Masing-masing dari Mereka akan Diculik (3)
Masing-masing dari Mereka akan Diculik (3)
Senyum di sudut mulut Xie Suling berangsur-angsur membeku, dia berkata, "Kamu sebaiknya kembali dan tinggal di Teluk Nanhai. Kamu adalah Nyonya Muda Tertua dari Keluarga Ji. Bagaimana mungkin kamu bisa membiarkan wanita lain menempati rumahmu?"
"Di mana pun aku tinggal, itu akan sama saja." Chen Youran berkata dengan lemah.
Kening Xie Suling mengerut, dia berkata, "Jinchuan adalah suamimu… Kamu harus merawatnya dengan baik. Kalau kamu kembali ke kediaman Keluarga Ji, bukannya itu akan menciptakan peluang bagi mereka?"
Saat ini, Ji Shaoheng turun dari tangga dan berkata, "Bahkan kalau dia tinggal di Teluk Nanhai, apa yang bisa dia lakukan? Kakak bahkan memiliki anak dengan Fang Yaqing di belakangnya tanpa sepengetahuannya…"
Ji Shaoheng tiba-tiba menyadari bahwa dia telah mengatakan sesuatu yang salah dan segera menghentikan perkataannya. Kemudian, dia menatap Chen Youran. Melihat wajahnya sangat pucat, dia merasa ingin memukul dirinya sendiri. Dia memandang Bibi Wu dan berkata, "Bibi boleh mengantar barang-barang ke kamarnya."
"Baik…" jawab Bibi Wu, yang kemudian naik ke atas dengan barang-barang di tangannya.
Ji Shaoheng melangkah maju ke depan dan menyerahkan tongkatnya kepada pengurus rumah. Dia menggendong Ji Nuo dan berjalan ke tangga. Karena tidak ada tongkat penyangga, dia berjalan sangat lambat, Chen Youran mengikutinya di belakangnya.
Ji Shaoheng membawa Ji Nuo ke kamarnya, sementara Chen Youran berdiri di ambang pintu dan tidak masuk. Dengan ragu-ragu, dia berkata, "Terima kasih untuk barusan…"
Jika bukan karena perkataan Ji Shaoheng, diperkirakan Chen Youran akan dipaksa kembali ke Teluk Nanhai oleh Xie Suling. Dia tidak ingin kembali ke rumah itu untuk saat ini.
Ji Shaoheng meletakkan Ji Nuo di tempat tidur, dia membiarkannya merangkak dan bermain sendiri. Kemudian, dia melirik wanita pucat itu dan berkata, "Masuklah, apa yang kamu lakukan dengan berdiri di pintu?"
Chen Youran mengambil dua langkah ke dalam dan melihat Ji Shaoheng bercanda dengan Ji Nuo. Setelah beberapa saat, seseorang mengetuk pintu. Mereka menoleh ke belakang. Itu adalah Bibi Wu yang berdiri di luar pintu dengan membawa makanan.
"Nyonya Muda, saya membawakan Anda makanan."
"Kamu belum makan?" tanya Ji Shaoheng sambil memandangnya. Chen Youran pun menggelengkan kepalanya.
"Kenapa kamu tidak mengatakannya lebih awal?!" bentak Ji Shaoheng. Lalu, dia berkata kepada Bibi Wu, "Bawa kemari dengan cepat."
Bibi Wu membawa makanan masuk ke dalam kamar. Chen Youran kemudian berkata, "Selera makanku akan lebih baik kalau aku makan di kamar."
Ji Shaoheng bergumam, "Bullshit, menjadikan kamar sebagai alasan untuk memiliki selera yang bagus untuk makan."
Chen Youran terdiam dan tidak peduli dengan perkataan adik iparnya. Dia pergi untuk duduk, mengambil sumpit dan mulai makan. Ji Shaoheng meliriknya. Dia sedikit menyipitkan bagian bawah matanya. Chen Youran tidak nafsu makan dan dengan santai mengambil dua gigitan, lalu meminta Bibi Wu untuk membawanya turun kembali.
Tidur siang Ji Nuo sedikit terlambat hari ini. Setelah Ji Nuo tertidur, Chen Youran membawanya kembali ke kamar Ji Jinchuan.
***
Di malam hari, sekelompok orang sedang makan malam saat terdengar suara mobil di luar ruang tamu. Setelah beberapa saat, Ji Jinchuan masuk dari luar. Pengurus rumah melangkah maju dan mengambil mantelnya, "Tuan Muda…"
Ji Jinchuan mengangguk dengan hangat dan berjalan ke ruang makan. Dia membuka bangku di sebelah Chen Youran dan duduk. Pelayan pun menyajikan mangkuk dan sumpit untuknya.
Chen Youran meletakkan sumpitnya perlahan, mengeluarkan tisu dan menyeka mulutnya. Dia berkata kepada tiga orang lainnya, "Ibu, ayah, aku sudah kenyang… Kalian silakan melanjutkan makan dengan perlahan."
Chen Youran lalu bangkit berdiri, meninggalkan ruang makan, dan berjalan ke atas. Ji Shaoheng melirik ke tangga dan menatap pria dingin di seberangnya. Tatapan matanya berangsur-angsur menjadi gelap. Perlahan, dia juga meletakkan piring dan sumpit.
"Aku juga kenyang," tutur Ji Shaoheng. Kemudian, dia meninggalkan ruang makan.
Ji Yangkun menghela napas berat dan meletakkan sumpitnya.
Pada malam hari, Chen Youran memandikan Ji Nuo dan membujuknya untuk tidur, tetapi dia tidak merasa mengantuk sama sekali. Tidak ada kamar tamu di lantai tiga. Bagaimana aku harus tidur malam ini? Batinnya.