Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Dia Sangat Penting di Dalam Hatimu (5)



Dia Sangat Penting di Dalam Hatimu (5)

2Alih-alih pergi ke ruang kerja, Ji Yangkun dan Ji Jinchuan berdiri di koridor di luar kamar Ji Shaoheng. Ji Yangkun lalu bertanya dengan wajah yang tampak berat, "Kenapa Chen Youran tidak pergi ke konferensi pers?"     

"Tanyakan saja pada Ji Shaoheng ketika dia bangun." Mata gelap Ji Jinchuan tampak dalam dan tenang.     

"Apa hubungannya ini dengan dia?" Ji Yangkun bertanya lagi.     

"Sejak dia kembali, dia telah berpikir sepanjang hari tentang bagaimana membuat seluruh Keluarga Ji gelisah dan bagaimana menarikku turun dari posisi presiden. Dia tahu tentang apa konsekuensi dari konferensi pers, namun dia membawa Youyou pergi. Bukannya ayah benar-benar tahu apa yang telah dia lakukan?" Mata Ji Jinchuan tampak dalam dan tegas. Suaranya terdengar berat juga dingin.     

Ji Yangkun tercekik oleh kata-kata putra sulungnya. Dia menatapnya dan kembali ke topik awal, "Apa yang akan kamu lakukan ketika hal sebesar itu terjadi di konferensi pers?"     

"Hal terburuk yang akan kulakukan adalah mengundurkan diri." Ji Jinchuan berkata dengan lemah.     

"Tidak bisa." Ji Yangkun mengerutkan keningnya.     

"Aku akan memberikan semua yang dia inginkan dari perusahaan, selama dia tidak mengganggu Youyou lagi," tutur Ji Jinchuan. Tidak ada ekspresi apa-apa di wajahnya, seolah-olah dia mengatakan sesuatu yang ringan dan santai.     

Ji Yangkun menatapnya dengan wajah kaget. Lalu, Ji Jinchuan berbalik dan berjalan ke tangga. Ketika melihat Ji Jinchuan turun, pengurus membungkuk dan menyapanya. Namun, dia mengabaikannya dan langsung pergi begitu saja.     

Ji Jinchuan keluar dari ruang tamu kediaman utama Keluarga Ji. Cahaya di luar sudah terang, udara setelah hujan badai sangat segar, dan kabut yang menutupi pemandangan berangsur-angsur menghilang. Hari baru adalah awal yang baru. Apa yang terjadi di depan kita, harus selalu siap kita hadapi.     

***     

Chen Youran terlelap selama dua jam dan bangun dari tidurnya. Setelah mandi, dia turun ke bawah. Pelayan lalu membawakan sarapan untuknya ke meja makan. Dia duduk di kursinya, lalu berkata, "Bawakan aku koran hari ini…"     

"Koran hari ini belum datang, Nyonya Muda," jawab si pelayan.     

Chen Youran tidak memercayainya, dia pun pergi ke rak koran untuk menemukannya. Namun, hasilnya nihil. Baru saat itulah dia memercayai kata-kata pelayan tersebut.     

Setelah sarapan, Chen Youran berangkat bekerja ke perusahaan. Begitu Qiu Shaoze melihatnya, dia mengoceh, "Kamu sangat keren kemarin. Kamu mungkin akan menjadi satu-satunya wanita di Kota A yang berani melawan Presiden Ji. Kamu tidak tahu, pemandangan kemarin sangat spektakuler. Dengan kamu tidak datang pada konferensi pers, kamu seperti menampar wajah Presiden Ji di depan semua orang."     

"Apa suasananya sangat serius?"     

"Mungkin lebih dari serius." Qiu Shaoze telah bekerja di perusahaan majalah selama bertahun-tahun dan tahu apa arti konferensi pers bagi sebuah perusahaan.     

Chen Youran terdiam, dia seolah berpikir. Qiu Shaoze melihat tanda hitam di kelopak mata temannya itu dan bertanya, "Saat kamu meneleponku tadi malam, Presiden Ji ada di sebelahku. Apa dia menjemputmu? Apa kalian bertengkar?"     

"Kenapa kamu bersamanya?" tanya Chen Youran.     

Tatapan mata Qiu Shaoze tampak mengelak, "Aku kebetulan bertemu dengannya."     

"Benarkah begitu?" Chen Youran tidak percaya dengan jawaban Qiu Shaoze.     

Qiu Shaoze begitu mati rasa, sehingga dia tidak punya pilihan selain berkompromi, "Jangan menatapku dengan tatapan ini. Apa kamu tidak percaya dengan apa yang aku katakan?"     

Chen Youran tidak mengatakan sepatah kata pun. Dia hanya menunggu temannya itu untuk berkata jujur. Qiu Shaoze pun menjelaskan, "Kemarin malam, Du Ruowei dibawa ke kantor polisi karena mengemudi dalam keadaan mabuk. Polisi meneleponku dan aku pergi untuk mengeluarkannya. Dia sangat mabuk, sehingga aku harus membawanya ke hotel dan bertemu Presiden Ji di sana."     

Setelah mendengarkan, Chen Youran terdiam. Kenapa dia muncul di hotel? Bukannya seharusnya dia berurusan dengan hal besar yang terjadi pada konferensi pers di perusahaan? Batinnya.     

"Apa kamu pergi ke konferensi pers kemarin?" tanya Chen Youran yang menatap Qiu Shaoze.     

"Perwakilan dari majalah kita yang pergi ke sana adalah Sun Xiaoxiao." Qiu Shaoze tidak mengerti mengapa Chen Youran menanyakan hal itu, dia pun bertanya, "Ada apa?"     

Namun, Chen Youran hanya menggelengkan kepalanya dengan ringan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.