Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Aku Menunggumu Hingga Akhir (5)



Aku Menunggumu Hingga Akhir (5)

2Telinga Chen Youran berada tepat di dada Ji Jinchuan, jadi dia bisa mendengarkan detak jantungnya yang teratur. Dia menggelengkan kepalanya. Saat dia menggeleng, kepalanya mengusap dada Ji Jinchuan. Tubuh Ji Jinchuan pun secara refleks mengencang dan napasnya sedikit cepat.      

"Ada apa?" tanya Ji Jinchuan.     

Chen Youran meraih lengan kanan Ji Jinchuan dan membiarkannya memegang pinggangnya. Suaranya yang lembut diwarnai dengan aroma anggur yang kuat, dengan daya tarik seks yang lembut.     

"Bukannya kamu paling suka memelukku sebelumnya?" tanya Chen Youran.     

Sepertinya dia mabuk. Kalau tidak, dia tidak akan mengatakan ini dan tidak akan membiarkanku memeluknya, batin Ji Jinchuan.     

Ji Jinchuan melingkarkan satu tangan di pinggang Chen Youran. Suhu tubuh wanita itu yang hangat terasa di telapak tangannya. Aroma dari tubuhnya bercampur dengan aroma anggur yang samar. Betapa dia sangat berharap waktu akan berhenti pada saat ini sehingga Chen Youran akan selalu berada dalam pelukannya dan selalu menjadi miliknya.     

Tiba-tiba, Ji Jinchuan merasakan napas panas di lehernya. Bibir tipis Chen Youran mencium lehernya. Dia tanpa sadar menelan seteguk air liur dan jakunnya berguling. Dia menurunkan pandangan matanya ke wanita yang ada di lengannya. Wanita itu juga menatapnya. Bagian bawah matanya dipenuhi dengan jejak sanjungan.     

"Youyou…" Mau tak mau Ji Jinchuan memanggil namanya dengan suara lembut.     

Chen Youran mencium rahang Ji Jinchuan dan melingkarkan tangannya di lehernya. Dia kemudian berjinjit untuk mencium bibir pria itu. Lengan Ji Jinchuan di pinggang Chen Youran secara bertahap mengencang, tubuh mereka saling berdekatan. Tenggorokannya pun terasa tercekat.     

"Apa kamu tahu apa yang kamu lakukan?" Tanya Ji Jinchuan     

Chen Youran mengaitkan bibirnya. Pandangan matanya yang kabur menunjukkan pesona yang menawan. Bibirnya yang tipis kemudian menyentuh bibir Ji Jinchuan.     

Selama bertahun-tahun, Ji Jinchan telah memikirkannya sepanjang waktu. Bahkan rasa rindunya menembus hingga ke tulang-tulangnya. Jadi, dia tidak bisa menahan godaan dari wanita yang sangat dicintainya itu.     

Kepala Ji Jinchuan terasa meledak dan pertahan terakhirnya terbakar oleh Chen Youran yang mengambil inisiatif bergerak lebih dulu. Telapak tangannya tiba-tiba menggenggam kepala wanita itu, menciumnya dengan ganas, dan meraihnya dengan manis.     

Setelah berputar ke sana kemari, mereka berdua jatuh ke tempat tidur besar yang lembut. Ji Jinchuan menekan Chen Youran yang ada di bawahnya dan membuka mulutnya dengan lidahnya. Mulut Chen Youran memiliki aroma anggur. Ji Jinchuan tidak meminum anggur sedikit pun, tapi dia merasa mabuk.     

Ciuman Ji Jinchuan dalam dan bergairah, juga sangat lembut. Dia memasukkan tangannya ke dalam piyama Chen Youran dan membelai kulit di sekitar pinggangnya. Chen Youran tiba-tiba merengek, membuat Ji Jinchuan yang telah mabuk kembali sadar.     

Ji Jinchuan mengangkat tubuhnya dan menatap Chen Youran di bawahnya. Wajah wanita itu merah dan cantik. Matanya selembut sutra dan rambut hitamnya tersebar di kasur seperti rumput laut tebal. Chen Youran mabuk, tapi dia tidak. Dia berpikir bahwa seharusnya dia tidak menyentuhnya ketika wanita itu mabuk. Jika begini terasa seperti mengambil keuntungan dari orang lain yang tidak sadar.     

Ji Jinchuan menduga bahwa ketika Chen Youran bangun besok pagi dan sudah sadar dari mabuknya, wanita itu pasti akan berpikir bahwa dia yang memaksanya. Maka, wanita itu akan semakin membencinya nanti.     

Tidak, aku tidak bisa melakukannya, gumam Ji Jinchuan dalam hati.     

Meskipun tubuh bagian bawah Ji Jinchuan sudah menegang parah, tapi dia berusaha mencoba mengendalikan hasrat dan pikirannya. Secara bertahap, dia menjadi tenang. Dia pun merapikan piyama Chen Youran yang berserakan dan mencoba bangun dari tempat tidur. Akan tetapi, Chen Youran memeluk lehernya.     

Mata Ji Jinchuan jatuh pada bibir merah keunguan milik Chen Youran, yang terlihat seperti bunga. Itu membuat jakunnya yang seksi berguling. Dia menghindar dengan susah payah. Suaranya yang berat dan sedikit tidak berdaya terdengar, "Youyou, lepaskan aku. Kalau tidak, kamu akan menyesalinya."     

Ji Jinchuan tidak memiliki minat sedikit pun pada wanita lain, tetapi Chen Youran berbeda dari mereka. Selama wanita itu menatapnya, tubuhnya akan bereaksi karenanya. Selain itu, selama bertahun-tahun, dia telah memikirkannya setiap malam, memikirkan wajah indah yang memesona di bawahnya. Jadi, dia tidak bisa melawan godaan atas dirinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.