Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Melindungi Sepupu atau Istri?



Melindungi Sepupu atau Istri?

1Di koridor lantai dua…      

Ji Shaoheng memperhatikan perubahan situasi yang terjadi di lantai bawah. Dia melihat ke bawah, memandang Chen Youran yang berusaha keras mencoba menjelaskan kepada publik, melihat ketidakberdayaannya, dan juga melihat ekspresi marahnya. Dia merasa seperti sedang melihat pertunjukan badut. Sudut matanya kemudian melihat Fang Yaqing dan Ji Jinchuan masuk satu per satu dari pintu belakang aula perjamuan. Dia memainkan cincin ruby di jari telunjuknya, dengan ekspresi di wajahnya yang tidak bisa diartikan.     

Ketika Ji Jinchuan memasuki ruang perjamuan, aula perjamuan yang awalnya ramai berubah menjadi sangat sunyi. Melihat para tamu berkumpul pada satu area, dia mengerutkan alisnya, namun dia tidak memiliki waktu untuk memperhatikan apa yang terjadi di sana. Setelah melihat sekeliling, dia tidak menemukan sosok Chen Youran. Tepat ketika dia hendak pergi ke kamar mandi untuk mencarinya, dia mendengar suara serak dan dingin yang dikenalnya dari kerumunan.     

"Aku tidak mendorongnya, jadi aku tidak akan meminta maaf."     

Ji Jinchuan seketika menghentikan langkahnya dan berbalik untuk melihat ke kerumunan.     

Seseorang yang melihat Ji Jinchuan berteriak, "Ini dia Presiden Ji."     

Dengan celah yang dibuka oleh semua orang, Ji Jinchuan melihat Chen Youran dikepung. Wanita itu mengenakan jas seorang pria, bagian bawah gaun yang dikenakannya melekat pada kakinya, dan warna gaunnya menjadi lebih gelap dari sebelumnya. Wajah wanita itu tampak seputih kertas. Dia mengerutkan kening melihat hal itu dan bergegas melangkah maju. Dia melepas jas yang disampirkan di bahu Chen Youran dan melemparkannya kepada Xu Chengyan. Dia melepas mantelnya sendiri dan mengenakannya padanya.     

Xu Chengyan menangkap jasnya dengan cepat. Setelah berhasil menangkapnya, dia menaruhnya di antara lengannya. Mengetahui bahwa keberadaannya sudah tidak diperlukan lagi, dia berjalan mundur sebanyak dua langkah.     

"Apa yang terjadi?" tanya Ji Jinchuan sambil mengancingkan jas yang dipakaikannya pada Chen Youran. Ada jejak dingin dalam suaranya yang rendah.     

Barusan, di bawah penghakiman publik, Chen Youran selalu berusaha untuk tetap kuat, namun ketika mendengar kalimat pertanyaan dari suaminya, matanya tiba-tiba menjadi panas dan dia ingin menangis. Dia hanya berkata, "Aku tidak ingin tinggal di sini. Ayo pulang…"     

Ji Jinchuan menatap mata merah Chen Youran. Dia menganggukkan kepalanya, memeluknya, dan hendak pergi. Namun tiba-tiba seseorang berkata, "Presiden Ji, Nyonya Ji melakukan kesalahan. Dia harus meminta maaf kepada Nona Shen sebelum dia pergi."     

Ucapan itu membuat Ji Jinchuan menghentikan langkah kakinya. Dia berbalik dan menatap pria yang baru saja berbicara itu. Tatapan matanya yang garang membuat pria itu merasa kedinginan dan seketika menghindari pandangannya. Chen Youran pasti akan semakin disalahkan karena berkata tidak ingin tinggal di sini. Ji Jinchuan awalnya tidak ingin peduli dan ingin segera membawanya pergi, namun sekarang dia kembali dengan penuh minat untuk mendapatkan kebenaran.     

"Meminta maaf?" Ji Jinchuan melirik Shen Xiaoke dan Huo Hanqian. Shen Xiaoke mengenakan jas Huo Hanqian, dengan rambut acak-acakan dan ekspresi sedih yang dibuat-buat.     

"Nyonya Ji mendorong pacarku. Dia harus meminta maaf kepada Xiaoke. Presiden Ji adalah kakak sepupu Xiaoke. Kalian semua adalah keluarga. Apa Presiden Ji hanya akan memihak istrinya?" tutur Huo Hanqian.     

Chen Youran meraih lengan baju Ji Jinchuan dan menggelengkan kepalanya. Baru saja, di luar kerumunan, Ji Jinchuan mendengar dengan jelas bahwa Chen Youran mengatakan tidak melakukannya. Para tamu mungkin tidak tahu kebenarannya, tetapi dia sangat tahu bagaimana watak Shen Xiaoke. Dia menatap Huo Hanqian dengan wajahnya yang tampak sangat dingin dan acuh tak acuh, "Apa yang salah dengan keberpihakan diriku kepada istriku?"     

Huo Hanqian tidak menyangka bahwa di depan semua orang, Ji Jinchuan secara terbuka menunjukkan bahwa dia sangat menyukai Chen Youran. Pria itu bahkan mengatakannya tanpa malu-malu. Dia pun kembali berkata, "Presiden Ji, Xiaoke adalah sepupumu."     

"Melindungi sepupu atau istri?" Ji Jinchuan menatap Huo Hanqian dengan bibir terkatup. Meskipun dia tersenyum, senyumnya tidak begitu lebar, bahkan terdapat hawa dingin di matanya yang dalam. "Apa kamu membutuhkan aku untuk mengajarimu kebenaran yang begitu sederhana?"     

Huo Hanqian menatap Ji Jinchuan dan hanya terdiam. Pandangan Ji Jinchuan lalu menyapu kerumunan orang, matanya yang dalam seolah dipenuhi dengan tinta gelap. Tatapannya yang setajam pisau itu membawa hawa dingin.      

"Apa kalian melihat kejadian tadi?" tanya Ji Jinchuan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.