Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Dia Mengalami Cinta Bertepuk Sebelah Tangan



Dia Mengalami Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

0Klub Hiburan…      

Suara bising di tepat itu memekakan telinga. Pria dan wanita berbondong-bondong bergerak melalui kerumunan untuk menemukan mangsa mereka sebagai cara untuk melepaskan kesepian di hati. Wanita-wanita berpakaian seksi di lantai dansa menggoyangkan pinggang dan kaki mereka. Tempat itu penuh dengan kegembiraan.     

Ji Jinchuan saat ini duduk di bar. Dia telah meminum banyak anggur. Matanya yang gelap dan dalam tampak seolah memiliki asap beracun. Wajah dinginnya semakin tampak lebih menarik di bawah cahaya warna-warni lampu bar. Dengan wajah tampannya, setelan jas mahal dan juga jam tangan mahal yang dikenakannya, dia memiliki sebuah kehormatan yang tak tertandingi. Hal itu membuat telah banyak wanita cantik yang meliriknya sepanjang waktu.     

Seorang wanita berpakaian seksi tiba-tiba menghampiri Ji Jinchuan. Tangannya yang dipenuhi dengan kuku yang dicat dengan warna cerah bersemayam di bahu pria itu. Sosoknya yang tampak anggun lalu duduk di kursi tepat di samping pria itu.      

"Halo, Tuan… Mari kita minum bersama."     

Namun, Ji Jinchuan menutup telinga pada kata-katanya. Dia melepaskan tangan wanita itu dari bahunya, lalu meminum anggur di gelas miliknya. Kemudian, dia mengeluarkan dompet, mengambil setumpuk uang kertas di dalamnya dan melemparkannya ke meja bar. Setelah itu, dia mengambil jasnya dan berjalan terhuyung-huyung keluar dari bar.     

Wanita itu belum menyerah. Dia berniat untuk mengejar Ji Jinchuan. Namun, seorang bartender mengingatkannya dengan ramah, "Pria itu tidak mudah untuk digoda, jangan menyusahkan diri sendiri."     

Mendengar hal itu, wanita tersebut menggigit bibir merahnya. Dia tidak mau melepaskan Ji Jinchuan, tetapi juga takut untuk menggodanya. Setelah berpikir dua kali, dia memutuskan untuk berhenti. Dia membalikkan badan dan kembali masuk ke dalam kerumunan untuk mencari mangsa berikutnya.     

Setelah keluar dari klub tersebut, Ji Jinchuan merasa telinganya lebih tenang. Dia perlahan masuk ke dalam mobil dan mengemudikannya. Jalanan sangat sepi di malam hari dan hanya ada sedikit pejalan kaki. Dia tidak ingin melihat Chen Youran malam ini, jadi dia tidak ingin pulang. Dia pun mengemudi tanpa tujuan di jalanan.     

Setelah minum terlalu banyak anggur, kepalanya terasa seperti akan meledak. Tiba-tiba, bunyi gesekan ban dengan tanah berderit kencang. Ji Jinchuan menghentikan mobilnya di pinggir jalan, bersandar pada sandaran kursi dan memegang dahinya dengan satu tangan. Jika bukan karena foto-foto dari Xiao Cheng, dia akan mengambil inisiatif untuk meminta maaf dan mengakui kesalahannya malam ini. Dia juga akan mengatakan kepada Chen Youran bahwa dia seharusnya tidak menghentikan pekerjaannya secara sepihak tanpa meminta persetujuannya terlebih dahulu.     

Jika Chen Youran marah karena hal itu, Ji Jinchuan berniat akan toleran dan merayunya. Tetapi, untuk masalah Zhou Hong dan Qiu Shaoze, dia tidak bisa memberikan toleransi. Pasalnya, mereka berdua hampir membuat dirinya kehilangannya. Jadi, dia tidak akan lunak untuk masalah satu itu.     

Foto-foto yang dikirim oleh Xiao Cheng membuat Ji Jinchuan benar-benar sadar. Dia tampaknya terlalu memanjakan Chen Youran, sampai-sampai terjerat dengan pria lain meskipun saat ini sudah menyandang status sebagai Nyonya Muda Ji. Ji Jinchuan tidak menyangkal bahwa dia sangat menyukai Chen Youran. Dia memejamkan matanya dan memikirkan sejak kapan dan mengapa perasaan itu mulai muncul di dalam hatinya. Mungkin itu sejak Chen Youran menemaninya di hari ulang tahunnya.     

Hari itu adalah perayaan ulang tahunnya untuk pertama kali sejak enam tahun lalu. Meskipun acaranya sangat sederhana, tidak ada jamuan makan dan tidak ada tamu, tetapi itu berhasil mengobati perasaan kesepian di dalam hatinya. Dia terkesan dengan inisiatif Chen Youran pada saat itu.     

Dalam foto yang dikirimkan oleh Xiao Cheng, tampak Gu Jinchen menurunkan bulu matanya dan menyeka lengan baju Chen Youran dengan tisu. Sementara Chen Youran menatapnya dengan penuh perhatian. Tatapan mata Gu Jinchen tampak sangat lembut. Dia juga dengan lembut membelai rambut Chen Youran yang menjuntai dan mengarahkan ke belakang telinganya, seolah memegang barang yang mahal sehingga harus penuh kehati-hatian. Gu Jinchen juga mencium mata Chen Youran dengan penuh kasih sayang. Tampak sekali seberapa besar dan seberapa lembut kasih sayangnya pada wanita di hadapannya. Wajah kedua orang di foto itu tampak dengan jelas.     

Seseorang mengirimkan foto mereka ke majalah Nanyu dan meminta untuk dipublikasikan. Pikiran pertama Ji Jinchuan pada saat itu adalah seseorang menargetkan Gu Jinchen, yang akan menjadi korban. Karena ragu atas keaslian foto itu, Ji Jinchuan meminta Xiao Cheng untuk mencari kebenarannya dengan cermat. Dan hasilnya foto itu asli, tanpa ada sedikit pun editan dan rekayasa. Hal itu menunjukkan bahwa mereka berdua benar-benar bertemu akhir-akhir ini.     

Ji Jinchuan mengangkat tangannya dari dahinya dan memandang ke atap mobil. Tatapannya sangat dalam. Ada lengkungan di sudut mulutnya. Dia memunculkan senyum cibiran untuk mencibir dirinya sendiri dalam hati. Permohonannya di kuil, dia pasti meminta harapan untuk dirinya dan Gu Jinchen, kan? Ternyata, akhir-akhir ini aku mengalami cinta bertepuk sebelah tangan. Aku pikir dia jatuh cinta padaku… Heuh…      

Ji Jinchuan menertawakan dirinya sendiri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.