Rahasia di Lantai Tiga
Rahasia di Lantai Tiga
Fang Yaqing menutup album di tangannya dan menatap Ji Jinchuan. Kabut air di bagian bawah matanya tampak sangat jernih di bawah cahaya, dia berkata, "Kamu menyimpan semua ini. Semuanya masih utuh. Kamu masih tidak bisa melupakannya, kan?"
Ji Jinchuan berdiri dengan jarak satu meter jauhnya dari Fang Yaqing dan memandangi air mata yang mengalir di wajahnya. Dia menggerakkan bibirnya perlahan, "Aku menyimpan benda-benda ini hanya karena berpikir kalau semua itu milikmu yang harus ditangani olehmu. Apa akan membuangnya atau menyimpannya, kamu yang memutuskan."
Fang Yaqing menutup album dan membelai rumbai di tempat tidur gantung, "Aku tidak percaya kamu menyimpan barang-barang ini hanya untuk aku yang menanganinya ketika aku kembali."
"Aku tidak perlu berbohong padamu," kata Ji Jinchuan dengan lembut.
"Apa ini?" tanya Fang Yaqing sambil menunjuk ke gaun pengantin yang berada di dalam lemari.
Ji Jinchuan mengencangkan bibirnya yang tipis dan mengerutkan alisnya. Saat ini, mereka berada dalam keheningan. Fang Yaqing bangkit dan mendekati Ji Jinchuan, dia meraih lengan bajunya dan menatap matanya dengan serius, "Kamu sudah lama menungguku, kan?"
"Tidak," jawab Ji Jinchuan dengan suara serak
"Aku tidak percaya!" Air mata Fang Yaqing mengalir dengan semakin deras. Wajah cantik dan pipi tembamnya sudah basah oleh air mata. Dia bahkan mengatakan hal yang lebih mustahil, "Kamu berjanji padaku untuk mendesain gaun pengantin untukku ketika kita akan menikah. Kamu masih mencintaiku! Kenapa kamu tidak mengakuinya?"
***
Setelah meninggalkan kediaman Qiu Shaoze, Chen Youran pulang ke Teluk Nanhai. Dia memasuki ruang tamu, dia melihat hanya Bibi Sun dan pelayan lain yang ada di sana. Seorang pelayan menghampirinya dan mengambil alih tas tangannya.
"Di mana Jinchuan?" tanya Chen Youran.
"Di lantai atas," jawab pelayan tersebut.
Chen Youran naik ke lantai atas. Begitu dia melangkah pada tangga terakhir, dia melihat Fang Yaqing berdiri di luar ruang kerja Ji Jinchuan. Wanita itu tampak menundukkan kepalanya dan entah apa yang sedang dipikirkannya. Chen Youran berhenti dan berjalan ke kamar tidur. Suara yang berasal dari sepatu hak tinggi yang dikenakannya membuat kebisingan di koridor.
Fang Yaqing yang mendengatnya pun mendongak dan melihat sosok Chen Youran dari jauh semakin mendekat. Terlintas sentuhan panik di bagian bawah matanya, "Kakak… kakak ipar…"
Chen Youran melirik ruang kerja yang tertutup, kemudian menatapnya dan bertanya, "Untuk apa kamu di sini?"
Fang Yaqing menarik napas dalam-dalam, menenangkan kepanikan di lubuk hatinya, dan menarik bibirnya, "Ada yang ingin aku bicarakan dengan kakak."
"Ada apa? Apa ada yang bisa aku bantu?" Chen Youran bertanya dengan lemah.
"Tidak," jawab Fang Yaqing sambil menggelengkan kepalanya.
Di dalam ruang kerja…
Ji Jinchuan memegang sebatang rokok di antara ujung jarinya. Api di ujung rokok itu tampak berwarna merah tua. Ketika dia mendengar suara dua orang di luar, dia secara refleks melihat ke arah pintu. Namun pintunya tertutup, jadi tidak bisa melihat situasi di luar sana. Dia mengisap ujung rokok dalam-dalam, lalu dengan perlahan memuntahkan kepulan asap, yang memenuhi matanya yang hitam pekat, sehingga membuat sosoknya seolah-olah tampak samar. Di lantai tiga tadi, Fang Yaqing terus medesaknya. Tidak peduli bagaimana dia menjawab, wanita itu tidak akan percaya. Wanita itu kemudian mengikutinya ke ruang kerja, sehingga membuatnya terpaksa mengunci pintu dari dalam. Dia tidak pernah terjebak dalam dilema seperti ini.