Hatiku Seperti Kota Tandus, Penjarakan Aku Seumur Hidup (2)
Hatiku Seperti Kota Tandus, Penjarakan Aku Seumur Hidup (2)
"Tidak peduli apa yang saya katakan, dia bersikeras untuk menemui Anda. Sekarang dia menunggu di ruang tamu," jawab Asisten Tang.
Chen Youran meletakkan gelasnya dan menatap Asisten Tang dengan mata yang penuh kekejaman, "Suruh dia pergi."
"Baik, saya mengerti," jawab Asisten Tang yang kemudian melangkah mundur.
Setelah pintu kantor ditutup, Lin Mo'an menggosok tepi gelas dan berkata dengan penuh arti, "Aku tidak menyangka dia akan datang kepadamu lebih dulu."
"Sesuai dugaan…" kata Chen Youran sambil tersenyum.
Lin Mo'an memiringkan tubuhnya, meletakkan tangan kanannya di sandaran tangan sofa, dan dengan malas menopang kepalanya, "Menurutmu siapa yang selanjutnya?"
"Bisa saja siapa pun." Chen Youran bersandar di mejanya dan mengangkat bibirnya dengan dingin.
Pada sore hari, Chen Youran sedang melakukan kesibukannya. Asisten Tang lalu meneleponnya melalui saluran internal dan berkata, "Direktur Lin, apa Anda punya janji dengan Nona Chen Shuna untuk bertemu?"
Ketika Chen Youran menggulirkan mouse, tangannya seketika berhenti saat mendengar perkataan Asisten Tang. Kemudian, dia berkata dengan lemah, "Tidak."
"Dia bilang dia adalah kakak Anda." Asisten Tang ragu-ragu.
"Asisten Tang!" Chen Youran berkata dengan dingin, "Aku tidak ingin melihat siapa pun akhir-akhir ini, apa kamu ingat?"
"Baiklah…" jawab Asisten Tan.
Dalam beberapa hari berikutnya, Gu Jinchen datang ke perusahaan Grup LC setiap hari. Akan tetapi, dia selalu diusir oleh Asisten Tang dengan berbagai alasan.
Di kantor direktur, Chen Youran baru saja selesai menggiling dan membuatkan kopi untuk Lin Mo'an. Aroma kopi yang kuat pun mengambang di kantor tersebut.
Lin Mo'an mencicipi kopi tersebut dan berkata, "Kemampuanmu telah meningkat lagi."
"Itu masih tidak sebaik yang kamu ajarkan kepadaku," tutur Chen Youran.
"Baru saja aku melihat Asisten Tang mengantar Gu Jinchen pergi. Aku bertanya kepada Asisten Tang. Gu Jinchen telah datang ke perusahaan selama beberapa hari berturut-turut. Apa kamu benar-benar tidak ingin menemuinya?" tanya Lin Mo'an.
Chen Youran berdiri di depan mejanya sambil memandangi kaktus yang diletakkan di sebelah komputernya. Dia mengangkat penutup gelas dan menuangkan air pada pot kaktus itu. Dia menjawab, "Mereka sendiri yang ingin datang. Aku tidak bisa menghentikan mereka. Tetapi terserah aku untuk menemui atau tidak…"
Lin Mo'an memikirkan sesuatu dan tiba-tiba tersenyum sambil berkata, "Pria itu sangat sabar."
Chen Youran tahu siapa yang Lin Mo'an bicarakan. Dia tidak menggerakkan alis dan matanya. Dia hanya berkata dengan suara rendah, tetapi jelas. "Apa mungkin kita bisa menebak pikiran Presiden Ji?"
Lin Mo'an mengangkat alisnya dan berkata, "Itu benar."
Setelah bekerja, Chen Youran dan Lin Mo'an pulang ke rumah. Setelah berkendara cukup jauh, Lin Mo'an melihat sebuah Rolls Royce mengikuti mereka dari kaca spion. Alisnya pun terangkat, lalu dia berkata, "Seseorang mengikutimu."
Chen Youran tertegun sejenak. Dia bereaksi setelah dia dapat mencerna perkataan Lin Mo'an. Dia berbalik dan melihat ke belakang, "Itu Gu Jinchen."
"Dia sangat gigih berjuang untukmu."
Chen Youran hanya mengerutkan bibirnya dan tidak mengatakan apa-apa. Mobil pun berhenti di jalan yang sepi. Chen Youran turun dari mobil dan memandang Rolls Royce yang melaju dari jauh hingga ke dekatnya. Rolls Royce itu berhenti dengan jarak dua meter jauhnya. Gu Jinchen turun dari mobil dan melihat Chen Youran berdiri dengan kedua tangan yang dilipat di dadanya.
Gu Jinchen berjalan mendekati Chen Youran dan menatap wajahnya. Dia menahan kegembiraan di hatinya. Kemudian, dia membuka bibirnya dan berkata, "Youyou, lama kita tidak…"
Begitu Gu Jinchen menyebutkan nama yang terukir di benaknya, Chen Youran mengulurkan tangan kepadanya dan berkata, "Halo, Presiden Gu, saya Lin Xia dari perusahaan Grup LC. Senang bertemu denganmu..."
Gu Jinchen sedikit mengernyit. Wajah wanita di depannya yang mungil masih tampak indah, alisnya yang melengkung digambar dengan pensil alis, sementara pangkal hidungnya yang halus dan lurus sama seperti milik Chen Youran. Dia bisa saja salah mengenali orang lain. Tetapi, dia tidak akan pernah salah untuk mengenali Chen Youran.
Sebelum gemetar karena melihat Gu Jinchen, Chen Youran dengan tenang menarik tangannya. Ketika Gu Jinchen masih berada dalam keadaan linglung, pintu pengemudi Cayenne didorong terbuka, Lin Mo'an pun keluar dari dalam mobil.