Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Kepanikannya



Kepanikannya

2Karena acara ini adalah sebuah perjamuan para pengusaha, jadi tamu yang datang sangat banyak. Setelah beberapa orang yang mengucapkan permintaan maaf, Chen Youran pun berkata dengan lemah, "Oke, itu saja sudah cukup…"     

Perkataannya itu seperti amnesti yang diucapkan kepala negara. Semua orang pun memandangnya dengan rasa terima kasih.     

Ji Jinchuan saat ini dapat melihat rasa tidak sabar istrinya untuk segera pergi dari sana. Dia lalu mengangkat tangannya, menyelipkan rambut Chen Youran yang terurai di depan ke belakang telinganya, dan menghiburnya dalam diam.     

"Semuanya bubar," ucap Presiden Xi dengan memandang semua orang.      

Perjamuan ini telah kacau dan tidak bisa dilanjutkan lagi, para tamu pun pergi satu demi satu. Ji Jinchuan lalu melangkah maju dua langkah dan berkata kepada Presiden Xi, "Presiden Xi, aku benar-benar minta maaf telah merepotkan Anda hari ini…"     

Saat ini, sikap Ji Jinchuan sangat berbeda dari sebelumnya.     

"Apa yang terjadi hari ini terlalu tiba-tiba, sehingga aku tidak bisa berdiri tepat waktu untuk menanganinya. Aku harap Presiden Ji dan Nyonya Ji tidak akan terlalu tersinggung," tutur Presiden Xi. Barusan aku bersedia menunjukkan belas kasihan agar dianggap kalau aku sangat menghargainya, batinnya.     

Sebelum menyelesaikan obrolan, mereka tiba-tiba mendengar suara benturan yang sangat keras, yang diikuti oleh teriakan banyak orang. Kedua orang, yang tengah mengobrol, yang mendengar suara itu menoleh ke arah sumber suara, mereka pun melihat seorang wanita tergeletak di lantai dengan berlumuran darah. Wajah Ji Jinchuan seketika menjadi pucat. Dia melangkah maju dengan kaki gemetar dan berjongkok di depan Fang Yaqing. Dia mencoba untuk mantan kekasihnya itu, tetapi tangannya gemetar hebat.     

Chen Youran menutup mulutnya ketika melihat pemandangan di depannya. Pupil hitamnya menatap dengan tajam. Tubuh Fang Yaqing berada dalam genangan darah. Di lantai terdapat lampu kristal yang jatuh dari langit-langit, beberapa puing kaca menembus lengan dan kaki Fang Yaqing. Pakaian di punggungnya sudah dipenuhi warna merah yang berasal dari darah. Fang Yaqing tergeletak tak berdaya di lantai, tubuhnya sama sekali tak bergerak, seolah-olah tidak ada napas kehidupan lagi dalam dirinya.     

Beberapa tamu belum pergi, jadi mereka berkumpul mengelilingi tempat kejadian. Presiden Xi sendiri menjadi ketakutan dengan situasi saat ini. Dia bereaksi dari keterkejutan dan berteriak pada pelayan di sebelahnya, "Ada apa?!"     

"Sepertinya kami sudah lama tidak memperbaiki..." Pelayan itu menjawab dengan gemetar.     

"Bagaimana hotel kalian bisa membuat kesalahan tingkat rendah seperti itu?!" bentak Presiden Xi dengan sangat marah.     

Seorang tamu kemudian mengeluarkan ponselnya dan menghubungi 120 untuk memanggil ambulans.     

Tiba-tiba, terdengar suara kencang Presiden Xi yang bertanya, "Bagaimana dengan Tuan Muda Kedua Ji? Siapa yang melihat Tuan Muda Kedua Ji?"     

"Aku tidak melihatnya," jawab salah satu dari tamu itu.     

Kemudian, Presiden Xi pun berkata pada pelayan itu, "Pergi dan beri tahu Tuan Muda Kedua Ji."     

Ji Jinchuan berlutut dengan satu kaki dan memandang Fang Yaqing dengan wajah pucat. Dia memandangi darah yang terus menerus mengalir dari tubuh wanita itu. Dia memperhatikan nyawa wanita itu yang seolah-olah menghilang secara bertahap. Tangannya pun masih terus gemetar. Lalu dia menggendong wanita itu dengan hati-hati, para tamu di sekitarnya pun seketika menjauh darinya. Dia bergegas keluar dari ruang perjamuan.     

Acara perjamuan selalu menjadi tanggung jawab tuan rumah perjamuan. Ketika hal seperti itu terjadi, Presiden Xi tidak bisa melepaskan tanggung jawabnya dan sibuk menindaklanjuti hal ini. Semua orang tahu bahwa Fang Yaqing adalah Nyonya Muda Kedua dari Keluarga Ji, jadi menurut mereka tidak ada yang salah dengan ekspresi bingung Ji Jinchuan.     

Para tamu pun pergi satu demi satu. Xu Chengyan yang masih berada di sana memandang Chen Youran yang berdiri tak bergerak dan berkata, "Ayo pergi, aku akan mengantarmu pulang."     

Wajah Chen Youran juga tampak pucat pasi. Dia terdiam sejenak sebelum menjawab, "Antar aku ke rumah sakit."     

Xu Chengyan melirik penampilan Chen Youran yang tampak berantakan dan berkata, "Melihat kondisimu yang seperti ini, akan lebih baik kalau kamu pulang."     

Namun, Chen Youran mengulangi ucapannya lagi, "Antar aku ke rumah sakit."     

Melihat ekspresi Chen Youran yang keras kepala dan mengira wanita khawatir tentang saudara iparnya, Xu Chengyan pun menyetujuinya dan berkata, "Oke, oke, ayo pergi…"     

Chen Youran kemudian mengikuti Xu Chengyan keluar dari ruang perjamuan. Ketika dia tiba di rumah sakit, Fang Yaqing telah dibawa ke dalam ruang gawat darurat, sementara Ji Jinchuan dan Presiden Xi sedang menunggu di luar. Kemeja putih Ji Jinchuan tampak berlumuran darah. Tatapannya tertuju ke bawah, tepatnya pada tangannya yang berlumuran darah dan terus gemetar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.