Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Kamu Sedikit Gugup (6)



Kamu Sedikit Gugup (6)

3Xiao Cheng berjalan cepat menuju ke lift. Akan tetapi, lift itu berjalan turun. Saat ini adalah waktu puncak pulang kerja, jadi lift akan berhenti di setiap lantai. Kebetulan, Ji Shaoheng dan Yan Hao baru saja hendak memasuki lift khusus presiden. Mereka melihat Xiao Cheng yang ikut masuk ke dalam. Ji Shaoheng pun secara refleks mengerutkan kening.     

Kemudian, Xiao Cheng menutupi ponselnya dan berkata kepada Ji Shaoheng, "Presiden Ji, maaf, saya memiliki sesuatu yang mendesak."     

Ji Shaoheng merasa tidak senang dan hendak mencaci maki, namun tiba-tiba dia mendengar suara Chen Youran dari ponsel Xiao Cheng.     

"Kalian para sopir taksi seharusnya sangat beruntung, kan? Hei, kenapa kamu tidak bicara? Apa kamu bisu?"     

Yan Hao ingin memarahi Xiao Cheng, namun baru saja dia mengucapkan kata 'Xiao', dia melihat Ji Shaoheng mendesis dengan isyarat jari telunjuk di bibirnya. Dia pun segera menghentikan suaranya. Ji Shaoheng mengeluarkan ponselnya dari sakunya, membuka pesan teks, mengetik sesuatu, lalu menyerahkannya kepada Xiao Cheng.     

Xiao Cheng mengambilnya dan membaca tulisan, 'Apa dia dalam bahaya?'     

Xiao Cheng pun menganggukkan kepalanya dan mengembalikan ponsel itu pada Ji Shaoheng. Ji Shaoheng mengambil alih dan meletakkan kembali ponsel ke sakunya. Garis-garis di wajahnya yang feminin dan tampan itu terlihat dingin, sementara matanya tampak tajam.     

Lift presiden mencapai lantai tujuan tanpa hambatan apa pun. Xiao Cheng pun keluar dan hendak mengambil mobilnya. Lalu, Ji Shaoheng bergumam, "Bawa mobilku saja…"     

Ji Shaoheng mengambil dua langkah dan melihat bahwa Xiao Cheng tidak mengikutinya. Dia menoleh kembali padanya, dia melihat bahwa asisten khusus kakaknya itu tertegun di tempat. Dia mengerutkan kening dan berkata, "Apa kamu masih tidak pergi dengan cepat?!"     

Xiao Cheng tercengang. Tuan Muda kedua… Apa dia mau membantu? Batinnya.     

Jika Ji Shaoheng tidak pernah membuat masalah sebelumnya, Xiao Cheng pasti akan langsung berterima kasih. Namun, dia sangat terkejut saat ini. Sementara itu, ponselnya terus memperdengarkan orang yang berbicara di seberang telepon. Ketika dia masuk ke dalam mobil, tiba-tiba terdengar suara dari ponselnya, "Berikan ponselmu!"     

"Xue Ling, apa yang ingin kamu lakukan?" Kemudian, terdengar suara Chen Youran. Meskipun nada suaranya tenang, ketika didengarkan dengan seksama, suaranya bercampur dengan rasa takut dan gemetar.     

Sambungan telepon pun ditutup dan terdengar bunyi bip.     

Mendengar bahwa itu adalah Xue Ling, saraf Ji Shaoheng menegang. Dia bertanya pada Xiao Cheng, "Apa ponselnya memiliki pelacak?"     

"Tidak." Xiao Cheng menggelengkan kepalanya.     

Setelah peristiwa yang terjadi terakhir kali, tidak ada yang tahu lebih baik darinya betapa gilanya Xue Ling. Ji Shaoheng meraung dengan wajah marah, "Dengan apa yang terjadi terakhir kali, mana mungkin kakak tidak memiliki sedikit kewaspadaan? Kenapa kamu tidak menanamkan chip ke dalam ponselnya?"     

Xiao Cheng tercengang oleh aumannya, dia hanya menjawab, "Sebelum Presiden Ji pergi, dia meminta saya menemukan Xue Ling…"     

Ji Shaoheng memotong perkataannya dan berkata dengan wajah muram, "Lalu, kenapa kamu tidak menemukannya dan malah membiarkan Chen Youran jatuh ke tangannya?"     

Xiao Cheng sebenarnya cukup mendapat kesulitan belakangan ini. Dia adalah orang bawahan dari Ji Jinchuan, jadi Yan Hao sengaja mengintimidasinya dan meninggalkan banyak pekerjaan padanya. Dia terlalu sibuk untuk mengurus Xue Ling.     

Ji Shaoheng lalu mengingat apa yang baru saja dikatakan Chen Youran, 'Kalian para sopir taksi seharusnya sangat beruntung, kan?'.     

"Periksa taksi mana yang tidak normal."     

***     

Chen Youran mengobrol dengan sopir karena sengaja menunda waktu dan menunggu Xiao Cheng untuk menyelamatkannya. Namun, sopir yang berada di depan menemukan niatnya. Sopir itu menghentikan mobil di jalan yang sepi. Entah dari mana sopir itu bisa mendapatkan pisau buah, tapi tiba-tiba dia berbalik dan menodongkannya ke arah Chen Youran.     

"Berikan ponselmu!"     

Chen Youran melihat wajahnya. Seperti yang dia duga, orang di depannya adalah Xue Ling. Dia mencoba mengendalikan emosinya dan tetap tenang, lalu dia memberinya ponsel yang tersembunyi di belakangnya.     

"Xue Ling, apa yang ingin kamu lakukan?" tanya Chen Youran.     

Xue Ling mengambil ponsel Chen Youran, menurunkan jendela dan membuangnya. Kemudian, dia berbalik dan menyalakan mesin.     

Tiba-tiba, Chen Youran meraih kemudi mobil itu. Mobil pun melaju dengan tidak jelas. Xue Ling kemudian menggigit lengan Chen Youran dengan keras. Wajah Chen Youran pun memutih dan tangannya di kemudi terlepas.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.