Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Aku Pergi Mencarinya Bukan Untuk Siapa-siapa



Aku Pergi Mencarinya Bukan Untuk Siapa-siapa

2Ji Shaoheng membuka matanya dan melihat mobil Ji Jinchuan diparkir di pinggir jalan di depannya melalui kaca depan mobilnya. Kakak laki-lakinya itu bersandar pada badan mobil untuk merokok.     

"Berhenti..." ucap Ji Shaoheng yang sedikit terkejut dan alis yang terangkat.     

Yan Hao pun menghentikan mobil di pinggir jalan. Kemudian dia turun dan membuka pintu belakang. Yang pertama mendarat adalah tongkat Ji Shaoheng, diikuti oleh kakinya yang ramping, dan sosoknya pun turun dari mobil, memperlihatkan wajahnya yang lembut dan tampan. Ji Shaoheng mendekati Ji Jinchuan dengan tongkat yang selalu dibawanya, dia berhenti dengan jarak satu meter darinya. Dia memperlihatkan senyum yang memesona, yang seolah bisa menarik perhatian semua makhluk.      

"Kamu sedang menungguku, kak?" tanya Ji Shaoheng     

Ji Jinchuan selesai mengisap rokok terakhirnya dan melemparkan puntungnya ke tanah. Dia kemudian berkata, "Kamu sebaiknya mengakhiri hubunganmu dengan Bai Shiyan."     

Ji Shaoheng tersenyum dengan ekspresi jahat di wajahnya dan memicingkan matanya. Dia melirik kakaknya dan berkata dengan makna yang dalam, "Kakak marah untuk siapa?"     

"Dulu kamu menyukainya, lalu aku memberikannya kepadamu. Dan sekarang kamu malah memiliki hubungan dengan Bai Shiyan. Apa kamu pantas mendapatkannya?" tutur Ji Jinchuan yang menatap Ji Shaoheng dengan tatapan dingin.     

"Kalau sampai kakak ipar tahu ada wanita lain di hatimu, bukannya dia akan merasa sedih?" Ji Shaoheng tersenyum penuh arti.     

Ji Jinchuan mengerutkan kening dan menatap adiknya itu tanpa ekspresi, dia berkata, "Ini benar-benar berbeda. Jangan mengacau."     

Ji Shaoheng hanya tersenyum ringan, lalu berkata, "Bagaimana kalau aku mengatakan tidak mau?"     

"Apa kamu tidak merasa sudah cukup membuat begitu banyak masalah beberapa tahun terakhir ini?" Ji Jinchuan tiba-tiba mengangkat nada suaranya dan menatap Ji Shaoheng dengan dingin.     

"Membuat masalah?" Ji Shaoheng mengerutkan keningnya dan berpikir, seolah-olah dia tidak mengerti arti ucapan Ji Jinchuan itu. Sesaat kemudian, dia menatap pria di seberangnya dan berkata dengan polos, "Apa aku melakukannya?"     

"Ji Shaoheng!" Suara Ji Jinchuan tiba-tiba menjadi sangat dingin, dengan napas yang berat. Sementara wajahnya tampak sangat dingin dan suram.     

Ji Shaoheng menunjuk telinganya dan berkata, "Aku bisa mendengarnya… Kamu tidak perlu berbicara terlalu keras."     

"Aku akan memberimu waktu selama tiga hari. Kalau kamu tidak putus dengan Bai Shiyan, aku akan bertindak." Ji Jinchuan langsung pergi setelah mengatakan kalimat ini.     

Saat mereka berbicara, Yan Hao hanya berdiri di dekat Bentley dan tidak berani maju. Namun dia tetap menatap mereka sepanjang waktu karena takut akan ada pertengkaran fisik di antara kakak beradik itu. Melihat Ji Jinchuan pergi, dia merasa lega dan melangkah maju, lalu memanggil Ji Shaoheng, "Tuan Muda Kedua…"     

Ji Shaoheng melihat ke arah kepergian Maybach hitam dengan senyum yang mencibir.     

***     

Ji Jinchuan pulang ke vilanya di Teluk Nanhai dan menyerahkan mantelnya kepada Bibi Wu. Dia langsung bertanya, "Apa yang sedang dia lakukan?"     

Bibi Wu mengambil alis mantel milik Ji Jinchuan dan menggantungnya. Kemudian dia menjawab, "Nyonya Muda sedang menyiapkan air mandi untuk Tuan Kecil di ruang atas."     

Setelah itu, Ji Jinchuan pun naik ke lantai atas dan kembali ke kamarnya. Dia mendengar suara air dari kamar mandi setelah masuk ke dalam kamar. Dia pun melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar mandi.     

Saat ini, Chen Youran sedang berjongkok di lantai untuk memandikan Ji Nuo kecil. Si kecil asyik bermain air, yang membuat pakaian di bagian dada Chen Youran sangat basah sehingga menempel pada kulitnya dan memperlihatkan lengkungan bagian dadanya. Chen Youran mengira orang yang masuk ke dalam kamar mandi adalah seorang pelayan, jadi dia berkata, "Berikan saja handuknya..."     

Ji Jinchuan melihat ke sekeliling, namun tidak dapat menemukan handuk yang diminta istrinya. Dia pun kembali ke kamar dan mengambil handuk baru dari lemari, lalu memberikannya pada Chen Youran. Chen Youran lalu mengambilnya, tiba-tiba dia menyadari ada sesuatu yang aneh, dia pun menoleh ke belakang. Melihat bahwa orang itu suaminya, dia tersenyum padanya, kemudian kembali menundukkan kepalanya dan terus memandikan Ji Nuo kecil.     

Sementara itu, Ji Jinchuan bersandar di pintu kamar mandi dan melihat istri serta anaknya yang sedang asyik bermain air. Matanya yang dalam tiba-tiba dipenuhi oleh kelembutan.     

"Apa kamu menemui Ji Shaoheng?" tanya Chen Youran.     

Ji Jinchuan tercengang mendengar pertanyaan istrinya, dia pun bertanya, "Bagaimana kamu tahu?"     

"Ji Shaoheng yakin kamu akan menemuinya," kata Chen Youran dengan suara pelan.     

Ji Jinchuan pun ingat bahwa setelah perjamuan pernikahan, dia pergi untuk mengambil mobil di tempat parkir. Dia kemudian melihat Chen Youran dan Ji Shaoheng berdiri di luar hotel saat menjemputnya. Dia mengumpulkan pikirannya sejenak dan berkata dengan suara hangat, "Youyou, aku pergi mencarinya bukan untuk siapa-siapa, kamu tahu itu, kan?"     

"Aku tidak mengatakan kamu pergi untuk siapa." Chen Youran mendongak dan berkedip dengan polos.     

Ji Jinchuan menatap Chen Youran dengan tatapan tenang. Melihat bahwa istrinya itu benar-benar tidak marah, dia pun merasa lega.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.