Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Jatuh ke Dalam Cinta Tak Berbalas



Jatuh ke Dalam Cinta Tak Berbalas

3Chen Youran menganggukkan kepalanya, Bibi Wu pun keluar dari kamar. Lalu Chen Youran berbalik memandang Fang Yaqing dan berkata, "Makanlah selagi masih panas…"     

Fang Yaqing mulai menyantap makan malam yang dibuatkan Bibi Wu tersebut, dengan ditemani oleh Chen Youran. Setelah Fang Yaqing selesai makan, Chen Youran memintanya untuk beristirahat lebih awal, kemudian dia sendiri keluar dari kamar.     

Chen Youran kembali ke kamarnya sendiri, namun Ji Jinchuan tidak berada di sana. Kemudian dia pergi mencarinya dan masuk ke ruang kerja, pria itu rupanya berada di sana, tepatnya di depan jendela sambil merokok. Dia tidak tahu apa yang sedang dipikirkan suaminya, bahkan ketika dia mendorong pintu dan masuk, tidak ada respons dari pria itu.     

"Apa kamu sedang berpikir tentang bagaimana menghadapinya?" tanya Chen Youran sambil berjalan mendekatinya.     

Ji Jinchuan menyemburkan asap rokok dari bibirnya. Asap putih mengepul di sekitar alisnya dan menyelimuti matanya yang gelap. Dia berkata dengan lemah, "Apa dia sudah tidur?"     

"Umm…" jawab Chen Youran, lalu terbatuk pelan karena asap rokok tersebut. Dia kemudian bertanya, "Apa mungkin Ji Shaoheng akan tahu kalau Yaqing ada di sini?"     

Ji Jinchuan menjepit rokok di antara dua jarinya, lalu membuka jendela. Asap di ruangan itu pun berangsur-angsur menyebar ke luar jendela. Dia berkata, "Dia baru saja meneleponku."     

"Apa dia menanyakan Yaqing bersamamu atau tidak?" tanya Chen Youran. Ji Jinchuan menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. "Kalau kamu bersikeras membiarkan Yaqing tinggal di sini, hubungan persaudaraan di antara kamu dan Shaoheng akan benar-benar rusak."     

Ji Jinchuan mencibir dan berkata dengan dingin, "Dia tidak pernah menganggapku sebagai kakaknya di dalam hatinya."     

Chen Youran menatap suaminya itu dan tidak berbicara lagi.     

***     

Keesokan paginya, Chen Youran dan Ji Jinchuan memasuki ruang makan. Bibi Sun tengah membawakan sarapan untuk mereka ketika Fang Yaqing juga turun dari lantai atas. Bibi Sun pun pergi ke dapur lagi untuk mengambil satu porsi sarapan lagi.     

Kemudian Fang Yaqing duduk di kursi dan menyapa mereka, "Selamat pagi, Kak… Selamat pagi, kakak ipar…"     

"Apa kamu tidur dengan nyenyak tadi malam?" tanya Chen Youran sambil tersenyum.     

Fang Yaqing menganggukkan kepalanya dengan ringat, lalu pandangannya beralih pada Ji Jinchuan di seberangnya. Namun pria itu hanya membuang muka dan mulai menyantap sarapan di depannya. Detak dari jarum jam dapat terdengar di ruang makan yang tenang itu.     

Tiba-tiba, Ji Jinchuan membuka mulutnya dan berkata dengan perlahan, "Sementara waktu ini, kamu bisa menjaga anakmu di rumah dan tidak perlu pergi bekerja. Bibi Sun akan mengurus kebutuhan kehidupan sehari-harimu. Kalau kamu memiliki sesuatu yang dibutuhkan, tulis saja daftarnya dan berikan kepada Bibi Sun, nanti sopir akan membelinya. Sebaiknya kamu tidak pergi keluar dari Teluk Nanhai sendirian."     

Mendengar bahwa Ji Jinchuan telah mengatur segalanya, Fang Yaqing merasakan kegembiraan di hatinya. Kehangatan yang sudah lama tidak dirasakannya ini, seperti sinar matahari yang muncul di musim dingin dan menyinari hatinya. Dia pun berkata, "Terima kasih, Kak…"     

Ji Jinchuan menyesap susu dan berkata, "Hari ini aku akan mengatur seseorang untuk menemanimu pergi melakukan pemeriksaan kandungan."     

"Baiklah…" jawab Fang Yaqing. Senyum di wajahnya seketika membeku saat melihat Ji Jinchuan mengupas telur dan meletakkannya di piring Chen Youran. Hatinya kembali terasa dingin dan dia memalingkan wajahnya dengan muram.     

Setelah selesai sarapan, Chen Youran dan Ji Jinchuan pergi bekerja. Terjadi kemacetan di jalan yang ditempuh Chen Youran ke kantor, sehingga dia hampir terlambat dan masuk ke kantor tepat waktu. Para karyawan lain telah tiba lebih dulu, tetapi mereka belum mulai bekerja. Kebanyakan dari mereka masih bergosip.     

"Ketua Qiu terlihat sangat aneh akhir-akhir ini. Melihat penampilannya barusan, sepertinya dia sedang jatuh cinta."     

Segera setelah Chen Youran duduk, Gao Yang menendang pelan kursinya dan berkata, "Youran, kamu kan memiliki hubungan yang baik dengan Ketua Qiu. Apa kamu tahu apa yang terjadi padanya baru-baru ini?"     

Chen Youran mengeluarkan ponsel dari tasnya, menyalakan komputer, dan menyirami bonsai di mejanya. Serangkaian aksi yang dilakukannya berlangsung teratur dan rapi. Dia lalu menjawab dengan tenang, "Dia jatuh ke dalam cinta tak berbalas."     

Gao Yang terkejut mendengar hal itu. Dia meregangkan lehernya mendekati Chen Youran karena takut tidak fokus atau salah dengar, lalu kembali bertanya, "Apa dia memiliki seseorang yang dia sukai?"     

Chen Youran melihat sekilas Qiu Shaoze yang keluar dari kantornya dan berkata, "Nah, orangnya sudah keluar… Kamu bisa bertanya sendiri padanya."     

"Ketua Qiu, aku dengar kamu memiliki seseorang untuk dikejar?" Gao Yang bertanya dengan nada bergosip.     

Qiu Shaoze yang tidak tahu apa-apa tampak bingung. Melihat Gao Yang menunjuk ke arah Chen Youran, dia tiba-tiba mengerti. Gao Yang duduk di belakangnya, jadi Chen Youran tidak tahu apa yang dilakukannya sama sekali. Qiu Shaoze pun berkata dengan sungguh-sungguh, "Aku juga bisa mengatakan kalau aku salah karena mau menerima dua tiket film darimu. Jangan beri aku hal aneh itu lagi di masa depan."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.