Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Masing-masing dari Mereka akan Diculik (4)



Masing-masing dari Mereka akan Diculik (4)

3Setelah beberapa saat, Chen Youran perlahan-lahan mulai mengantuk. Dia pun pergi untuk membersihkan dirinya terlebih dahulu sebelum akhirnya dia berbaring, kemudian tidur.     

Ketika bangun pada keesokan harinya, Chen Youran melirik ke sampingnya. Tidak ada seorang pun di sana. Dia menyentuh posisi di sebelahnya dan tidak ada bekas suhu hangat tubuh manusia. Dia berpikir Ji Jinchuan seharusnya tidur di ruang kerja tadi malam.     

Chen Youran pun turun ke bawah setelah selesai mandi. Dia melihat Ji Jinchuan dan Ji Shaoheng sedang sarapan di meja makan. Dia lalu berkata kepada pengurus rumah, "Kemas sarapan untukku…"     

"Baik…" jawab pengurus rumah tersebut, lalu segera memasuki dapur.     

Ji Shaoheng menyahut dengan suara keras, "Ini masih sangat pagi. Pergilah setelah sarapan di rumah."     

Chen Youran melirik pria yang sedang membaca koran, ia sedikit mengernyit dan menggelengkan kepalanya. Dua menit kemudian, pengurus rumah keluar dari dapur dan menyerahkan sarapan yang sudah dikemas untuknya. Kemudian, dia pun berjalan keluar dari ruang tamu.     

Sebelum Chen Youran sampai di garasi, Ji Shaoheng ternyata mengikutinya. Chen Youran lalu berkata dengan curiga, "Di mana Yan Hao?"     

Kenapa dia harus mengambil mobilnya sendiri? Batin Chen Youran dalam hati.     

"Mungkin ketiduran," jawab Ji Shaoheng.     

"Tumben kamu tidak marah." Chen Youran menoleh ke samping dan meliriknya.     

"Dia telah bersamaku selama bertahun-tahun dan sudah aku anggap seperti saudara laki-lakiku. Bagaimana mungkin aku harus marah dengan masalah sekecil itu." Bulu mata Ji Shaoheng berkedip. Dan mata tajam itu penuh dengan aura jahat. Dia berkata dengan santai, "Kamu marah dengan kakakku dan bahkan tidak ingin duduk di meja yang sama dengannya untuk sarapan. Apa kalian juga tidak berbicara sama sekali tadi malam?"     

"Ruang kerja menjadi tempat tidurnya malam ini," ucap Chen Youran sambil mengeluarkan kunci mobil dari tasnya.     

"Oh…" Mata Ji Shaoheng diwarnai dengan senyuman.     

***     

Setelah tinggal di kediaman utama Keluarga Ji, Chen Youran selalu acuh tak acuh terhadap Ji Jinchuan dan akrab dengan Ji Shaoheng. Ji Shaoheng selalu membeli beberapa barang baru untuk Ji Nuo. Si kecil pun bersenang-senang setiap saat dan sangat suka menempel padanya.     

Saat makan malam, Xie Suling berkata dengan sedih, "Aku tidak pernah menyakitimu tanpa alasan. Kenapa kamu lebih menempel pada pamanmu dibandingkan kepada nenek?"     

Ji Shaoheng mengangkat Ji Nuo tinggi-tinggi. Bocah kecil itu tersenyum. Setelah mendengar kata-kata Xie Suling, Ji Shaoheng berkata, "Paman kan sama saja dengan seperti ayahnya. Tidak bolehkah dia menyayangiku?"     

Meskipun perkataan Ji Shaoheng benar, tetapi Xie Suling tidak bisa menerima kenyataan bahwa Ji Nuo tidak menempel padanya. Dengan ekspresi patah hati di wajahnya, dia berkata, "Anak ini sama seperti ayahnya. Itu membuatku merasa tidak nyaman."     

Pada pukul 10 malam, Chen Youran sedang membujuk Ji Nuo untuk tidur. Setelah berhasil, dia turun ke lantai bawah untuk minum air. Dia mengambil segelas air, berjalan ke ruang tamu, duduk di sofa, dan menyalakan televisi. Dia memindahkan saluran televisi ke variety show. Dia masih tertarik untuk menontonnya pada awalnya, tetapi beberapa saat kemudian, dia menguap sekali demi sekali dan perlahan-lahan tertidur di sofa.     

Sementara itu, Ji Shaoheng tidak bisa tidur malam ini. Dia pergi ke lemari penyimpanan anggur di lantai bawah untuk mengambil anggur. Setelah memasuki ruang tamu, dia melihat televisi menyala, tetapi tidak ada seorang pun di sana. Dia pun berjalan mengitari sofa ke depan dan melihat bahwa Chen Youran tertidur di sofa.     

Chen Youran berbaring miring dengan menopang lehernya. Bahunya yang sedikit terangkat, memperlihatkan lengkungan buah dada yang penuh dan sesak. Wajah kecil dan putih itu tampak tenang. Rambutnya yang hitam terurai ke bawah. Lapisan kulitnya tampak sangat putih.     

Ji Shaoheng berjongkok di depan Chen Youran dan mengamatinya dengan cermat. Matanya jatuh pada bibir merah wanita itu dan ingin mencoba bagaimana rasanya berciuman dengannya. Dia pun perlahan membungkuk dan sedikit lagi bibir mereka sudah hampir menempel, namun dia takut membangunkannya dan ragu-ragu sepanjang waktu.     

Tiba-tiba, terdengar suara dingin seorang pria, "Apa yang kamu lakukan?"     

Ji Shaoheng menoleh ke belakang dan melihat Ji Jinchuan menatapnya dengan wajah muram. Tatapan matanya setajam pisau. Dia bangkit tanpa tergesa-gesa dan mengerutkan bibirnya, "Itu seperti yang kamu lihat…"     

Ji Jinchuan dengan marah melangkah maju dan mendorong Ji Shaoheng ke samping. Dia berdiri di depan Chen Youran, membungkuk, dan menggendong wanita yang sedang tidur itu. Dia pun membawanya naik ke lantai atas.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.