Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Kamu adalah Sosok yang Aku Sembah (1)



Kamu adalah Sosok yang Aku Sembah (1)

2Pada hari Fang Yaqing keluar dari rumah sakit, Ji Wenqing juga datang. Dia mengenakan cardigan rajut berwarna krem ​​dan gaun hijau panjang di bagian dalamnya. Penampilannya tampak lembut dan ramah. Chen Youran pun merasa sangat senang ketika melihatnya.     

"Bibi…"     

Ji Wenqing mengangguk dengan senyum di wajahnya, "Kamu semakin gemuk, ya…"     

Chen Youran menyentuh daging di pinggangnya dan memberi isyarat seolah-olah itu hanya sedikit. Dia berbalik dan berpikir dalam hati bahwa dia harus menurunkan berat badannya.     

Meskipun Fang Yaqing telah menikah dengan Ji Shaoheng dan menjadi anggota Keluarga Ji selama bertahun-tahun, ini adalah kedua kalinya dirinya dan Ji Wenqing bertemu. Dia juga ikut menyapa bibinya itu.     

Ji Wenqing melangkah maju dan bertanya dengan suara hangat, "Apa kamu baik-baik saja?"     

Fang Yaqing telah bersiap meninggalkan rumah sakit. Dia juga sudah mengganti pakaiannya dengan miliknya sendiri, rona wajahnya juga sudah kembali ke normal karena perawatan penyembuhannya akhir-akhir ini. Dia berkata, "Terima kasih, Bibi… Aku sudah jauh lebih baik."     

"Bibi, setelah bertahun-tahun, kenapa kamu masih terlihat secantik enam tahun yang lalu? Apa rahasia perawatan yang kamu lakukan, yang bisa dibagikan kepada kami?" tanya Ji Shaoheng.     

Ji Wenqing merasa terhibur oleh perkataan keponakannya itu. Dia pun mengangkat jarinya dan membelai kerutan di sudut matanya. Dia menghela napas dan menjawab, "Waktu berlalu tanpa kenal ampun… Aku ini sudah tua."     

"Bagaimana mungkin? Bibiku masih tampak muda dan cantik pada usia ini," ucap Chen Youran sambil meraih lengan Ji Wenqing dan menggandengnya.     

"Perkataan yang keluar dari mulutmu sangat menghibur bagiku," ujar Ji Wenqing sambil tertawa ringan.     

Chen Youran bersandar di lengan Ji Wenqing dan melakukan dengan baik ketika mendapat tawaran untuk melakukan candaan, "Bibi, ini adalah wujud dari sayang dan cinta."     

Setelah itu, Yan Hao pergi untuk menyelesaikan formalitas kepulangan dan rombongan itu pun meninggalkan rumah sakit. Ji Jinchuan menghentikan langkahnya sejenak untuk melihat Ji Wenqing dan berkata padanya, "Bibi, ayo berkunjung ke kediaman utama…"     

"Tidak." Senyum di wajah Ji Wenqing berangsur-angsur menghilang dan suaranya menjadi dingin.     

"Nuonuo ada di kediaman utama. Bibi sudah lama tidak bertemu dengannya, kalau bibi tidak pernah melihatnya lagi, dia tidak akan mengingat bibi." Ji Jinchuan berkata dengan suara rendah.     

"Lain kali aku akan pergi ke Teluk Nanhai untuk menemuinya," ujar Ji Wenqing dengan alis yang berkerut samar dan tidak ada ekspresi di wajahnya.     

Chen Youran dengan sikap genit berkata kepada Ji Wenqing, "Bibi, aku sudah lama tidak melihatmu. Apa Bibi tidak merindukanku? Hari ini, aku tiba-tiba ingin menunjukkan keterampilan baru memasakku. Apa bibi tidak ingin untuk mencoba hidangan yang telah aku pelajari?"     

Ji Wenqing menoleh ke samping untuk melirik Chen Youran, namun tidak memberi muka sama sekali padanya, "Aku tidak mau."     

Chen Youran menunjukkan ekspresi sedih karena sudah ditolak tanpa belas kasihan sedikit pun. Dia menatap Ji Wenqing dengan sedih dan bibir yang melengkung ke bawah. Di mata hitamnya, dia sepertinya berkata, 'Apa bibi benar-benar tidak mau?'.     

Saat ini, Bibi Zhao yang membawa tas besar dan kecil berisi barang-barang ikut berkata, "Nyonya, Tuan dan Nyonya Besar membicarakan Anda setiap hari. Berkunjunglah dan lihat mereka…"     

Ekspresi Ji Wenqing masih datar, dia hanya terdiam. Fang Yaqing juga akhirnya buka suara, "Bibi, ayo berkunjunglah ke rumah…"     

Beberapa orang memandang Ji Wenqing dan menunggunya membuat pernyataan. Sementara Chen Youran menatap Ji Wenqing dengan mata jernih yang berair. Dia hanya menatapnya dan tidak berbicara, tetapi matanya itu seolah bisa mengungkapkan segalanya. Hal yang paling membuat Ji Wenqing tidak tahan adalah penampilan Chen Youran yang sedih, seolah-olah telah dianiaya.     

"Oke, oke, aku akan pergi," kata Ji Wenqing yang tidak tahan melihat tatapan mata Chen Youran. Dia melanjutkan, "Aku akan pergi ke kediaman utama hanya untuk melihat Nuonuo."     

Selama Ji Wenqing mau pergi ke kediaman utama, siapa pun yang ingin ditemuinya, itu tidak menjadi masalah.     

Beberapa orang dari rombongan itu pergi untuk mengambil mobil. Chen Youran masuk ke dalam mobil Ji Wenqing dan pergi ke kediaman utama Keluarga Ji bersamanya. Mereka berbincang-bincang selama perjalan ke kediaman tersebut.     

Saat perjalanan, Chen Youran menceritakan bahwa dirinya berlutut di aula leluhur untuk menyalin aturan Keluarga Ji beberapa waktu lalu. Ji Wenqing yang mendengar hal itu mencibir. Meskipun suaranya sangat rendah, tetapi Chen Youran bisa mendengarnya. Dia pun bertanya, "Kenapa, Bi?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.