Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Aku Sangat Mencintaimu (1)



Aku Sangat Mencintaimu (1)

3"Aku tahu." Chen Youran tersenyum.     

Selain wajahnya yang terlihat buruk, ada sedikit warna kemerahan di sudut mata Chen Youran. Lin Mo'an berkata, "Katakan padaku dengan jujur, apa yang terjadi padamu dalam perjalanan pulang? Atau apa Ji Jinchuan menggertakmu?"     

Chen Youran melepaskan tangannya di kenop pintu dan berbalik untuk memasuki kamar. Lin Mo'an pun mengikutinya. Dia pergi ke meja samping tempat tidur dan membuka laci. Kotak rokok di laci menghilang, tetapi ada tambahan sebotol permen karet dan lolipop dengan berbagai rasa. Dia sedang dalam suasana hati yang murung dan tiba-tiba merasa sedikit bingung.     

Chen Youran pun menutup laci, melangkah, dan duduk di ambang jendela yang lebar. Dia menurunkan pandangan matanya dan diam sejenak. Setelah itu, dia perlahan membuka mulutnya dan berkata, "Kalau ada seseorang yang sangat menyakitimu, maukah kamu memaafkannya?"     

Lin Mo'an duduk di tepi tempat tidur. Mereka saling berhadapan. Dia menatap ekspresi di wajah teman baiknya itu dan bertanya, "Apa itu tentang Ji Jinchuan?"     

Lin Mo'an pergi ke sanatorium setelah pulang bekerja dan membaca buku-buku medis ketika dia pulang. Jadi, dia masih mengenakan jas, tetapi dasinya telah dilonggarkan olehnya. Sikapnya itu terlihat lebih santai.     

Chen Youran mengerutkan bibirnya dan tetap diam. Dalam perjalanan pulang, dia mengingat kembali kejadian-kejadian saat dia baru saja kembali ke Tiongkok sampai sekarang. Dia juga mengingat hal-hal kecil yang dia dapatkan bersama Ji Jinchuan. Jika dikombinasikan dengan kata-kata Xiao Cheng, dia juga merasa bahwa Ji Jinchuan merasa sangat menyesal.     

Namun, apa yang terjadi lima tahun lalu terasa seperti duri di hati Chen Youran. Jika tidak dihilangkan, itu akan menusuk lebih dalam dan lebih dalam lagi. Bahkan akan ada bekas luka yang bernanah. Setiap kali dia memikirkan semua yang telah terjadi, itu bisa menyiksa hatinya hingga menjadi hancur berkeping-keping.     

"Saat aku pergi ke Teluk Nanhai untuk menjemputmu, meskipun Bibi Wu yang meneleponku, tapi aku tahu itu pasti atas perintah Ji Jinchuan," tutur Lin Mo'an.     

Dalam perjalanan pulang hari itu, Lin Mo'an awalnya ingin memberi tahu Chen Youran. Tetapi, ketika dia mendengar bahwa kecelakaan mobil itu mungkin perbuatan seseorang yang disengaja, dia lupa sejenak.      

Ini terdengar sangat biasa. Chen Youran terluka hari itu dan yang diketahui orang-orang, Lin Mo'an adalah suami sahnya. Normal bagi Lin Mo'an untuk menjemputnya. Chen Youran tidak berpikir ada masalah yang berarti.     

"Apa yang kamu coba katakan?"     

Lin Mo'an mengingat situasi hari itu. Setelah dia pergi ke Teluk Nanhai, Bibi Wu memberitahunya bahwa Chen Youran masih tidur, jadi dia duduk di sofa dan menunggu. Bibi Wu membuatkan teh untuknya dan menjelaskan situasinya kepadanya. Selain itu, Bibi Wu juga memberi tahu beberapa tindakan pencegahan dan memberinya daftar nutrisi yang baik untuk penderita gegar otak.     

"Saya berharap Tuan Lin akan meluangkan waktu untuk merawatnya," tutur Bibi Wu saat itu.     

Lin Mo'an mengambil daftar panjang nutrisi dan menatap Bibi Wu. Dia lalu bertanya, "Aku tiba-tiba penasaran. Kenapa Bibi menyuruh aku menjemputnya?"     

"Anda adalah suami Nyonya Lin. Dia terluka sekarang. Bukannya normal bagimu untuk menjemputnya?" Wajah Bibi Wu seketika berubah menjadi tidak terlalu baik. "Apakah menurut Anda itu merepotkan?"     

Lin Mo'an menggelengkan kepalanya dan berkata, "Seharusnya, di sini tidak kekurangan kamar tamu untuk dia bisa menginap, kan?"     

Dengan sikap Ji Jinchuan, Lin Mo'an seharusnya cemas dan pasti akan membiarkan agar Chen Youran tetap tinggal. Lalu, entah apa alasan pria itu meminta untuk menjemputnya.     

"Tuan Muda mengatakan, dengan sikap Nona Chen belakangan ini, dia pasti akan langsung pergi ketika dia bangun. Dia pasti tidak akan mau menerima mobil yang sudah diatur untuk mengantarnya. Dia saat ini sedang terluka, jadi tidak aman baginya untuk mengemudi sendiri."     

Dari kata-kata itu, Lin Mo'an mendengar maksud baik Ji Jinchuan. Hanya ketika seseorang sangat mencintai orang lain, dia akan mempertimbangkan perasaannya dan bahkan memikirkan detail ini untuknya.     

Lin Mo'an menatap Chen Youran dan berkata, "Meskipun dia telah menyakitimu, tetapi kamu masih mencintainya. Kamu dapat mencoba memberinya kesempatan, juga memberi dirimu kesempatan. Dan jangan biarkan dirimu menyesal."     

Warna darah di wajah Chen Youran berangsur-angsur memudar. Matanya yang terkulai menutupi warna gelap di bagian bawah matanya. Kemudian, dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku tidak bisa melakukannya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.