Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Kamu Masih Tetap Tenang (1)



Kamu Masih Tetap Tenang (1)

3Fang Yaqing sedang pergi membeli kebutuhan sehari-hari. Ketika dia keluar dari mall, dia melihat Xie Suling berdiri di depannya. Seketika, tubuhnya membeku.     

Xie Suling berbalik dan masuk ke mobil. Kemudian, Bibi Zhao mendekati Fang Yaqing dan berkata, "Nyonya Muda Kedua, ada yang ingin Nyonya Besar sampaikan kepada Anda."     

Raut wajah Fang Yaqing menunjukkan keraguan. Bibi Zhao berkata lagi, "Nyonya Muda Kedua, apa kamu bahkan tidak mau mendengarkan perkataan Nyonya Besar?"     

Fang Yaqing ragu-ragu untuk melangkah maju. Pada akhirnya, dia membungkuk dan masuk ke dalam mobil. Ketika dia masuk ke dalam mobil, dia menemukan seorang pengawal duduk di kursi penumpang depan. Dia pun segera bereaksi, dia ingin membuka pintu dan turun, tetapi pintu mobil itu sudah terkunci. Sopir mobil itu segera menyalakan mesin dan melaju ke jalan utama.     

Saat ini, Fang Yaqing memandang Xie Suling dengan panik. Sesaat kemudian, dia perlahan-lahan menjadi tenang, dia pun bertanya, "Bu, apa yang akan Anda lakukan?"     

"Aku tidak mampu mendengarmu memanggilku ibu." Sikap Xie Suling sangat dingin padanya.     

Fang Yaqing tampak ragu-ragu dan mengabaikan sikap dingin ibu mertuanya. Dia bertanya lagi, "Ke mana Anda akan membawaku?"     

"Rumah sakit," ucap Xie Suling dengan wajah dingin.     

Fang Yaqing menjadi panik dan mencoba mengeluarkan ponselnya dari tasnya. Tetapi, pengawal di kursi penumpang depan langsung meraih tas tangannya. Dia pun menatap Xie Suling dengan tatapan ngeri di matanya, "Aku tidak ingin pergi ke rumah sakit, Anda tidak bisa melakukan ini!"     

Xie suling berkata dengan getir, "Kamu seharusnya tidak diizinkan memasuki Keluarga Ji kami sejak awal. Kalau kamu menghancurkan kedua putraku dan mempertahankan anak ini, kamu akan benar-benar menghancurkan seluruh Keluarga Ji kami."     

"Ini adalah anak dari Keluarga Ji dan cucu Anda. Apa Anda benar-benar tega?" Mata Fang Yaqing sudah dipenuhi oleh air mata.     

Ketika mereka sampai di rumah sakit, Fang Yaqing menolak untuk turun dari mobil. Xie Suling memandang pengawal, seolah memberikan isyarat. Pengawal tersebut langsung mengerti dan menyeret Fang Yaqing turun dari mobil.     

Xie Suling memasuki rumah sakit, sementara Bibi Zhao tertinggal di belakangnya. Pengawal di belakang mereka menyeret Fang Yaqing yang menangis dan tetap berjuang kabur dari mereka. Hal ini menarik perhatian orang lain untuk melihat mereka.     

Ketika mereka tiba di Departemen Obstetri dan Ginekologi, dokter menyapa, "Nyonya Besar Ji…"     

"Kapan operasi akan dimulai?" tanya Xie Suling.     

"Kita dapat segera memulainya," jawab dokter tersebut.     

Dengan panik, Fang Yaqing menggigit tangan pengawal itu dan melarikan diri. Namun, sebelum dia mengambil dua langkah, dia ditangkap kembali oleh pengawal tersebut. Fang Yaqing menangis dan meraung, "Ini anak Jinchuan… Dia tidak akan memaafkan Anda kalau melakukannya. Tolong lepaskan aku…"     

Pasien dan perawat yang berada di koridor memandangi mereka. Dengan isyarat mata Xie Suling, pengawal menutup mulut Fang Yaqing. Dokter mengganti pakaiannya menjadi pakaian bedah dan memasuki ruang operasi.      

"Bawa dia masuk," kata Xie Suling pada pengawal.     

Fang Yaqing meraih pintu ruang operasi, hatinya benar-benar putus asa dan air matanya mengaburkan pandangannya. Ia berkata, "Biarkan anak ini lahir dan pulang ke Keluarga Ji. Setelah itu, aku akan menghilang selamanya…"     

***     

Pada sore hari, Fang Yaqing belum.juga kembali dan ponselnya tidak dapat dihubungi. Pelayan pun akhirnya menghubungi Ji Jinchuan.     

Ji Jinchuan yang mendengar bahwa Fang Yaqing menghilang, meminta Xiao Cheng untuk memeriksa keberadaannya. Dia kemudian menemukan bahwa wanita itu dibawa pergi oleh Xie Suling. Dia pun bergegas pergi ke kediaman utama Keluarga Ji.     

Ji Yangkun sedang makan malam ketika melihat Ji Jinchuan memasuki ruang makan dengan wajah dingin. Sementara Xie Suling memandang pengurus rumah dan berkata, "Tambahkan sepasang piring dan sumpit untuk Tuan Muda Tertua."     

Sebelum pengurus rumah menjawab, Xie Suling mendengar suara Ji Jinchuan berkata, "Aku tidak datang untuk makan dengan kalian!"     

Ji Shaoheng yang berada di sana mengerutkan bibirnya dan berkata sambil tersenyum, "Melihat kakak seperti ini, apa dia datang untuk menyelesaikan masalah dengan salah satu dari kita?"     

Ji Jinchuan hanya melirik Ji Shaoheng, kemudian menatap Xie Suling. Pupil matanya yang dalam terlihat dingin, "Di mana Fang Yaqing?"     

Xie Suling meletakkan sumpitnya dan berkata, "Kalau kamu kehilangan orang, kamu seharusnya pergi ke polisi."     

"Di mana dia?" tanya Ji Jinchuan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.