Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Dia Sangat Mencintainya (3)



Dia Sangat Mencintainya (3)

3Setelah Bibi Wu pergi, Ji Jinchuan tinggal di ruang kerja sebentar. Beberapa saat kemudian, dia keluar dan datang ke kamar Ji Nuo.      

Setelah memasuki kamar dengan Ji Nuo di gendongannya, Chen Youran menutup pintu menggunakan kakinya sehingga pintu tidak tertutup rapat. Ji Jinchuan melihat dari celah pintu yang terbuka bahwa Chen Youran setengah membungkuk untuk mencium dahi Ji Nuo. Kemudian, wanita itu duduk di tepi tempat tidur.     

Ji Jinchuan berdiri di luar pintu sepanjang waktu. Melihat bahwa Chen Youran sepertinya akan berbalik, dia mengambil langkah mundur yang besar dengan perlahan. Lalu dia mendengar suara langkah kaki datang dari dalam, dia pun membuka pintu kamar tamu di sebelahnya untuk bersembunyi dan menutup pintu lagi dengan perlahan.     

Setelah membawa Ji Nuo kembali ke kamar, Chen Youran membaringkannya di tempat tidur. Dia lalu melepas mantelnya dan menyelimuti tubuh si kecil. Ekspresi wajahnya berangsur menjadi lembut saat melihat pemandangan bocah kecil yang sedang tidur ini. Dia membungkuk dan mencium dahinya, kemudian duduk di tepi tempat tidur untuk mengawasinya.     

Chen Youran merasa seolah-olah ada seseorang yang sedang memperhatikannya. Matanya pun sedikit menyipit. Dia melihat ke belakang, pada pintu yang sedikit terbuka. Dia pun bangkit dan berjalan mendekat lalu membuka pintu kamar. Namun, tidak ada orang di luar. Dia kemudian keluar dari kamar dan melihat ke kedua sisi koridor. Kosong dan tidak ada siapa-siapa di sana.     

Di ujung koridor, jendela tampak terbuka. Gorden di sana bergoyang karena tertiup angin dingin. Chen Youran melirik ke lantai bawah, semua pelayan ada di ruang tamu saat ini. Kemudian, dia berbalik untuk kembali ke kamar Ji Nuo.      

Sudut mata Chen Youran melihat pintu kamar tamu yang tertutup di sebelah Kamar Ji Nuo. Dia berjalan ke kamar itu, memutar knop pintu, dan mendorongnya hingga terbuka. Dia melihat ke dalam, tetapi tidak ada seorang pun di sana.     

Kecurigaan di hati Chen Youran hilang. Dia merasa sepertinya dia terlalu banyak berpikir. Mungkin itu hanya ilusi sesaatnya. Jadi, dia menarik pintu kamar Ji Nuo dan menutupnya kembali.     

Namun, di balik pintu kamar tamu, Ji Jinchuan menempel di dinding dan mendengar pintu kamar Ji Nuo ditutup. Dia menghela napas lega dan mengendurkan tubuhnya yang tegang. Dia memunculkan senyum di bibirnya untuk mengejek dirinya sendiri. Ini jelas-jelas di rumahnya sendiri dan Chen Youran masih istrinya secara hukum. Dia hanya mengintipnya tadi, tetapi mengapa rasanya seperti dia telah melakukan sesuatu yang memalukan.     

***     

Ji Nuo tidak bangun sampai waktu makan malam, sementara Chen Youran terus menjaganya. Saat ini, Bibi Wu mengetuk pintu dan masuk ke dalam kamar Ji Nuo.     

"Nona Chen, Tuan Kecil, saatnya makan," kata Bibi Wu.     

Chen Youran mengenakan mantel untuk Ji Nuo dan berkata, "Siapkan makanan untuk Nuonuo dan bawa ke kamar. Aku harus pergi."     

Ji Nuo menggosok matanya yang masih buram dan memeluk lengan Chen Youran. Dia berkata, "Ranran, kamu belum membacakan sebuah cerita padaku hari ini."     

Ji Nuo baru saja bangun dengan ekspresi lembut yang menggemaskan di wajahnya. Chen Youran mau tidak mau mencubit wajahnya lalu berkata, "Aku akan menceritakannya kepadamu besok."     

"Kalau begitu, kamu bisa pergi setelah makan malam," kata Ji Nuo sambil meremas-remas jari-jarinya. Chen Youran tampak ragu-ragu.     

"Nona Chen, kalau makan bersama Anda, selera makan Tuan Kecil menjadi lebih baik." Saat berbicara tentang ini, Bibi Wu menghela napas berat dan melanjutkan, "Dia menjadi sangat kurus akhir-akhir ini, saya tidak tahu kapan dia bisa kembali seperti sebelumnya."     

Selain itu, Ji Nuo telah menggoyangkan lengan Chen Youran dan mengiakan ucapan Bibi Wu, yang membuat Chen Youran tidak bisa menolak. Dia pun mengangguk dan berkata, "Pergilah ambil makanan untuknya."     

Bibi Wu lalu berbalik untuk meninggalkan ruangan, tetapi tiba-tiba diteriaki oleh Ji Nuo. Ji Nuo terus bertindak manja terhadap Chen Youran, "Ranran, aku tidak ingin makan di kamar. Aku ingin turun ke ruang makan."     

Chen Youran tampak ragu-ragu untuk turun ke ruang makan karena itu berarti dia harus berbagi meja dengan Ji Jinchuan. Sementara itu, Ji Nuo sudah bangkit dari tempat tidur, memakai sepatunya, dan membawa Chen Youran keluar, "Ranran, cepatlah, aku sangat lapar."     

Chen Youran terus diseret keluar kamar oleh Ji Nuo. Dia melihat ke bawah, Ji Jinchuan sedang duduk di ruang makan. Dia masih ragu-ragu, tetapi dia diseret menuruni tangga oleh putranya itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.