempat mobil itu segera mundur dan meninggalkan tempat kejadian. Dalam beberapa menit…     

Bam!!!     

Mobil Gu Jinchen meledak, api besar menyebar di seluruh langit dan percikan puing-puing yang berterbangan.     

***     

Saat Chen Youran bangun, kain hitam yang menutupi matanya telah dilepas. Ada banyak barang berserakan di gudang dan dia terbaring di tumpukan barang-barang itu. Cahaya di gudang tidak terlalu bagus. Di sana agak redup dan memiliki aroma busuk yang menyengat. Melihat cahaya langit dari ventilasi di atas sana, sepertinya hari belum gelap.     

Ketika penjaga melihat Chen Youran bangun, dia berteriak ke arah pintu, "Kakak, orang itu sudah bangun."     

Setelah beberapa saat, dua orang pria masuk ke dalam gudang itu. Ketiga orang itu mengenakan topeng yang menutupi sebagian besar wajah mereka. Seorang pria yang mengenakan topi menghampirinya dan berjongkok. Matanya tampak sedingin salju. Kemudian, dia bangkit dan memberitahu dua orang lainnya, "Lakukan sekarang…"     

Ketika dua pria itu melangkah maju, Chen Youran menangis dengan panik dan berkata, "Tunggu, tunggu sebentar."     

"Meskipun aku tidak suka berurusan dengan wanita, tetapi seseorang membayar dengan harga tinggi untuk berurusan denganmu. Jadi, kamu harus menanggungnya. Aku tidak akan membunuhmu. Hanya saja…" Pria bertopi itu duduk di sebuah kursi. Dia merendahkan suaranya dan dengan sengaja mengubah nada bicaranya. Dia lalu melirik perut Chen Youran sejenak, lalu melanjutkan, "Aku ingin menghabisi kehidupan makhluk kecil di dalam perutmu."     

Jantung Chen Youran berdebar kencang, dia merasa sangat takut. Namun, dia hanya bisa berpura-pura tenang dan mencoba bernegosiasi dengannya, "Tidak peduli berapa banyak uang yang diberikan orang itu kepadamu, aku dapat memberimu bayaran dua kali lipat."     

Pria bertopi itu bergeming dan berkata dengan dingin, "Ada aturan dalam bisnisku. Kalau aku berubah pikiran dan melanggar perjanjian dengan orang yang mempekerjakan lebih dulu, mana mungkin ada yang percaya untuk berbisnis denganku lagi?"     

"Bukannya kamu melakukan bisnis ini demi uang? Kalau kamu merasa bayaran dua kali lipat masih terlalu kecil, aku bisa menggandakannya." Chen Youran menarik napas dalam-dalam, menekan kepanikan di hatinya. Lalu, dia melanjutkan, "Mengenai melanggar aturan dan janji yang barusan kamu katakan, kecuali aku, kedua orang lainnya memanggilmu kakak. Mereka pasti adalah kerabat dekatmu. Selama mereka berdua tidak mengatakan apa pun, siapa yang akan tahu kalau kamu melanggar janji?"     

"Itu adalah pendapatmu. Akan tetapi, aku memiliki prinsip sendiri," cibir pria itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.