Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Nyonya Ji Memiliki Mulut yang Tajam



Nyonya Ji Memiliki Mulut yang Tajam

0Pernyataan ini membuat para pria yang hadir di sana merasa malu. Hal ini terjadi begitu tiba-tiba, sehingga beberapa orang masih terkejut dan tidak bereaksi. Mereka pun tampak sangat malu. Melihat beberapa dari mereka tampak malu, Xu Chengyan mendengus dingin dan membawa Chen Youran pergi.     

"Nyonya Ji, bukannya seharusnya Anda meminta maaf kepada pacarku?" ucap Huo Hanqian.     

Chen Youran berbalik. Meskipun dia tidak mendorong Shen Xiaoke, tetapi dia sudah merusak perjamuan orang lain. Jika mereka bertengkar lagi di sini, itu akan terkesan seperti tidak menghargai pemilik perjamuan. Dia tidak ingin menjelaskan keseluruhan cerita dan hanya ingin meminta maaf. Namun tiba-tiba…     

"Lupakan saja, kakak sepupuku pasti tidak bermaksud seperti itu," ucap Shen Xiaoke. Dengan ekspresi menyedihkan dan suaranya yang lembut, dia seolah berlaga menjadi korban.     

Melihat bahwa Shen Xiaoke dianiaya dan sangat baik hati, semua orang membelanya dari ketidakadilan yang terjadi, "Nyonya Ji, Anda harus meminta maaf kepada Nona Shen."     

Chen Youran memandang Shen Xiaoke dan tatapan matanya menjadi dingin. Shen Xiaoke telah berniat mempermalukannya, dia juga tahu bahwa adik sepupunya itu sudah memperhitungkan situasi secara keseluruhan dan membuatnya untuk mengakui kesalahan yang tidak dilakukannya. Aku sangat tidak menyukainya! gumamnya dalam hati.     

"Nona Shen, apa kamu jatuh sendiri atau apa aku mendorongmu, akan terasa sangat berlebihan kalau harus menjelaskannya kepada semua orang. Tapi nanti ketika kakak sepupumu bertanya tentang apa yang terjadi barusan, jangan katakan kamu tidak bisa mengingat kejadian saat ini."     

Shen Xiaoke ketakutan oleh dua kalimat terakhir yang dikatakan Chen Youran. Tetapi dengan dukungan Huo Hanqian, dia mencoba untuk memberanikan diri tetap melawan, "Kamu jelas-jelas mendorongku…"     

Seseorang di antara kerumunan berkata, "Nyonya Ji, cepat minta maaf kepada Nona Shen."     

Chen Youran melirik dengan dingin dan berkata, "Aku tidak mendorongnya. Bukannya aku tidak perlu meminta maaf atas kesalahan apa pun?"     

"Kalau kamu tidak mendorongnya, bagaimana bisa Nona Shen jatuh?"     

"Dia jatuh sendiri." Alis Chen Youran berkerut dan ada nada dingin yang samar dalam suaranya. "Lagi pula, aku juga jatuh. Dan aku adalah korban yang sebenarnya."     

"Mungkin kamu jatuh bersamanya hanya untuk menutupi kalau kamu yang mendorongnya, mungkin kamu melakukan itu untuk menjebaknya."     

Chen Youran melangkah maju dua langkah dan berdiri di depan pria yang barusan berbicara itu. Dia memandangnya dengan wajah dingin dan berkata, "Anda dapat bernalar dengan baik. Apa pekerjaan Anda seorang polisi?"     

"Bukan," jawab pria itu.     

"Penyelidik?" tanya Chen Youran lagi.     

Pria itu menggelengkan kepalanya dan berkata, "Bukan juga."     

"Kalau begitu, tutup mulutmu!" Tatapan mata Chen Youran tiba-tiba menjadi dingin dan dia juga berkata dengan nada yang dingin, "Jangan menjelaskan apa yang kamu sebut kemungkinan tanpa bukti yang kuat."     

Pria itu tersedak dan tidak bisa berbicara lagi.     

Meskipun Xu Chengyan tidak tahu siapa yang benar dan siapa yang salah, tetapi ketika melihat begitu banyak orang mengepung Chen Youran, dia mencibir, "Kalau kamu memaksanya untuk mengakui sesuatu yang bukan kesalahannya lagi, apa kamu tidak takut kalau harus berurusan dengan Presiden Ji?"     

"Bahkan kalau Presiden Ji ada di sini dan memang benar Nyonya Ji membuat kesalahan, dia harus tetap memberikan keadilan kepada korban," kata seseorang lainnya.     

"Sekali lagi, aku tidak mendorongnya," tutur Chen Youran dengan kening yang berkerut.     

Pria yang barusan berbicara itu berkata lagi, "Apa Keluarga Chen dan Keluarga Ji mengajarimu cara mengelak dari tanggung jawab ketika kamu melakukan kesalahan?"     

Chen Youran sangat kesal dengan kalimat itu. Dia melirik semua orang dengan dingin dan berkata, "Apa masing-masing dari leluhur kalian mengajari kalian cara menganiaya orang tanpa pandang bulu dan tanpa mengetahui kebenarannya?"     

"Nyonya Ji memiliki mulut yang tajam rupanya." Huo Hanqian menderita kerugian lagi dan lagi sejak masalah yang dialaminya terakhir kali. Tentu saja, dia tidak akan melewatkan kesempatan bagus hari ini. Dia berkata dingin, "Tidak heran kamu menolak untuk meminta maaf."     

"Kalau aku salah, aku akan minta maaf. Saat ini, kalian memintaku, yang menjadi korban, untuk meminta maaf kepada pelaku?" Chen Youran mencibir. Gumpalan dingin keluar dari bagian bawah matanya yang hitam dan jernih, mulutnya kemudian memuntahkan dua kata satu demi satu, "Jangan mimpi!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.