Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Perbedaan Antara 6 Tahun yang Lalu dan 6 Tahun Kemudian



Perbedaan Antara 6 Tahun yang Lalu dan 6 Tahun Kemudian

1Xie Suling yang mendengar bahwa ada orang lain yang menyuntikkan sejumlah besar obat penenang ke Ji Nuo kecil langsung menangis serta mengumpat "Dasar binatang!"     

"Terima kasih, Dokter..." ucap Ji Yangkun.     

"Sama-sama..." Dokter itu menjawab sambil tersenyum, lalu pergi bersama dengan para perawat.     

Setelah itu, salah satu perawat membawa Ji Nuo kecil keluar dari ruang gawat darurat. Chen Youran yang sudah berdiri dengan cepat melangkah maju untuk mengambil alih bayi kecil itu. Sementara Xie Suling melirik Ji Nuo yang masih tampak memejamkan matanya dan mengerutkan kening, dia pun tidak tahan untuk bertanya, "Kenapa dia masih tetap tidur?"     

"Dia akan baik-baik saja ketika bangun nanti," jawab si perawat.     

Namun, Xie Suling masih khawatir, dia kembali bertanya, "Apakah kamu yakin dia akan bangun?"     

Sebelum perawat berbicara, Ji Yangkun menatap Xie Suling dan berkata, "Jangan bicara omong kosong! Cucu tertua kita pasti akan bangun!"     

"Iya, iya." Xie Suling dengan cepat menganggukkan kepalanya.     

Chen Youran menggendong putranya dan melihat mulut kecilnya bergerak. Hal itu membuat senyum di wajahnya pun semakin lebar. Memikirkan penderitaan anaknya sebelumnya, hatinya terasa seperti bercampur dengan rasa pahit.     

Setelah meninggalkan rumah sakit, Xie Suling dan Ji Yangkun kembali ke kediaman utama Keluarga Ji, sementara Chen Youran dan Ji Jinchuan kembali ke Teluk Nanhai. Ketika mereka turun dari mobil, Ji Nuo akhirnya terbangun dan Chen Youran menjadi sedikit bersemangat melihatnya.     

"Nuonuo bangun, dia sudah bangun," kata Chen Youran.     

Ji Jinchuan lalu membungkuk untuk melihat Ji Nuo kecil. Makhluk kecil itu baru saja bangun, mata gelapnya perlahan terbuka, sementara mulut kecilnya cemberut dan dia tampak kesal. Melihat kedua orang tuanya sedang menatapnya, mulut kecilnya itu perlahan terbuka semakin lebar dan dia mulai menangis.     

Mendengar teriakan itu, Bibi Wu dan yang lain keluar dari ruang tamu. Chen Youran memperhatikan Ji Nuo kecil yang terus menangis, lalu bertanya pada Bibi Wu, "Bibi Wu, menurut apa yang bibi lihat, apa yang terjadi pada Nuonuo?"     

Bibi Wu memperhatikan Ji Nuo dengan cermat dan menjawab, "Saya rasa mungkin dia lapar…"     

Chen Youran pun membawa Ji Nuo masuk ke ruang tamu. Bibi Wu bergegas membuatkan susu untuknya. Dan begitu botol susu dimasukkan ke dalam mulut kecilnya, seketika Ji Nuo berhenti menangis. Setelah itu, Chen Youran membawa Ji Nuo kecil kembali ke kamarnya dan memandikannya dengan didampingi Bibi Sun.     

Di ruang tamu, Xiao Cheng melaporkan kepada Ji Jinchuan, "Xue Jie telah ditangkap dan dikirim ke pusat rehabilitasi narkoba. Setelah itu, dia akan menjalani hukumannya di penjara."     

"Buat dia tinggal di dalam penjara untuk selamanya," tutur Ji Jinchuan dengan wajah dinginnya tampak semakin dingin dan acuh tak acuh.     

"Baik…" jawab Xiao Cheng. Memikirkan tindakan cerobohnya sebelumnya yang mengira Ji Nuo tertidur, dia merasa dirinya hampir membunuh anak itu. Jadi, dia berkata dengan nada menyesal pada Ji Jinchuan, "Presiden Ji, maaf… Saya tidak menemukan keanehan Tuan Kecil tepat waktu."     

"Jangan ulangi lagi," balas Ji Jinchuan dengan pelan.     

Xiao Cheng segera mengerti dan menjawab, "Baiklah..."     

***     

Di salah satu kantor perusahaan Grup Zhongsheng…      

"Xue Jie ditangkap dan Tuan Kecil berhasil diselamatkan. Dia baik-baik saja setelah ditangani oleh dokter." Yan Hao yang berdiri di depan meja dan mengatakan beberapa informasi penting untuk dilaporkan kepada Ji Shaoheng.     

Di kursi besar di belakang meja, Ji Shaoheng perlahan mencicipi secangkir kopi dengan senyum kejam di wajahnya yang tampan. Dia berkata, "Jian Rui sudah mati dan Xue Jie di penjara. Bagiku, ini adalah awal yang baik…"     

Yan Hao kemudian menambahkan, "Lalu… Tidak ada kemajuan pada Nona Bai."     

Ji Shaoheng sedikit mengernyit dan meletakkan kopi di atas meja, "Sepupunya pemalu dan tidak bisa menjadi seseorang yang bisa dijadikan alat. Suruh dia untuk tidak menaruh semua harapan pada sepupunya, suruh dia melakukannya sendiri kalau perlu."     

"Kalau Tuan Muda Tertua mengetahui Nona Bai melakukannya, dia akan mencari Anda, bahkan di sepanjang sudut dunia…" tutur Yan Hao yang merasa sedikit khawatir.     

"Lalu, apa masalahnya?" Ji Shaoheng tersenyum dengan sedikit ekspresi perlawanan di matanya. "Menurutmu, apa perbedaan pada kakakku antara 6 tahun yang lalu dan 6 tahun kemudian?"     

Yan Hao berpikir sejenak, lalu berkata, "Dia sangat mementingkan perasaan."     

"Ya, perasaan yang berat." Ji Shaoheng tersenyum semakin jahat dan menawan, dan ekspresi wajahnya penuh arti.     

Mendengar jawaban itu, Yan Hao memiliki beberapa kebingungan di pikirannya. Setelah beberapa saat, dia menyadari bahwa Tuan Muda Tertua selalu mempertimbangkan perasaan, yang bermanfaat dan tidak berbahaya bagi Tuan Muda Kedua karena merupakan adiknya sendiri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.