Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Musuh yang Tidak Dapat Dihindari



Musuh yang Tidak Dapat Dihindari

0Di sisi lain, Ji Jinchuan sedang duduk di sofa kulit berwarna ungu tua. Penampilannya sangat cool dengan pesona kebangsawananan. Tatapan matanya acuh tak acuh, garis wajahnya sangat tegas dan terlihat tampan, sementara sorot matanya sejuk dan sedalam laut. Rekan bisnis yang berada di dalam bilik itu, duduk dengan satu atau dua teman wanita di sisi mereka, tetapi dia duduk sendirian di sudut.     

Presiden Zhao melirik seorang wanita seksi di sebelahnya. Kemudian, wanita itu dengan anggun melangkah maju dan duduk di samping Ji Jinchuan. Dia meringkuk dalam pelukannya sembari memunculkan senyum penuh gelora asmara dan menyapanya, "Presiden Ji…"     

Alis Ji Jinchuan sedikit mengerut, matanya menatap wanita itu sekilas. Garis wajah tegasnya tampak sedikit tenggelam, pandangannya sedikit miring dan jatuh ke tangan wanita yang memegang lengannya. Wanita seksi yang takut dengan tatapan tajamnya itu segera melepaskan genggaman tangannya. Namun, wanita itu tidak mau melewatkan kesempatan bagus ini. Dia memiliki sepasang mata centil yang tampak menarik. Dia memberikan isyarat panas kepada Ji Jinchuan, lalu berkata dengan nada suara yang sangat lembut dan menawan, "Presiden Ji, kamu ingin bermain apa? Aku akan menemanimu."     

Mata gelap Ji Jinchuan berputar perlahan dan melihat ke wajah wanita itu. Matanya yang dalam perlahan berubah menjadi dingin dan tajam. Lalu, dia mengangkat tangannya untuk mendorong wanita yang menempel padanya tanpa ampun.     

Pada saat ini, pintu bilik tiba-tiba didorong terbuka dan terlihatlah wajah cantik yang familiar. Ji Jinchuan sedikit menyipitkan matanya. Sementara Chen Youran dengan cepat melihat seisi dalam bilik. Ketika melihat bahwa Qiu Shaoze tidak ada di sana, dia dengan cepat membungkuk dan minta maaf pada semua orang yang ada di dalam bilik, "Maaf, aku telah masuk ke dalam bilik yang salah."      

Kemudian, Chen Youran menutup pintu dan berjalan keluar. Setelah adegan barusan, orang-orang yang berada dalam bilik tersebut kembali bersenang-senang. Mereka tertawa atau menggoda teman wanita yang berada di samping mereka.     

Sedangkan Ji Jinchuan melambaikan tangan kepada Xiao Cheng yang ada di sebelahnya. Xiao Cheng pun melangkah maju dan mencondongkan tubuh ke depan. Lalu, dia berkata, "Cepat pergi dan ikuti dia…"     

***     

Xu Chengyan dan Chen Youran telah memasuki Sands Bay Club satu per satu. Setelah masuk, Xu Chengyan bertemu beberapa orang di lantai satu dan saling bertukar salam dengan mereka. Saat melihat Chen Youran yang langsung berjalan menuju ke lantai dua, dia menghindar dari kerumunan orang-orang yang mengajaknya bergabung dengan alasan ada hal yang salah yang harus diselesaikan olehnya. Dia pun naik ke lantai dua dan melihat wanita itu berlarian memasuki setiap bilik. Kemudian dia menarik lengannya dan berkata, "Kamu gila ya! Apa kamu tahu orang-orang seperti apa yang bisa datang ke sini? Apa yang sebenarnya terjadi?"     

"Aku memiliki teman yang mungkin sedang mengalami peristiwa buruk," jawab Chen Youran. Dia kemudian mengeluarkan ponselnya dan menelepon Qiu Shaoze. Terdengar suara manis seorang wanita di ujung telepon yang berkata, "Nomor telepon yang Anda tuju sementara tidak dapat dihubungi. Cobalah melakukan panggilan beberapa saat lagi."     

Bagi Xu Chengyan, bukanlah hal yang baru terjadi peristiwa seperti itu di sana. Dia menghibur Chen Youran dan berkata, "Jangan khawatir, aku akan membantumu untuk menemukannya."     

Keduanya masih mencari Qiu Shaoze di dalam satu per satu bilik di Sands Bay Club. Akan tetapi, kali ini Xu Chengyan yang pertama membuka pintu. Ada beberapa orang di lingkaran keluarga bangsawan yang tidak dia kenal di dalam bilik itu. Namun, bahkan jika dia mengganggu mereka, mereka pasti masih tetap akan sedikit menghargainya.     

Xu Chengyan tidak pernah menyangka akan bertemu He Jiashan di sana. Sebelumnya, keduanya bertarung karena Mofei. Sejak saat itu, mereka berdua menjadi musuh bebuyutan.      

He Jiashan tampak sedang bermain kartu dengan Hupeng dan Gouyou. Ada dua wanita seksi duduk di sebelah mereka. Pintu bilik tiba-tiba didorong terbuka, dia pun melihat orang yang berada di luar pintu dengan jelas. Dia melemparkan kartu yang ada di tangannya ke atas meja dengan galak sambil berteriak, "Xu Chengyan!"     

Setelah membuka pintu, Xu Chengyan memberikan celah bagi Chen Youran untuk melihat situasi di dalam bilik. Melihat wanita itu menggelengkan wajahnya, dia tahu bahwa orang yang dicarinya tidak ada di dalam sana. Ketika hendak menutup pintu, dia tiba-tiba mendengar seseorang memanggil namanya. Dia pun menoleh ke belakang dan melihat sosok He Jiashan yang galak dengan sebatang rokok di mulutnya. Dia membunyikan suara 'hmm' dengan lembut, lalu mengutuk dengan suara rendah, "Musuh yang tidak dapat dihindari."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.