Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Inilah Utangku Kepadanya (3)



Inilah Utangku Kepadanya (3)

0Ji Jinchuan menyeka butiran kristal dari sudut mata istrinya sambil berkata, "Youyou, inilah utangku kepadanya."     

Chen Youran menggigit bibir bawahnya, ada jejak aroma darah di antara giginya. Dia tiba-tiba membuka selimutnya, bangkit dari tempat tidur, memakai sandalnya, dan berlari keluar.     

Melihat ekspresi wajah Chen Youran yang tergesa-gesa, Ji Jinchuan berteriak, "Youyou, apa yang ingin kamu lakukan?"     

"Kamu tunggu aku," ucap Chen Youran yang sudah sampai di pintu. Setelah mengucapkan sepatah kalimat itu, dia membuka pintu dan dengan cepat berlari keluar.     

Pintu telah ditutup dan ruangan menjadi sunyi. Ada rasa sakit di leher bagian samping Ji Jinchuan. Dia pun mengangkat tangannya dan menyentuh lukanya, keningnya seketika mengerut dan mulutnya mengeluarkan rintihan ringan. Mulut Chen Youran benar-benar tajam.     

Chen Youran berlari ke lantai bawah, lalu berjongkok di depan lemari televisi. Dia membuka salah satu laci pada lemari itu dan mencari obat luka. Kebetulan saat ini Bibi Wu keluar dari dapur dan melihat Chen Youran yang tampak tergesa-gesa. Dia pun tampak cemas dan bertanya, "Nyonya Muda, apa yang Anda cari?"     

"Ketemu!" Chen Youran tidak menjawab Bibi Wu. Dia membuka laci lain dan beralih ke benda lainnya yang dia butuhkan. Mata hitamnya lalu bersinar terang. Setelah itu, dia berlari ke atas dengan membawa obat luka.     

Ji Jinchuan hendak mandi, ketika tiba-tiba pintu kamar didorong terbuka. Chen Youran bergegas masuk dengan disinfektan dan kapas di tangannya. Napasnya terdengar sedikit terengah-engah. Chen Youran melihat ke bagian leher yang baru saja digigit olehnya. Darah yang bercampur dengan air liurnya mengalir dari tulang belikat Ji Jinchuan, seperti darah setelah digigit iblis.     

"Kamu mandi dulu, lalu aku akan memberimu obat," ujar Chen Youran.     

Ji Jinchuan mengangguk dan pergi ke kamar mandi. Chen Youran duduk di samping tempat tidur dan menunggu suaminya membersihkan diri, dia dapat mendengarkan suara air mengalir dari dalam kamar mandi. Dia pikir dirinya khawatir terlalu berlebihan. Dia seharusnya percaya pada suaminya, sama seperti suaminya percaya dirinya. Dia kemudian mendekat ke kamar mandi dan berkata, "Lukanya jangan sampai terkena air…"     

"Oke…" kata Ji Jinchuan dengan lembut. Suaranya yang kering dan serak itu diiringi dengan suara air mengalir.     

Chen Youran merasa lega dan kembali ke kamarnya untuk menunggu. Setelah beberapa menit, Ji Jinchuan keluar dari kamar mandi dengan tubuh terbungkus jubah mandi. Chen Youran melangkah maju dan membawa suaminya untuk duduk di samping tempat tidur. Melihat luka yang telah dibersihkan oleh pria itu, dia mengerutkan kening dan berkata, "Bukannya aku sudah memberi tahumu agar lukanya tidak terkena air?"     

"Aku tidak sengaja membasuhnya dengan air." Ji Jinchuan mengangkat tangannya dan mengelus alisnya yang berkerut.     

Kemudian Chen Youran mengeluarkan kapas, mengambil disinfektan dan merawat lukanya. Ketika dia melihat deretan bekas gigitan yang dalam, dia merasa sedikit sedih, "Apa ini terasa sakit?"     

Ji Jinchuan menatap wajah Chen Youran yang tertekan, sudut bibirnya seketika menampilkan senyuman kecil. Dia berkata, "Tidak sakit."     

Chen Youran mendengus dan membalas, "Kamu pantas mendapatkannya. Siapa yang menyuruhmu untuk tidak menyelesaikan kalimatnya dalam satu napas? Aku akan terus menggigitmu lain kali kalau kamu seperti itu lagi."     

Mendengar ucapan istrinya, Ji Jinchuan terkekeh dan berkata, "Iya, aku pantas mendapatkannya…"     

Setelah selesai memberikan obat, terdengar suara ketukan di luar pintu. Chen Youran pun pergi untuk membuka pintu. Bibi Wu tampak berdiri di luar pintu dengan membawa camilan malam, "Nyonya Muda, saya membuatkan dua camilan malam untuk kalian."     

"Bibi boleh pergi dan beristirahatlah," kata Chen Youran sambil mengambil alih makanan di tangan Bibi Wu.     

Setelah Bibi Wu pergi, Chen Youran menutup pintu dan berjalan dengan membawa camilan malam. Dia berkata pada Ji Jinchuan, "Ayo kemarilah dan makan bersamaku…"     

Ji Jinchuan bangkit dan berjalan mendekat. Mereka berdua tidak makan apa-apa di malam hari, jadi mereka menyantap camilan malam itu dengan lahap.     

"Ke mana kamu pergi saat di pesta tadi?" tanya Chen Youran dengan santai.     

Ji Jinchuan menghentikan gerakannya sejenak mendengar pertanyaan itu, lalu menjawab, "Aku berbicara tentang beberapa hal dengan orang lain."     

"Orang lain itu adalah Fang Yaqing, kan?" tanya Chen Youran tanpa memandang Ji Jinchuan. Pada saat itu, dia tidak bisa menemukan suaminya. Setelah itu, dia ingat bahwa ketika Ji Jinchuan menghilang, Fang Yaqing juga menghilang.     

Ji Jinchuan lalu berbisik padanya, "Maafkan aku Youyou… Karena aku tidak bersamamu, kamu jadi dianiaya oleh banyak orang."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.