Jika Dia Tidak Datang, Kamu Jangan Panik (5)
Jika Dia Tidak Datang, Kamu Jangan Panik (5)
Xue Ling tiba-tiba tertawa terbahak-bahak. Suaranya yang serak tidak lagi memesona seperti dulu. Kali ini, suaranya terdengar seperti wanita tua. Dia menatap Chen Youran dengan tajam dan berkata, "Kalau kamu ingin menyalahkan seseorang, salahkan saja dirimu sendiri. Siapa yang menyuruh kamu menikahi Ji Jinchuan!"
Setelah beberapa saat, Chen Youran perlahan-lahan menjadi tenang. Ia lalu berkata, "Ini adalah tindakan kriminal bagimu kalau melakukan hal gila."
"Kalian berdua harus mati bersamaku," ucap Xue Ling dengan suara yang serak.
Ji Shaoheng menahan rasa sakit yang tajam, ia menggertakkan giginya dan berkata, "Xue Ling! Begitukah caramu membalas budi?"
Xue Ling berhenti tertawa dan berbalik untuk menatapnya, "Meskipun kamu mengeluarkan aku dari rumah sakit jiwa, tetapi hatiku juga sudah dipenuhi oleh api. Ji Jinchuan menghancurkan Keluarga Xue kami. Aku telah bersumpah untuk membiarkan dia membayar dengan darahnya. Kalian adalah anggota Keluarga Ji, jadi kalian pantas mati!"
"Kamu…" Ji Shaoheng menggertakkan giginya dan wajahnya tampak sedikit pucat.
Di luar sana, terdengar gemuruh guntur, diikuti dengan hujan deras yang tiba-tiba. Xue Ling melihat ke langit-langit ruangan itu, kemudian menatap mereka. Dia berkata, "Aku akan membiarkan kalian hidup beberapa jam lagi. Begitu hujan berhenti, aku akan membakar kalian dan membuat Ji Jinchuan sengsara sepanjang hidupnya!"
Setelah mengatakan itu, Xue Ling berbalik dan berjalan keluar. Suasana di rumah kayu itu pun seketika menjadi sunyi. Dari suara di atas atap, hujan di luar sana sepertinya jatuh dengan derasnya. Suara itu sangat ganas.
Chen Youran tiba-tiba berkata, "Kita tidak tahu kapan hujan akan berhenti. Kita harus menemukan cara untuk melarikan diri."
"Apa yang bisa kita lakukan?" Ji Shaoheng menggertakkan gigi dan menahan rasa sakit.
"Ada apa denganmu?" tanya Chen Youran dengan kening yang berkerut.
"Kakiku sakit. Ini masalah sudah lama." Setiap kali hujan, kaki Ji Shaoheng yang terluka terasa sangat sakit.
"Apa itu karena luka sebelumnya?" tanya Chen Youran lagi.
"Masalah ini terjadi ketika cuaca hujan." Ji Shaoheng bergumam sambil menahan sakit.
Chen Youran dapat melihat ekspresi Ji Shaoheng, sepertinya hal itu benar-benar menyakitkan. Ia pun bertanya, "Bagaimana kamu bisa melewatinya sebelumnya?"
"Minum obat penghilang rasa sakit." Ji Shaoheng mengucapkan kalimat pendek.
Saat ini, Ji Shaoheng tidak bisa diandalkan. Sepertinya, keduanya bisa bertahan hidup atau tidak, tergantung pada Chen Youran. Dia pun mencoba menggerakkan tangan yang terikat di belakang punggungnya. Talinya sangat kencang hingga pergelangan tangannya mati rasa dan tidak bisa bergerak sama sekali. Kemudian, dengan menggunakan kekuatan pinggangnya, dia perlahan-lahan menggerakkan kursi, mencondongkan tubuh ke arah Ji Shaoheng, dan menghabiskan banyak usaha untuk menggerakkannya. Dia sedikit tersentak dan membuat kekuatan yang kuat ke kiri. Alhasil, kursi itu jatuh ke lantai dan tulang belikat kirinya menyentuh lantai. Wajahnya menjadi pucat karena kesakitan.
Ji Shaoheng memutar lehernya dan melihat ke belakang. Dia melihat Chen Youran jatuh ke lantai dengan kursi yang terikat pada tubuhnya. Dia mengerutkan kening dan bertanya, "Apa yang kamu lakukan?"
"Aku akan mencoba melepaskan ikatan tali dengan menggigitnya." Setelah mengatakannya, Chen Youran mengulurkan lehernya dan menggigit tali yang mengikat pergelangan tangannya. Hujan di luar masih turun dengan derasnya, hingga suaranya tersamarkan oleh suara hujan.
Sementara Ji Shaoheng masih menahan rasa sakit di kakinya, dia berkata dengan senyuman rendah di bibirnya, "Apa menurutmu kita akan mati di sini?"
Chen Youran mengendurkan tali di mulutnya dan menjawab, "Tidak."
Mendengar jawaban optimis dari wanita itu, alis Ji Shaoheng terangkat, "Apa kamu begitu yakin kalau kakak akan datang untuk menyelamatkanmu?"
"Aku tidak tahu apakah dia akan datang atau tidak, tetapi aku akan tetap mencoba menyelamatkan diri. Nuonuo masih menungguku untuk kembali." Kemudian, Chen Youran terus menggigit tali.
"Bagaimana kalau kamu tidak bisa kembali?" Ji Shaoheng terus berkata-kata untuk mengalihkan rasa sakit di kakinya.
Kali ini, Chen Youran tidak menjawab. Dia terus menggigit simpul tali, namun dia tidak bisa melepaskannya setelah mencoba beberapa kali. Dia pun menjadi sedikit khawatir.
Ji Shaoheng memperhatikan sikap tidak sabar Chen Youran. Lalu, dia berkata dengan suara yang sejahat biasanya, "Kalau memang itu tidak bisa dilepaskan, mari kita menunggu untuk mati bersama. Bagaimanapun juga, kalau kamu mati bersamaku, aku tidak akan sendirian di jalan kematian."
"Diam!" bentak Chen Youran.