Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Aku Enggan Bertanya Padanya



Aku Enggan Bertanya Padanya

0Keesokan harinya…     

Setelah Chen Youran akhirnya menghabiskan dua infus sejak kemarin, dia diperbolehkan pulang. Gu Jinchen saat ini sedang melakukan formalitas pemulangan untuknya. Alih-alih kembali ke Triumph Washington, Chen Youran langsung pergi ke kediaman utama Keluarga Chen.      

Ketika melihat Chen Yaoting ada di rumah, Chen Youran sedikit terkejut. Dia berpikir bahwa ayahnya seharusnya berada di perusahaan saat ini. Dia menyerahkan tas tangannya kepada pelayan, berjalan maju ke depan, dan menyapa mereka, "Ibu, ayah…"     

"Mau apa kamu datang ke sini?" Chen Yaoting memiliki ekspresi wajah yang dingin. Meskipun tidak memukul atau memarahi Chen Youran, tetapi dia tetap menyalahkannya atas kematian Kakek Chen. Jadi, dia bersikap dingin padanya akhir-akhir ini.     

Chen Youran mengerutkan bibirnya dan berkata, "Aku turut berduka atas kematian kakek…"     

"Apa gunanya mengatakan ini sekarang?" tanya Chen Yaoting dengan kening yang mengerut.     

Chen Youran baru saja keluar dari rumah sakit hari ini dan ingin menemui Tang Huiru. Tapi, ternyata ada orang yang tidak ingin melihatnya saat ini. Hal ini pun membuatnya tidak nyaman untuk tinggal lebih lama lagi. Dia berkata, "Kalau Ayah tidak senang, aku akan pergi…"     

"Youran…" Tang Huiru berteriak untuk menghentikannya.     

Chen Youran balas menatapnya, "Ada apa, Bu?"     

Tang Huiru mengenakan cheongsam hitam hari ini. Seluruh penampilannya tampak natural. Rambut keritingnya disanggul ke belakang dan dia tidak memakai perhiasan di apa pun tubuhnya. Dia tampak sangat sederhana dan elegan. Dia lalu bertanya, "Bagaimana kondisi tubuhmu?"     

"Kemarin aku pingsan hanya karena sengatan sinar matahari yang sedikit terlalu panas. Ibu tidak perlu khawatir." Chen Youran sedikit mengangkat senyum di bibirnya.     

"Baguslah kalau begitu." Tang Huiru merasa lega.     

"Bu, aku akan kembali menemuimu di lain hari," ucap Chen Youran.     

Setelah keluar dari kediaman utama Keluarga Chen, taksi yang tadi mengantarnya masih menunggu di luar. Chen Youran masuk ke dalam taksi itu. Setelah memasuki daerah perkotaan, dia menerima telepon dari Xie Suling.     

Chen Youran pergi ke sebuah kafe yang telah ditentukan dan menunggu sekitar setengah jam. Kemudian, Xie Suling masuk dan segera disambut oleh pelayan. Xie Suling melirik Chen Youran, berjalan ke arahnya, dan duduk di kursi di seberangnya.     

Setelah itu, Chen Youran memanggil seorang pelayan untuk memesan secangkir kopi. Setelah pelayan pergi, Xie Suling berkata dengan blak-blakan, "Youran, ibu datang bertemu denganmu hari ini untuk membicarakan perceraian antara kamu dan Jinchuan."     

Ketika Xie Suling menelepon dan mengajaknya untuk bertemu, Chen Youran sudah menebak apa tujuannya. Dia mengerutkan bibirnya dan tidak berbicara. Xie Suling pun kembali berbicara, "Kamu adalah anak yang penurut. Setelah kamu menikah dengan Keluarga Ji, keluarga kami tidak pernah memperlakukanmu dengan buruk. Aku tidak menyetujui perceraian kalian, tetapi kalau kamu bersikeras untuk tetap bercerai, maukah kamu menyelesaikannya secara pribadi? Sidang di pengadilan hanya akan mempermalukan semua orang."     

"Seperti yang aku katakan terakhir kali… Kalau kalian mau memberikan Nuonuo kepadaku, aku akan membatalkan gugatan." Chen Youran menurunkan pandangan matanya dan tampak sedih.     

"Keluarga Ji tidak bisa membiarkan keturunan yang masih memiliki aliran darah kami untuk pergi," ujar Xie Suling dengan ekspresi wajah yang sedikit berubah.     

Wajah Chen Youran tampak sedikit pucat, dia lalu berkata dengan lemah, "Tapi, aku tidak bisa hidup tanpanya. Anda juga seorang ibu. Anda seharusnya mengerti bagaimana perasaanku."     

Xie Suling menghela napas pelan dan berkata perlahan, "Nuonuo akan dibesarkan di kediaman utama Keluarga Ji. Kamu bisa datang menemuinya kapan saja."     

Mendengar hal itu, Chen Youran menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku ingin dia tinggal bersamaku."     

"Kalau begitu, kalian tidak perlu bercerai."     

Lagi-lagi, Chen Youran menggelengkan kepalanya, "Dia memiliki Fang Yaqing dan tidak membutuhkanku lagi…"     

"Ibu dengar, kamu pindah dari Teluk Nanhai?" tanya Xie Suling.     

"Iya..." jawab Chen Youran sambil mengaduk kopi di cangkirnya.     

Xie Suling menyesap kopi, kemudian berkata, "Kamu tidak perlu khawatir tentang Fang Yaqing dan anaknya. Ayahmu dan ibu akan menyelesaikannya. Kamu hanya perlu menunggu untuk bisa kembali."     

"Dia tidak mencintaiku lagi, jadi aku juga tidak menginginkannya lagi," balas Chen Youran dengan nada suara yang sedih.     

Xie Suling memandang menantunya itu lekat-lekat dan berkata dengan serius, "Apa sangat sulit untukmu membatalkan perceraian?"     

"Aku tidak punya pilihan lain, Bu…" tutur Chen Youran. Kalimat ini mengungkapkan kelelahannya yang tidak ada habisnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.