Selamat Tinggal, Cinta Dalam Hidupku (5)
Selamat Tinggal, Cinta Dalam Hidupku (5)
"Ambil ini… Kalau kamu membutuhkan bantuan di masa depan, kamu bisa datang kepadaku," ujar Chen Youran.
Melihat akta yang Ji Jinchuan berikan padanya, Chen Shuna ragu-ragu untuk waktu yang lama. Apalagi pada saat itu, Ji Jinchuan sedang mencari keberadaan Chen Yaoting di mana-mana. Ada kecenderungan rasa kemarahan yang begitu besar untuk menemukannya, jadi dia tidak percaya pria itu akan memiliki hati yang baik.
Ji Jinchuan melihat kekhawatiran Chen Youran, dia pun berkata, "Meskipun aku benar-benar kesal dengan ayahmu, tetapi Youyou juga bermarga Chen. Ini adalah satu-satunya hal yang bisa aku lakukan untuknya saat ini."
Chen Youran mencibirkan bibirnya, "Jadi, kamu juga datang untuk menjadi pelobi untuknya?"
Melihat bahwa adiknya salah paham, dia menjelaskan, "Alasan kenapa aku memberi tahu kamu bukan karena takut seberapa dekat kamu dengan Jinchen, tetapi hanya ingin mengatakan fakta yang sebenarnya."
"Nona Chen, tolong menyingkir." Chen Youran menatap Chen Shuna dengan wajah tenang.
Chen Shuna menatap adiknya dengan serius, dia menggerakkan bibirnya dan ingin mengatakan sesuatu. Akan tetapi, dia melihat wajah adiknya yang dingin dan acuh tak acuh, dia pun akhirnya tidak mengatakan apa-apa. Dia mengambil dua langkah ke samping dan menyingkir dari jalan.
Chen Youran berjalan melewati Chen Shuna dan menuruni tangga. Suara Chen Shuna lalu terdengar dari koridor di lantai 2, "Ayah ada di rumah sakit. Kalau kamu bisa, aku harap kamu pergi menjenguknya."
Namun, Chen Youran meninggalkan ruang tamu tanpa menghentikan langkahnya sedikit pun. Bibi Li melihat punggung Chen Youran yang terus menjauh, lalu beralih menatap Chen Shuna yang ada di lantai 2. Ekspresi wajahnya tidak bisa dijelaskan.
Setelah meninggalkan kediaman Keluarga Chen, Chen Youran mengemudi kembali ke Graceland Mansion. Dia secara tidak sengaja melihat sebuah mobil mengikutinya di kaca spion. Itu adalah mobil Volkswagen yang sangat biasa. Awalnya, dia tidak peduli, tetapi setelah berjalan jauh, mobil itu masih mengikutinya dengan jarak yang tidak jauh, tetapi juga dekat.
Mengingat apa yang terjadi sebelumnya, Chen Youran merasa curiga dan menginjak pedal gas sampai batas akhir untuk mempercepat laju mobilnya. Ketika sampai di pertigaan, dia melajukan mobil lurus, sementara mobil yang mengikutinya berbelok ke kiri. Dalam perjalanan pulang, setiap beberapa menit, dia akan melihat ke kaca spion, namun mobil itu tidak pernah muncul lagi.
Apa aku terlalu waspada? Batin Chen Youran.
Ketika sampai di rumah, Chen Youran tidak menceritakannya ke Lin Mo'an. Apalagi mengingat mobil yang dicurigainya itu tidak kelihatan.
Di malam hari, kedatangan Tuan Lin sangat tidak terduga. Mendengar bel pintu berbunyi, "Chen Youran pergi untuk membuka pintu dan melihat seorang pria tua dengan pakaian Tang Tiongkok (pakaian khas lelaki Tiongkok) berdiri di luar.
"Siapa yang kamu cari?" tanya Chen Youran.
Wajah pria tua itu terlihat baik. Dengan senyum ramah, dia berkata, "Aku ayah Lin Mo'an."
Chen Youran terpana sejenak, lalu berbalik dan berkata, "Silakan masuk…"
Tuan Lin memasuki ruangan dan menyapu pandangannya ke sekeliling ruang tamu. Chen Youran membawanya untuk duduk di sofa, "Paman, silakan duduk…"
Tuan Lin mengangguk sambil tersenyum dan duduk di sofa. Ketika Chen Youran menuangkan minuman untuknya, dia bertanya, "Di mana Mo'an?"
"Ada di dapur," jawab Chen Youran yang merasa sedikit sungkan. Semua orang tahu bahwa dia adalah istri Lin Mo'an. Saat ini, ayah 'mertua'-nya datang menemuinya, Lin Mo'an sedang memasak di dapur, sementara dia sedang menonton televisi. Hal ini membuatnya salah tingkah dan terbatuk dua kali. Sebuah gerakan kecil terus terdengar dari dapur.
Tuan Lin bahkan tidak terkejut dengan keadaan itu. Dia melirik ke arah dapur mewah dan senyum tipis masih menggantung di wajahnya, "Aku datang di saat yang sangat tepat. Aku bisa ikut untuk makan malam."
Sebuah kata lembut membuat rasa sungkan Chen Youran hilang. Dia mengambil remote control di atas meja teh dan mengecilkan suara televisi.