Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Kegelisahan di Hati



Kegelisahan di Hati

3Chen Youran kembali ke kamarnya. Setelah beberapa saat, dia keluar dan kembali melihat Fang Yaqing berdiri di luar ruang kerja Ji Jinchuan. Dia pun sedikit mengernyit. Fang Yaqing yang melihat Chen Youran segera berbalik untuk pergi. Namun Chen Youran berteriak memanggilnya, "Yaqing!"     

Fang Yaqing menghentikan langkah kakinya dan balas menatapnya. Chen Youran mendekat dan berhenti tepat di luar pintu ruang kerja Ji Jinchuan, dia lalu mengangkat tangannya untuk mengetuk pintu. Setelah beberapa saat, pintu ruang kerja dibuka dari dalam. Ji Jinchuan mengenakan kemeja berwarna hitam dan menatapnya dengan dingin. Salah satu tangannya berada di kenop pintu. Pria itu menekuk setengah lengan kemejanya, sehingga menunjukkan lengannya yang kuat dan berwarna gandum.     

Saat pintu terbuka, Chen Youran mencium bau asap dari dalam ruang kerja Ji Jinchuan. Dia pun sedikit mengernyit, lalu bertanya "Apa yang mengganggumu?"     

"Ada masalah dengan proyek baru." Ji Jinchuan berkata dengan wajah hangat.     

"Yaqing mencarimu…" ucap Chen Youran sambil melirik Fang Yaqing yang berdiri beberapa langkah darinya. Fang Yaqing yang merasa ragu tetap mendekat perlahan. Chen Youran menatapnya dan berkata, "Bukannya kamu tadi mencari Ji Jinchuan?"     

Fang Yaqing mengangkat pandangannya dan menatap ke arah Ji Jinchuan. Mata pria itu tampak redup dan tidak ada emosi di dalamnya. Dia membuka mulutnya dan berkata, "Aku hanya ingin bertanya kepada kakak, kapan aku bisa bebas masuk dan keluar dari Teluk Nanhai?"     

"Belum bisa. Demi keselamatanmu dan anakmu, sebaiknya kamu tetap di sini dan jangan keluar." Nada bicara Ji Jinchuan sangat datar.     

"Oh begitu," jawab Fang Yaqing dengan singkat, lalu terdiam. Sesaat kemudian, dia berkata, "Kalau begitu, aku akan kembali ke kamarku dulu. Permisi, kakak, kakak ipar…"     

Chen Youran menganggukkan kepalanya dan membalas, "Pergi dan istirahatlah lebih awal."     

Setelah Fang Yaqing pergi, Chen Youran memasuki ruang kerja. Di bawah cahaya lampu kuning yang hangat, dia dapat melihat gumpalan asap melayang di udara. Dia pun bertanya, "Berapa banyak rokok yang kamu habiskan?"     

Ji Jinchuan tahu Chen Youran tidak terbiasa dengan bau asap, dia pun tidak menutup pintu ruang kerjanya, "Tidak banyak, hanya dua atau tiga batang."     

Chen Youran mengipasi gumpalan asap dengan tangannya. Dia lalu berjalan menuju jendela, membuka tirai tebal, kemudian membuka jendela. Udara segar segera mengalir ke dalam dan asap berangsur-angsur memudar. Dia pergi ke meja kerja Ji Jinchuan dan melihat asbak, terdapat tiga atau empat puntung rokok tergeletak di dalamnya. Dia mendongak dan menatap Ji Jinchuan, "Apa masalahnya sangat sulit?"     

Ji Jinchuan mengangkat sudut bibirnya dan berkata, "Ini hanya masalah kecil."     

Masalah kecil bisa membuatnya khawatir seperti ini. Dapat dilihat bahwa hal-hal yang sedang mengganggu pikiran Ji Jinchuan tidak sesederhana yang dikatakannya. Chen Youran kemudian berkata, "Kalau begitu, kamu lakukan kesibukanmu dulu. Aku akan kembali ke kamar."     

Begitu Chen Youran mengambil dua langkah menuju pintu, Ji Jinchuan meraihnya dan dengan lembut menarik lengannya. Chen Youran pun jatuh ke dalam pelukannya. Ji Jinchuan kemudian memeluknya dan mendekati daun telinganya yang indah. Isapan lembut Ji Jinchuan di telinganya, membuat Chen Youran bergidik. Sebelum Chen Youran mengeluarkan suara apa pun, dia berbisik di telinganya, "Youyou, kita belum pernah melakukannya di ruang kerja…"     

"Saat ini, ada orang lain di rumah, jangan bercanda…" ucap Chen Youran yang bersandar di dada suaminya.     

Ji Jinchuan pun melepaskan Chen Youran dari pelukannya. Namun dia tidak bisa menahan diri untuk tidak mencium bibirnya dan membelai bahunya. Lalu dia berkata, "Kamu kembali ke kamar duluan, aku akan kembali setelah menyelesaikan kesibukanku."     

"Baiklah…" ucap Chen Youran sambil tersenyum. Mata hitamnya tampak bersinar.     

Ji Jinchuan mengantarnya ke luar ruang kerja. Chen Youran lalu mencium pipi Ji Jinchuan dan berkata dengan lembut, "Aku akan menunggumu kembali ke kamar."     

Ji Jinchuan membungkukkan tubuhnya untuk mencium bibir Chen Youran sekali lagi. Dia pun mengangguk kepalanya.     

Ketika melewati kamar tamu, Chen Youran menghentikan langkah kakinya sejenak. Dia memikirkan Fang Yaqing yang berkeliaran di luar ruang kerja Ji Jinchuan barusan, matanya seketika tenggelam. Dia selalu merasa ada yang salah dengan kedua orang itu, tapi dia tidak bisa membahasnya lagi. Dia tahu perasaan Fang Yaqing pada Ji Jinchuan. Pada awalnya, Ji Jinchuan membawa Fang Yaqing di Teluk Nanhai karena simpati. Kemudian ketika dia mencoba mengingat kembali, keputusan suaminya itu terasa agak tergesa-gesa. Dalam beberapa hari terakhir, selalu ada kegelisahan di hatinya. Semakin hari, kegelisahan itu menjadi semakin kuat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.