Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Ini adalah Urusan Pribadiku



Ini adalah Urusan Pribadiku

1Seminggu kemudian…     

Hari ini adalah hari pernikahan Xu Chengyan. Chen Youran mengganti pakaiannya dan turun dari lantai atas. Ji Jinchuan sendiri sudah menunggunya di ruang tamu. Melihat istrinya turun, dia bangkit dari sofa. Chen Youran menuruni tangga dan berjalan mendekat ke arahnya. Ji Jinchuan pun melirik bros di dada istrinya, lalu tersenyum ringan. Kemudian, Chen Youran menggandeng lengannya dan mereka keluar dari ruang tamu.     

Pernikahan Xu Chengyan diadakan di sebuah hotel bergaya klasik yang masih satu grup dengan perusahaan milik Keluarga Xu. Pada saat Ji Jinchuan dan Chen Youran tiba, para tamu sudah hampir tiba semua. Hari ini, Xu Chengyan mengenakan setelan putih, dia menyapa para tamu dengan enggan. Sementara Gu Jinchen, yang hari ini menjadi groomsman, berdiri di belakang Xu Chengyan dengan mengenakan setelan hitam dan terus mengingatkannya untuk selalu tersenyum. Melihat Chen Youran datang bersama Ji Jinchuan, mereka berdua pun maju untuk menyapa.     

"Presiden Ji, Youran…" Mulut Xu Chengyan sudah kaku karena tersenyum terus menerus.     

Gu Jinchen memandang Chen Youran. Hari ini, wanita itu mengenakan gaun one-piece berwarna ungu muda yang memperlihatkan tulang selangka putih dan indah miliknya. Wajahnya tampak elegan dan lembut. Di jarinya yang memegang lengan Ji Jinchuan, terpasang cincin kawin yang tampak bersinar. Gu Jinchen berusaha membuang muka dengan susah payah. Ada senyum tipis di wajahnya. Ketika wanita itu melihat ke arahnya, dia pun tersenyum padanya.     

Ji Jinchuan mengangguk dengan lembut dan berkata, "Selamat ya..."     

Xu Chengyan memandangnya dan berkata sambil tersenyum, "Presiden Ji, menurutmu pernikahanku sedikit menyedihkan, kan?"     

Alis Ji Jinchuan sedikit terangkat, lalu dia berkata, "Nona Du masih berada pada usia wanita muda yang lugu dan polos. Kalau Tuan Muda Xu bisa menikahinya, seharusnya kamu merasa beruntung. Bagaimana ini bisa dikatakan pernikahan yang menyedihkan?"     

"Itu benar..." kata Xu Chengyan yang menatap Ji Jinchuan sambil tersenyum.     

Selain mereka, Gu Jinchen juga memahami dialog kedua orang itu. Namun, Chen Youran merasa bingung, jadi dia hanya bisa bercanda, "Siapa yang menyuruhmu terus melakukan hubungan yang kacau. Kalau tidak begitu, pernikahan ini tidak akan terjadi hari ini."     

Xu Chengyan membuka mulutnya, namun lengannya segera ditarik oleh Gu Jinchen. Kemudian, dia pun menutup mulutnya tanpa berkata-kata. Seorang tamu lainnya baru saja datang. Orang itu adalah Ji Shaoheng, Xu Chengyan dan Gu Jinchen pun pergi untuk menyapanya.      

Hari ini, Ji Shaoheng mengajak asistennya, Yan Hao, ke pernikahan Xu Chengyan tanpa pasangan wanita. Setelah mempelai pria dengan sopan, dia dan asistennya itu pun pergi ke tempat lain.     

Setelah upacara pernikahan berlangsung, terdapat perjamuan malam. Ji Jinchuan dan Chen Youran baru saja menikah. Acara pernikahan mereka yang digelar dengan mewah dan megah membuat orang-orang di kalangan kelas atas mengenal Chen Youran. Banyak istri dari petinggi perusahaan dan wanita muda yang ingin mengambil kesempatan ini untuk memiliki hubungan yang baik dengan Chen Youran. Mereka pun menghampirinya untuk menyapanya. Chen Youran tersenyum dan mengobrol bersama mereka dengan sopan.     

Setelah bertukar salam dengan beberapa orang di depannya, Ji Jinchuan memandang Chen Youran yang dikelilingi oleh para nyonya kaya dan wanita muda. Melihat istrinya sedikit kewalahan, dia pun pergi mendekatinya dan berpamitan kepada mereka, lalu membawanya pergi.     

Setelah keluar dari aula perjamuan, Ji Jinchuan berbisik pada Chen Youran, "Apa kamu baik-baik saja?"     

Chen Youran memegang sudut mulutnya dan menggelengkan kepalanya. Ji Jinchuan lalu membawanya untuk beristirahat, mereka pun naik lift ke lantai kamar tamu. Pintu lift terbuka dengan diikuti bunyi dentingan. Dengan pintu lift yang perlahan terbuka, mereka melihat Ji Shaoheng dan Bai Shiyan berdiri di luar sana. Bai Shiyan tampak memegang lengan Ji Shaoheng dengan erat dan centil. Ketika melihat dua orang yang berada di dalam lift, Bai Shiyan buru-buru melepaskan lengan Ji Shaoheng dan mengalihkan pandangannya.     

Dibandingkan dengan kepanikan Bai Shiyan itu, Ji Shaoheng terlihat sangat tenang. Dia mengangkat tangannya untuk memperbaiki lipatan di lengan bajunya. Dia perlahan mengangkat pandangannya, menatap Ji Jinchuan dan Chen Youran, "Kakak, kakak ipar… Apa pestanya sudah berakhir?"     

"Sebagai kakak laki-laki, aku harus mengingatkanmu kalau perilakumu akan mengecewakan orang tuamu," tutur Ji Jinchuan. Mata hitam miliknya menunjukkan jejak dingin dan menjadi semakin gelap serta dalam.     

Alis Ji Shaoheng terangkat, senyum di sudut mulutnya menjadi lebih besar dan lebih lebar. Dengan jejak cibiran, dia berkata, "Ini urusan pribadiku, kak. Kamu tidak boleh ikut campur."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.