Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Aku Tidak Percaya Padanya, Dia Bisa Menculik Orang



Aku Tidak Percaya Padanya, Dia Bisa Menculik Orang

0"Bersihkan kamar tamu dan bawa dia ke atas untuk beristirahat," ujar Ji Jinchuan pada Bibi Wu.     

Bibi Wu pun menganggukkan kepalanya, dia melangkah maju ke depan dan berkata, "Nyonya Muda Kedua, silakan ikuti saya…"     

Fang Yaqing akhirnya mengikuti Bibi Wu ke lantai atas. Sementara Chen Youran hanya memandang Ji Jinchuan dan menunggunya untuk berbicara. Melihat bahwa mereka memiliki sesuatu untuk dibicarakan, Bibi Sun dan pelayan lain melangkah pergi.     

Wajah Ji Jinchuan tampak membeku, dia berkata dengan suara rendah, "Youyou, Yaqing akan tinggal di sini untuk sementara waktu…"     

Ketika Chen Youran mendengar bahwa Fang Yaqing akan tinggal di sini, dia secara refleks mengerutkan kening. Dia pun bertanya, "Ada apa dengannya?"     

"Dia hamil." Ji Jinchuan berkata dengan lemah.     

"Hamil?" Chen Youran seketika tercengang. Lalu apa hubungan kehamilannya ini dengan dia harus tinggal di Teluk Nanhai? Gumamnya dalam hati.     

"Shaoheng tidak mengizinkannya melahirkan anak ini." Tatapan mata Ji Jinchuan sedikit dalam dan jarinya-jarinya perlahan mengepal.     

Ada keheningan sesaat di antara mereka. Setelah beberapa saat, Chen Youran akhirnya buka suara, "Apa Ji Shaoheng masih kasar padanya?"     

Ji Jinchuan mengangguk dengan keras dan berkata dengan suara serak, "Dia tidak punya tempat untuk pergi."     

"Kalau begitu, biarkan dia tinggal di sini…" ucap Chen Youran dengan wajah yang tampak muram dan mata hitamnya menjadi dingin. Dia menoleh ke Ji Jinchuan dan berpesan padanya, "Besok kamu harus mencari beberapa pengawal. Aku tidak percaya Ji Shaoheng, dia memiliki kemampuan untuk ke Teluk Nanhai dan menculik orang."     

"Apa kamu tidak marah?" tanya Ji Jinchuan sambil menatap istrinya itu.     

"Marah? Mana mungkin aku tidak marah!" Chen Youran berkata dengan marah.     

Lalu, Ji Jinchuan berbisik, "Maksudku, apa kamu tidak marah aku membawanya pulang tanpa persetujuanmu?"     

"Dia sangat menyedihkan." Nada bicara Chen Youran menunjukkan rasa empatinya. "Kalau Ji Shaoheng memperkosanya lagi, anak itu akan hilang. Aku juga seorang ibu, aku bisa mengerti suasana hati menjadi seorang ibu."     

"Youyou, terima kasih, ya…" Ji Jinchuan melangkah maju dan mencium keningnya.     

"Kalau kamu benar-benar khawatir aku akan marah, kenapa kamu masih membawanya pulang?" tanya Chen Youran dengan nada suara yang kesal.     

"Dia aman hanya di Teluk Nanhai dan aku tidak punya cara lain untuk melindunginya," ujar Ji Jinchuan yang kini memeluk Chen Youran.     

Saat ini, Bibi Sun kebetulan turun dari lantai atas. Melihat dua orang berpelukan di ruang tamu, dia pun ragu-ragu untuk turun. Chen Youran lalu mundur dari pelukan Ji Jinchuan dan menatap Bibi Sun di tangga, "Apa kalian semua sudah membereskan semuanya?"     

"Semuanya sudah siap. Nyonya Muda Kedua tidak membawa pakaian ganti, jadi saya berniat membawakannya satu pakaian yang tidak Anda pakai," jawab Bibi Sun sambil melangkah menuruni tangga.     

"Ya, ambillah…" Chen Youran menganggukkan kepalanya. Bibi Sun pun melangkah pergi setelah mendapatkan instruksi tersebut. Dia kembali menoleh pada Ji Jinchuan dan berkata, "Aku akan naik dan melihatnya."     

"Pergilah…" ucap Ji Jinchuan dengan suara hangat.     

Kemudian Chen Youran naik ke lantai dua. Dia mendatangi kamar tamu, lalu mengangkat tangannya dan mengetuk pintu setelah sampai di depan kamar tersebut. Namun tidak ada yang menjawab, dia pun memutar pegangan pintu, rupanya pintu itu tidak terkunci. Dia pun mendorong pintu dan masuk ke dalam kamar. Tidak ada sosok Fang Yaqing di dalam kamar itu, hanya ada ponsel berwarna rose gold di atas meja. Kemudian dia melangkah menuju kamar mandi dan melihat seseorang di dalam melalui pintu kaca buram. Dia menduga Fang Yaqing mungkin sedang mandi, jadi dia bersiap untuk pergi. Namun begitu berbalik, dia mendengar suara menggigil dari dalam. Dia menghentikan langkah kakinya dan mendorong pintu kamar mandi. Melihat pemandangan di dalam sana, dia tercengang.     

Di punggung putih Fang Yaqing, kecuali bekas luka yang ditinggalkan karena kejatuhan lampu terakhir kali, tubuhnya yang lain berwarna biru dan ungu. Ada luka baru dan juga luka yang sudah lama. Semua itu merusak kulitnya yang putih seperti salju dan lembut seperti giok. Chen Youran terkejut dan tidak bisa bereaksi.     

Fang Yaqing saat itu tengah bersiap mandi. Begitu dia menanggalkan pakaiannya, dia mendengar suara pintu kamar mandi yang didorong. Dia pun segera menarik handuk mandi di sebelahnya dan membungkus dirinya sendiri. Lalu dia menoleh ke belakang dan melihat Chen Youran yang tengah memandang dirinya. Dia memaksakan senyum di bibirnya yang pucat dan berkata, "Apa itu menakutkan untukmu?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.