Mencintaiku adalah Penipuan Sempurnamu (4)
Mencintaiku adalah Penipuan Sempurnamu (4)
Chen Youran berada dalam keadaan linglung sejenak, kemudian dengan lembut menggelengkan kepalanya. Suaranya yang rendah dan dalam terdengar, "Aku tidak bisa bersaing dengan Ji Jinchuan sebelumnya dan sekarang peluangnya tidak besar. Aku tidak ingin membawa apa pun yang membahayakan Nuonuo."
"Aku sudah puas selama aku tahu dia baik-baik saja." Chen Youran menatap Ji Nuo dengan kelembutan aneh di matanya yang gelap.
***
Teluk Nanhai…
Lampu di dalam vila itu sangat terang. Ji Jinchuan sedang duduk di sofa ruang tamu. Wajahnya yang dingin tampak gelap dan suram, seolah ada awan gelap di sekitar kepalanya. Sopir yang biasa mengantar dan menjemput Ji Nuo berdiri gemetar di sampingnya. Sudut matanya melirik wajah Ji Jinchuan dan dia menjadi semakin takut.
Bibi Wu berdiri di pintu ruang tamu. Dia terus melihat ke luar dengan cemas dan berjalan mondar-mandir di teras.
"Dia menyuruhmu pergi, lalu kamu langsung pergi begitu saja?" Bibir tipis Ji Jinchuan membentuk garis lurus yang dingin. Sangat amat dingin.
"Tuan Kecil sangat akrab dengan Nona Chen, jadi saya… tidak berpikir terlalu jauh." Sopir itu menjawab dengan terbata-bata.
Ji Jinchuan mengeluarkan ponselnya, beralih ke nomor ponsel Chen Youran, dan menghubunginya. Dia pikir wanita itu tidak akan mau menjawab telepon darinya, namun setelah berdering selama beberapa detik, telepon terhubung.
Suara lembut wanita itu pun terdengar, "Aku ada di luar Teluk Nanhai. Dia sedang tidur. Datang dan jemput dia."
"Oke, aku akan segera keluar." Setelah menutup telepon, Ji Jinchuan dengan cepat melangkah keluar dari ruang tamu. Dia berjalan dengan tergesa-gesa sampai-sampai tidak memakai mantelnya dan hanya mengenakan kemeja hitam. Angin malam ini cukup dingin, tetapi dia tidak merasakannya sama sekali.
Dari gerbang besar, Ji Jinchuan melihat mobil Cayenne hitam diparkir di luar. Awalnya, dia merasa sangat gembira. Tetapi ketika melihat pria yang duduk di kursi pengemudi, wajahnya berubah menjadi sedikit dingin dan napasnya menjadi lebih berat dalam sekejap.
Pintu belakang terbuka dan Chen Youran keluar dari mobil. Mereka saling memandang beberapa meter jauhnya. Ji Jinchuan melangkah maju dan berdiri di depan wanita itu. Matanya yang gelap menatap wajah wanita itu lekat-lekat. Lampu jalan adalah satu-satunya cahaya di sekitar mereka, jadi suasana yang agak gelap membuatnya tidak bisa melihat ekspresi di wajah wanita itu dengan jelas.
"Dia ada di dalam mobil. Bawa dia masuk," kata Chen Youran sambil menatap Ji Jinchuan dengan tenang dan acuh tak acuh.
Ji Jinchuan melihat ke dalam mobil, tampak Ji Nuo yang sedang berbaring di kursi penumpang belakang. Anak itu sepertinya tidur dengan sangat nyenyak. Ji Jinchuan masuk ke mobil, mengambil mantel yang menyelimuti Ji Nuo, lalu dengan lembut menggendongnya. Kemudian, dia menoleh ke arah Chen Youran.
"Nuonuo sangat menyukaimu. Kalau dia datang kepadamu, jangan membuatnya sedih. Dia hanya seorang anak kecil."
Tubuh pria yang berbicara itu tampak tinggi dan tegap, apalagi dengan kemeja hitam yang hampir menyatu dengan malam itu. Suaranya rendah, ringan, dan juga sangat lembut, seolah bisa memikat seseorang untuk masuk ke dalam pesonanya.
Chen Youran tiba-tiba mencibir. Suaranya yang dingin memenuhi malam dengan rasa ejekan yang kuat, "Lima tahun yang lalu, ketika kamu mengancamku dengan menggunakannya, bagaimana kamu bisa mengabaikan kalau dia hanyalah anak kecil?"
Ji Jinchuan menekan rasa sakit yang tumpul di hatinya dan bergumam, "Karena kalau dia ada di sini, kamu tidak akan pergi."
Ketika Chen Youran mendengar perkataan Ji Jinchuan dengan sangat jelas, hatinya dipenuhi amarah dan ingin menamparnya. Tetapi, dia takut akan membangunkan Ji Nuo. Dia menekan kemarahan yang menembus lapisan yang paling dalam di hatinya. Lalu, dia berkata dengan suara menggertakkan gigi yang terdengar sangat jelas, "Kamu benar-benar tidak tahu malu!"
Ji Jinchuan telah menggendong Ji Nuo. Tubuh anak berusia 6 tahun itu tidak ringan, jadi dia mengubah posisi Ji Nuo ke bahunya yang lain dan menahan berat badannya dengan tangannya yang lain pula. Dia kemudian membalas, "Aku tidak pernah bermaksud untuk menceraikanmu. Aku juga tidak ingin kamu pergi."
"Itulah kenapa aku ingin membawa Nuonuo pergi. Kalau aku melahirkan seorang anak perempuan, mungkin kamu ingin aku membawanya pergi agar tidak menghalangi kamu dan Fang Yaqing!" tutur Chen Youran, suaranya yang dingin terdengar seolah penuh dengan tusukan yang tajam.