Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Jangan Sampai Dirimu Menyesal



Jangan Sampai Dirimu Menyesal

3Bilik VIP Sands Bay Club…      

Lu Jingnian memandang pria yang minum anggur tanpa henti dan bertanya, "Katakan padaku, apa yang terjadi?"     

Ketika Lu Jingnian datang ke Kota A untuk urusan bisnis kali ini, dia tidak menyangka akan mendengar berita perceraian Ji Jinchuan dan Chen Youran. Berita itu sangat mengejutkannya.     

Ji Jinchuan meneguk habis semua anggur di gelasnya. Entah apa ada terlalu banyak hal dalam pikirannya akhir-akhir ini, namun tiba-tiba dia merasa bahwa anggur terasa seperti air mineral biasa. Dia membalas, "Kamu sudah mendengarnya dan masih bertanya apa yang terjadi?"     

"Apa ada rahasia?" tanya Lu Jingnian sambil menekan tangan Ji Jinchuan, menghentikannya menuangkan anggur lagi.     

"Tidak," jawab Ji Jinchuan. Dia meletakkan gelas anggurnya, mengeluarkan sebatang rokok, dan menyalakannya.     

"Apa kamu benar-benar menyukai Fang Yaqing sampai melakukan hal gila seperti itu?" tanya Lu Jingnian lagi yang mengerutkan keningnya dalam-dalam.     

Ji Jinchuan mengisap rokok dalam-dalam, lalu mengembuskan asapnya. Asap yang mengepul itu mengaburkan sebagian besar wajahnya. Lu Jingnian bertanya padanya, "Di mana Ji Shaoheng? Kamu sudah merampok istrinya, bukankah dia seharusnya merasa sedih?"     

Ji Jinchuan kembali mengisap rokoknya dalam-dalam. Jakun tampak bergulir beberapa kali. Dia membalas, "Kamu terlalu berisik."     

"Apa kamu benar-benar ingin bercerai?" Lu Jingnian masih merasa terkejut dengan berita perceraian teman baiknya itu.      

"Dia yang ingin pergi." Ji Jinchuan berkata dengan lemah.     

"Tapi, itu kan salahmu." Lu Jingnian berbicara dengan terus terang.     

Sudut mata Ji Jinchuan tampak tidak berdaya, sementara tatapan matanya sedikit dalam. Lu Jingnian menepuk pundak temannya itu dan berkata, "Jangan sampai dirimu menyesal… Jangan pergi ke jalan yang aku lewati di masa lalu."     

"Itu adalah masalah besar. Sepertinya kamu akan langsung ditendang pergi ke neraka untuk hukuman dari masalah itu," kata Ji Jinchuan yang bermaksud bercanda.     

"Kamu masih bisa bercanda? Sepertinya, suasana hatimu tidak terlalu buruk, ya." Lu Jingnian melirik sahabatnya itu.     

Ji Jinchuan tidak membalas lagi. Matanya yang dalam itu tertutup rapat.     

***     

Chen Youran turun dari lantai atas. Sekilas dia melihat undangan di atas meja teh dan bertanya-tanya, "Apa ini?"     

"Ini undangan untuk Anda," jawab Bibi Wu yang keluar dari dapur.     

"Untukku?" Chen Youran yang merasa bingung mengambil undangan tersebut. Rupanya, Du Ruowei yang mengundangnya untuk bergabung dalam acara yayasan amal.     

Pada malam hari, Gu Jinchen baru saja pulang dari perusahaan dan melihat undangan di atas meja. Dia bertanya, "Apa kamu juga menerima ini?"     

"Hmm…" Chen Youran mengangguk ringan.     

"Kamu pasti bosan di rumah terus akhir-akhir ini. Kamu bisa pergi ke acara itu dan bersantai." Gu Jinchen berkata dengan nada yang lembut.     

"Tapi, aku tidak mau pergi," jawab Chen Youran. Sekarang orang-orang di seluruh lingkaran kalangan atas tahu bahwa dia dan Ji Jinchuan akan bercerai. Mereka pasti akan heboh untuk bergosip tentang masalah itu. Jika dia tetap berada di rumah, dia tidak akan merasa kesal karena tidak mendengar gosip itu.     

Gu Jinchen mengetahui apa yang Chen Youran khawatirkan. Dia lalu bertanya, "Apa kamu akan terus tinggal di rumah dan tidak mau keluar lagi di masa depan?"     

"Kita akan membicarakannya nanti…" Setelah mengatakan itu, Chen Youran menutup majalah di tangannya dan bangkit dan naik ke lantai atas.     

Gu Jinchen melihat punggung wanita yang semakin jauh di tangga dan sedikit mengernyit.     

Chen Youran kembali ke kamarnya, mengambil piyama, dan bersiap untuk mandi. Tepat pada saat itu, ponselnya berdering. Dia mengambil ponselnya dan melihat bahwa itu adalah panggilan dari Qiu Shaoze. Dia menghubungkan telepon dengan sapuan ujung jarinya, lalu meletakkannya di telinganya.     

"Youran, apa kamu punya waktu besok malam?"     

Chen Youran pikir dia akan mendengar suara energik Qiu Shaoze. Akan tetapi, dia malah mendengar suara khawatir temannya itu. Dia pun bertanya, "Ada masalah apa?"     

Qiu Shaoze yang sempat ragu-ragu berkata, "Du Ruowei memberiku undangan."     

"Undangan?" Chen Youran tiba-tiba berpikir bahwa dia juga menerima undangan di siang hari. Undangan acara yayasan amal itu seharusnya dikirim ke semua orang di kalangan atas. Apa yang mau Du Ruowei lakukan dengan mengundang Qiu Shaoze? Batinnya dalam hati.     

"Aku mungkin menerima undangan yang sama denganmu."     

"Baguslah kalau begitu. Aku tidak akan gugup kalau pergi denganmu," balas Qiu Shaoze.     

Chen Youran terkejut mendengar hal itu, "Apa kamu akan pergi ke acara itu?"     

"Memangnya kenapa aku tidak pergi?"     

Lalu, Chen Youran mempertimbangkan ucapan temannya itu dan berkata, "Ini adalah acara yayasan amal, bukan perjamuan makan. Apa kamu yakin ingin pergi?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.