Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Tendang Bayinya



Tendang Bayinya

3Chen Youran melihat bahwa perkataannya tidak mampu untuk membujuk para penjahat itu. Dia sedang memikirkan cara lain di dalam hatinya. Namun, pria bertopi itu berkata lagi, "Tendang perutnya dan singkirkan anak itu sekarang."     

Tidak peduli seberapa besar Chen Youran mencoba untuk tetap tenang, tetapi wajahnya pucat pasi saat ini. Dia menggelengkan kepalanya dan bergidik ngeri. Dia lalu berkata, "Suamiku adalah Ji Jinchuan. Seharusnya kamu pernah mendengar namanya. Kalau kamu menginginkan uang, aku bisa menghubunginya. Jangankan hanya dua atau tiga kali lipat, 10 kali lipat pun dia pasti akan bersedia untuk memberikannya kepadamu."     

Melihat dua pria bertopeng lainnya maju, Chen Youran mundur dengan panik. Salah satu dari mereka menjambak rambutnya dan membuatnya tidak bisa mundur. Pria lain mengangkat kakinya dan menendang perutnya. Terlepas dari rasa sakit di kepalanya, Chen Youran melemparkan dirinya ke depan dan memeluk pria yang akan menendang perutnya. Tubuh pria itu menjadi tidak stabil dan jatuh ke lantai.     

Melihat bahwa Chen Youran berani melawan, pria yang menjambak rambutnya menendangnya dengan lebih ganas. Chen Youran pun berguling untuk menghindarinya. Pria itu kembali melangkah maju.      

Tepat pada saat itu, pintu gudang terbuka. Polisi bergegas masuk sambil memegang senjata di tangannya dan berkata, "Jangan bergerak!"     

Chen Youran pun segera berlari dan menghela napas lega. Tadi dia sangat gugup hingga hampir putus asa. Saat ini adalah awal musim dingin, namun seluruh punggungnya basah. Setelah melangkah beberapa kali, dia jatuh ke lantai dan tidak bisa bergerak. Seorang pria jangkung muncul dari belakang polisi dan berjalan cepat ke arahnya. Di belakangnya, terdapat pemandangan langit yang cerah. Tubuhnya seolah membelah sinar matahari.     

Pria itu berjalan cepat ke arah Chen Youran, berjongkok, dan memeluknya, "Aku di sini, semuanya akan baik-baik saja."     

Chen Youran pun bersandar di pelukannya. Mendengar detak jantung pria itu yang sedikit cepat, jantungnya yang sedari tadi terasa akan copot perlahan menjadi tenang. Pakaian pria itu beraroma mint dan tembakau yang bercampur menjadi satu. Dia sangat akrab dengan aroma ini. Hidungnya menjadi masam, matanya berkabut, dan tenggorokannya terasa kering. Dia lalu berkata sambil terisak, "Kalau kamu terlambat sedikit, anak itu akan hilang."     

Sejak pernikahan mereka, Chen Youran tidak pernah menunjukkan sikap yang seperti ini di hadapannya. Wanita itu penuh dengan keluhan dan ketergantungan saat ini, seolah-olah dia adalah satu-satunya orang yang menjadi harapannya. Hati pria itu dalam sekejap seolah jatuh ke lantai. Dia pun berkata dengan suara lembut, "Aku mendengar kabar buruk tentang kamu. Jadi, aku bergegas datang ke sini. Untung aku datang tepat waktu."     

"Hampir saja." Chen Youran merasa benar-benar ketakutan. Tubuhnya bahkan sedikit gemetaran saat ini.     

Ji Jinchuan menenangkan Chen Youran sebentar, lalu mengangkatnya dari lantai. Begitu mereka keluar dari gudang, mereka bertemu dengan Gu Jinchen dan Asisten Zhang yang turun dari taksi. Melihat Ji Jinchuan menggendong Chen Youran keluar dari gudang, langkah cemas Gu Jinchen seketika terhenti. Sementara itu, Asisten Zhang tanpa sadar menatapnya dan melihat wajahnya yang tiba-tiba berubah menjadi pucat. Dia secara refleks memegangi tubuh Gu Jinchen yang masih tidak stabil.     

Gu Jinchen mengerutkan bibir putihnya dan dadanya naik turun dengan cepat. Dia terlambat satu langkah. Sekarang, wanita itu sudah berada di pelukan pria lain. Pria itu sudah melindunginya. Tangannya yang tergantung di sisi tubuhnya perlahan mengencang. Lalu, akhirnya perlahan-lahan dilepaskan. Dia melangkah maju, berhenti sebanyak tiga langkah dari mereka, dan menatap wanita dalam pelukan Ji Jinchuan. Wajahnya tampak pucat dan lemah. Bulu matanya yang gelap juga sedikit lembap. Dia pasti ketakutan, batinnya.     

Chen Youran menatapnya dan melihat bahwa Gu Jinchen masih dibalut kain kasa di dahinya. Dia tahu bahwa pria itu pasti melarikan diri dari rumah sakit. Seketika, terlihat jelas kegelisahan di matanya. Dia lalu berkata untuk menenangkannya, "Aku baik-baik saja. Kembalilah ke rumah sakit."     

Gu Jinchen menggerakkan bibirnya dan berkata dengan suara serak, "Syukurlah kalau kamu baik-baik saja."     

Ji Jinchuan melewati Gu Jinchen dengan Chen Youran yang berada di pelukannya. Sementara itu, Xiao Cheng dengan cepat melangkah ke depan untuk membuka pintu mobil. Ji Jinchuan membungkuk dan memasukkan Chen Youran ke dalam mobil dengan lembut. Kemudian, dia juga masuk ke dalam, memeluknya, dan memerintahkan Xiao Cheng untuk pergi ke rumah sakit.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.