Sudah Terbiasa Menerima Semua Ini
Sudah Terbiasa Menerima Semua Ini
Fang Yaqing menggelengkan kepalanya dan berkata dengan suara serak, "Terima kasih, kakak ipar… Kamu bersedia menerimaku saja itu sudah cukup."
"Kita semua adalah keluarga, jangan terlalu sungkan begini," ucap Chen Youran dengan senyum yang tersimpul di bibirnya. Fang Yaqing hanya menunjukkan senyum enggan, yang sangat tidak cocok dengan wajahnya yang pucat.
"Mandilah dulu… Aku akan memberimu obat nanti," kata Chen Youran lagi. Fang Yaqing pun mengangguk pelan. Setelah itu, Chen Youran pergi dari kamar tamu dan turun ke lantai bawah.
Saat ini, Ji Jinchuan tengah duduk di sofa, dengan kepala yang tertunduk dan alis yang mengerut, seolah sedang berada dalam meditasi. Melihat istrinya turun, dia bertanya, "Apa dia baik-baik saja?"
"Sepertinya hatinya cukup stabil," jawab Chen Youran sambil berjalan untuk mengambil segelas air. Kemudian dia berhenti di depan suaminya dan berkata, "Aku melihat luka pada tubuhnya."
Bibir Ji Jinchuan seketika mengencangkan mendengarnya. Chen Youran menyesap air di gelasnya, menatap Ji Jinchuan dan bertanya, "Apa yang akan kamu katakan kepada ayah dan ibu?"
"Aku akan bersembunyi dulu dengan alasan perjalanan bisnis," ujar Ji Jinchuan dengan lemah.
"Aku punya pertanyaan yang tidak bisa aku pecahkan," sahut Chen Youran, nada suaranya terdengar lembut.
Ji Jinchuan pun mengangkat pandangannya dan bertanya, "Pertanyaan apa?"
"Melihat sikap ayah dan ibumu yang sangat menyukai cucu, kalau mereka tahu Ji Shaoheng selalu menyiksa Fang Yaqing apalagi ketika sedang hamil, mereka pasti tidak akan tinggal diam dan membiarkannya begitu saja. Kenapa Fang Yaqing lebih memilih untuk mencarimu dibandingkan dengan mencari perlindungan dari ayah dan ibumu?" Chen Youran hanya ingin tahu jawaban dari pertanyaan ini.
Kening Ji Jinchuan sedikit mengernyit, lalu menjawab, "Bukannya tadi kamu bersedia untuk membiarkannya tinggal di sini?"
Chen Youran berpikir dia tidak ingin ada konflik lagi di antara mereka, jadi dia hanya berkata, "Aku hanya merasa aneh…"
"Bahkan kalau mereka tahu dan ingin melindungi Fang Yaqing serta anaknya, tidak bisa dijamin tidak akan ada kecelakaan kalau dia tinggal di bawah satu atap dengan Ji Shaoheng."
Melihat waktu mandi Fang Yaqing hampir selesai, Chen Youran membawa obat ke lantai atas dan mengetuk pintu ketika tiba di luar pintu kamar tamu. Dari dalam sana terdengar suara serak Fang Yaqing yang berkata, "Masuk…"
Chen Youran mendorong pintu dan masuk ke dalam kamar tamu. Fang Yaqing sedang menyeka rambutnya dengan handuk saat ini. Chen Youran lalu meletakkan obat di meja kecil di samping tempat tidur, mengeluarkan hair dryer dari lemari dan memberikannya kepada Fang Yaqing. Fang Yaqing mengambil alis benda itu dan tidak lupa mengucapkan terima kasih padanya. Kemudian dia menyalakan hair dryer tersebut dan mulai mengeringkan rambutnya.
Chen Youran menunggu Fang Yaqing untuk mengeringkan rambut. Kamar tamu itu kini dipenuhi dengan suara dengung dari hair dryer. Dia secara tidak sengaja melirik Fang Yaqing yang tengah memiringkan kepalanya dan meletakkan rambutnya di satu sisi bahunya. Wanita itu mengenakan piyama model gaun dengan bahan sutra yang berwarna hitam, lekuk tubuhnya yang indah terlihat karena piyama yang dikenakannya, sementara leher belakangnya yang terbuka tampak seputih salju. Semua pakaian Chen Youran dibeli dari designer-designer terkenal. Jika bukan karena apa yang dikatakan Bibi Wu tadi, dia tidak akan tahu bahwa piyama itu miliknya. Setelah Fang Yaqing selesai mengeringkan rambutnya, Chen Youran mulai mengoleskan obat pada tubuhnya. Tidak hanya punggungnya, tetapi seluruh tubuhnya penuh dengan luka besar dan kecil. Dia seolah dapat merasakan sakit ketika melihatnya.
"Tahan sedikit," ucap Chen Youran. Fang Yaqing menganggukkan kepalanya. Chen Youran pun perlahan mengoleskan obatnya dengan gerakan yang sangat lembut. "Kamu adalah istrinya. Bagaimana dia bisa tega melakukannya padamu?"
Fang Yaqing mendengar getaran dalam nada suara Chen Youran dan tersenyum ringan, "Aku sudah terbiasa menerima semua ini dalam beberapa tahun terakhir."
Chen Youran seketika terdiam dan tidak bisa berkata-kata. Dia mendengar ketidakberdayaan dan rasa sakit Fang Yaqing dari kalimat yang diucapkannya. Ruangan itu seketika menjadi menjadi sunyi. Setelah selesai mengoleskan obat, terdengar suara ketukan dari pintu. Fang Yaqing pun kembali berpakaian, sementara Chen Youran pergi untuk membuka pintu.
Di luar pintu berdiri Bibi Wu, dengan makan malam dan segelas air di nampan yang dibawanya, dia berkata, "Nyonya Muda, saya membuatkan semangkuk makan malam untuk Nyonya Muda Kedua."
"Masuklah…" ucap Chen Youran sambil menggeser tubuh ke samping.
Bibi Wu pun memasuki kamar itu, meletakkan makan malam dan segelas air di atas meja, kemudian berkata kepada Chen Youran, "Nyonya Muda, kalau tidak ada hal lain yang dibutuhkan, saya turun dulu."