Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Orang Asing yang Tinggal di Bawah Atap yang Sama (7)



Orang Asing yang Tinggal di Bawah Atap yang Sama (7)

1Xie Suling yang merasa khawatir bertanya, "Apalagi yang mau kamu katakan? Cepat katakan itu!"     

Yan Hao melanjutkan, "Dia juga mengatakan kalau Tuan Muda Kedua pasti memiliki penyakit tersembunyi. Kalau tidak, istrinya tidak akan berselingkuh di belakang…"     

"Omong kosong!" Ji Yangkun berteriak dengan marah. "Apa orang-orang di perusahaan begitu menganggur?"     

Pelayan yang mendengar auman Ji Yangkun seketika gemetaran. Yan Hao lalu berkata dengan ragu-ragu, "Sebenarnya… Mereka tidak bisa sepenuhnya disalahkan… Kalau Tuan Muda Tertua tidak berhubungan dengan Nona Muda Kedua…"     

Yan Hao tidak melanjutkan perkataannya hingga selesai, tetapi Ji Yangkun dan Xie Suling yang terdiam membatu seolah mengerti maksudnya. Sementara itu, suara benda jatuh di dalam ruangan terus terdengar. Tiba-tiba, tidak terdengar lagi benda yang dijatuhkan, sehingga suasana di dalam menjadi sunyi.     

Pengurus rumah pun membawa semua orang dan mengetuk pintu Ji Shaoheng dengan gemetar. Ketika membuka pintu, kamar itu tampak berantakan. Ji Shaoheng duduk di samping tempat tidur dengan punggung tangan kanannya yang berlumuran darah. Tidak peduli lampu meja yang indah atau vas keramik yang mahal, semuanya pecah dan berserakan di lantai.     

Atas perintah dari pengurus rumah, pelayan memasuki ruangan dan membersihkan puing-puing dengan tangan dan kaki mereka yang cekatan. Pengurus rumah memandang pria yang tampak sangat marah itu dengan wajah khawatir, "Tuan Muda Kedua, tangan Anda…"     

"Keluar!" Ji Shaoheng meraung.     

Pelayan dengan cepat keluar dari kamar itu. Namun, pengurus rumah mencoba untuk tetap tenang, dia berkata, "Saya tidak akan mengganggu istirahat Anda, Tuan Muda Kedua."     

Kemudian, pengurus rumah pun menutup pintu. Setelah beberapa saat, pintu didorong terbuka lagi. Yan Hao masuk dan melihat tangan Ji Shaoheng yang berdarah, dia bertanya, "Tuan Muda Kedua, apa Anda terluka?"     

"Ini lebih efektif dan terasa lebih nyata." Ji Shaoheng mengerutkan bibirnya dan tersenyum.     

"Tuan dan Nyonya Besar pasti sedang memperhatikan masalah ini," tutur Yan Hao.     

Ji Shaoheng melihat tangannya dan berkata, "Seharusnya, tidak akan ada kedamaian di rumah akhir-akhir ini."     

Setelah itu, Yan Hao turun ke lantai bawah untuk mengambil obat dan kain kasa. Dia juga membantu membalut luka Ji Shaoheng.     

***     

Setelah kembali ke Teluk Nanhai, Chen Youran jauh lebih dingin dari sebelumnya. Kecuali pada Ji Nuo, dia mengabaikan semua orang yang ada di rumah itu. Pada akhir pekan ini, Ji Nuo sedang tidur siang. Chen Youran pun keluar dari kamar bayi dan baru saja melihat Fang Yaqing di lantai tiga. Dia selalu penasaran dengan ruangan yang ada di lantai tiga. Dia berpikir sejenak, lalu mengikuti Fang Yaqing dengan langkah ringan.     

Saat berdiri di pintu masuk tangga, dia melihat Fang Yaqing membuka pintu loteng dan masuk ke dalamnya. Dia seketika mengerutkan keningnya. Bibi Wu berkata bahwa hanya Ji Jinchuan yang memiliki kunci loteng. Ada beberapa ekspresi di wajahnya. Bagaimana Fang Yaqing bisa membukanya? Apa yang dia lakukan di sana? Batinnya.     

Chen Youran berdiri di pintu masuk tangga sejenak, lalu berjalan mendekat dan mendorong pintu yang terbuka. Melihat semua yang ada di dalamnya, dia tercengang. Apa yang disebut ruang penyimpanan barang-barang tidak berguna sebenarnya adalah ruang khusus yang seolah disediakan untuk seorang putri. Semuanya yang ada di dalam ruangan penuh dengan warna merah muda, kecuali gaun pengantin berwarna putih yang berada di dalam kotak kaca.     

Fang Yaqing sedang mencari sesuatu. Ketika berbalik, dia melihat Chen Youran berdiri di pintu. Dia pun tercengang, namun dia berkata dengan lemah, "Kamu tidak mau masuk?"     

"Ini semua adalah…" ucap Chen Youran.     

Fang Yaqing berdiri di samping tirai merah muda dan bersikap hingga terlihat seperti seorang ratu kerajaan, dia berkata, "Apa yang ada di sini adalah kenangan yang kami berdua bagikan. Ini adalah dunia dongeng yang dia ciptakan untukku."     

Pipi Chen Youran berangsur-angsur kehilangan warnanya. Dari awal hingga akhir, Bibi Wu berbohong padanya. Bahkan Ji Jinhuan juga berbohong padanya. Fang Yaqing mengambil dua langkah ke samping, mengangkat tangannya, dan membelai kotak kaca. Dia melihat gaun pengantin yang dihiasi bintang-bintang dan berkata, "Dia mendesain gaun ini secara pribadi untukku."     

Wajah Chen Youran sudah seputih dan sedingin es, tubuhnya gemetar, dan wajahnya sangat marah setelah ditipu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.