Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Aku Tidak Percaya



Aku Tidak Percaya

1Asisten Zhang tahu bahwa Gu Jinchen akan mendengarkan apa pun yang dikatakan Chen Youran. Ucapan wanita satu ini memang selalu lebih efektif daripada apa yang dia katakan.     

"Oke, aku akan menaruhnya sekarang juga." Gu Jinchen menjawab dengan nada suara yang gembira. Dia kemudian memandang Asisten Zhang yang berjalan keluar dengan membawa semua dokumen di tangannya. Dia memanggilnya beberapa kali, lalu melanjutkan, "Sisakan sedikit dan jangan ambil semuanya."     

Ada Chen Youran di sana, jadi dengan sangat percaya diri, Asisten Zhang membawa semua dokumen tanpa menyisakan sedikit pun. Dia menoleh ke belakang dan berkata, "Presiden Gu, ini perintah Nona Chen… Aku tidak berani untuk tidak mendengarkannya."     

Setelah itu, Asisten Zhang meninggalkan kamar pasien. Chen Youran lalu menarik kursi dan duduk di samping tempat tidur pasien, "Meskipun pekerjaan itu penting, tapi kesehatan jauh lebih penting. Kalau kamu merasa ada yang tidak nyaman dengan tubuhmu lagi di masa depan, datanglah ke rumah sakit tepat waktu."     

Kesehatan Gu Jincheng memang tidak sebaik dulu. Bahkan flu ringan dapat menyebabkan gejala sisa dari kecelakaan mobil yang terakhir kali dialaminya kambuh lagi.     

"Aku tahu..." Gu Jinchen sangat senang melihat bahwa Chen Youran masih peduli pada dirinya.      

"Asisten Zhang juga harus tegas dalam hal ini. Bagaimana bisa dia membiarkan kamu lalai? Kamu lupa minum obat saat di tempat kerja, kenapa dia tidak mengingatkannya? Lain kali, konsekuensinya adalah memotong gajinya kalau dia seperti ini."     

Mendengar ucapan Chen Youran, Gu Jinchen tertawa terbahak-bahak dan berkata, "Ini hanya masalah kecil, tapi kamu mau memotong gaji Asisten Zhang. Yang lain pasti akan berpikir betapa kerasnya aku sebagai bos mereka."     

Ketika baru saja menyelesaikan perkataannya, Gu Jinchen membungkam mulutnya sendiri dengan tangannya dan batuk. Chen Youran dengan cepat menarik tisu dan menyerahkannya kepadanya. Gu Jinchen pun mengambilnya dan menutupi mulutnya. Setelah batuk hebat, dia dengan cepat melipat jarinya dan meremas tisu di telapak tangannya.     

Chen Youran mengerutkan kening melihat hal itu dan pergi untuk mengambilnya, "Biarkan aku melihat…"     

"Apa yang bisa dilihat?" Gu Jinchen mengepalkan tangannya dan tersenyum tipis. Wajahnya tampak sangat pucat.      

Chen Youran menjulurkan tangan ke arah Gu Jinchen dan berkata dengan nada tegas yang gigih, "Berikan padaku."     

Gu Jinchen menatap Chen Youran, dia sempat ragu-ragu selama beberapa saat, namun akhirnya mengeluarkan tangan yang tersembunyi di belakangnya. Chen Youran membuka kepalan tangan pria itu, mengambil tisu kusut yang telah diremas oleh Gu Jichen dan membukanya dengan cepat. Tercetak dengan jelas bintik-bintik darah pada tisu kusut itu. Wajahnya pun tiba-tiba menjadi pucat dan jari-jarinya bergetar tak terkendali.     

"Bagaimana ini bisa terjadi…" gumam Chen Youran.     

"Youyou, dengarkan aku…"     

Sebelum Gu Jinchen menyelesaikan kata-katanya, dia melihat Chen Youran berbalik dan berlari keluar kamar pasien. Chen Youran sempat bertabrakan dengan Asisten Zhang yang baru saja kembali. Asisten Zhang mengeluarkan keluhan ringan dari mulutnya. Melihat kepanikan di wajah Chen Youran, dia bertanya, "Nona Chen, ada apa dengan Anda?"     

Chen Youran meraih pakaian Asisten Zhang dan bertanya dengan wajah pucat, "Bukannya tadi kamu mengatakan dia hanya masuk angin? Bagaimana dia bisa batuk darah?"     

Gu Jinchen mendengar suara di pintu, dia pun membuka selimut, turun dari tempat tidur rumah sakit, dan dengan cepat berjalan keluar dari kamar pasien. Dia memegang bahu Chen Youran, menarik tubuhnya, dan membiarkannya melihat dirinya, "Youyou, aku baik-baik saja…"     

"Tidak apa-apa? Kalau tidak apa-apa, bagaimana kamu bisa batuk darah?" Chen Youran khawatir luka yang dialami Gu Jinchen ketika tabrakan menyebabkan penyakit bawaan. Mereka pasti tidak ingin dia khawatir, jadi mereka tidak mengatakan kebenarannya padanya.     

Gu Jinchen tahu apa yang Chen Youran khawatirkan, dia pun berkata, "Itu hanya infeksi paru-paru. Tidak apa-apa. Kalau kamu tidak percaya, tanyakan pada Asisten Zhang."     

Chen Youran memandang Asisten Zhang. Asisten Zhang menjawab sambil mengusap dadanya yang sakit, "Presiden Gu tidak berbohong pada Anda."     

Wajah Chen Youran tampak pucat, seolah tidak ada alirah darah sedikit pun di sana. Setelah hening sejenak, dia mengangkat kepalanya dan berkata, "Aku tidak percaya… Aku akan pergi ke dokter untuk bertanya."     

"Pergi dan minta dokter untuk ke sini," kata Gu Jinchen pada Asisten Zhang.     

"Aku akan pergi sendiri…" sahut Chen Youran, yang khawatir Asisten Zhang akan memberi tahu dokter untuk berbohong padanya.     

"Aku akan pergi denganmu." Gu Jinchen mengetahui bahwa Chen Youran sangat khawatir saat ini. Gu Jinchen menemani Chen Youran ke Departemen Paru-Paru dan menemui dokter yang merawatnya. Chen Youran pun bertanya tentang kondisinya secara rinci.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.