Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Kamu Sudah Menebak Aku Akan… 



Kamu Sudah Menebak Aku Akan… 

3Air mata Sun Xiaoxiao mengalir dengan deras. Dia lalu bergumam sambil terisak, "Nona Chen, kalau kamu memiliki kekesalan, kamu bisa melampiaskannya kepadaku, tapi tolong jangan libatkan ayahku dalam hal ini."     

Chen Youran menatapnya dan tidak mengatakan apa pun. Sun Xiaoxiao mengepalkan tangan di kedua sisi tubuhnya dengan erat dan berkata, "Aku tidak tahu apa yang terjadi antara kamu dan kakak sepupuku, tetapi kakak sepupuku tidak jahat. Aku akan menyarankan dia untuk tidak mengganggumu di masa depan. Tolong angkat tanganmu dan juga Presiden Ji, berhentilah untuk mengusikku dan ayahku!"     

Chen Youran benar-benar takut dengan kemarahan Sun Xiaoxiao, yang bisa-bisa membuatnya melompat dari atas atap. Dia pun akhirnya berkata, "Oke, aku berjanji, ayahmu akan dirawat di rumah sakit besok dan terus menerima perawatan."     

"Benarkah?" Sun Xiaoxiao tampak kurang percaya akan ucapan Chen Youran.     

"Meskipun aku pergi ke hotel hari itu, tapi aku beruntung tidak terjadi apa-apa. Aku tidak akan meneruskan masalah ini," jawab Chen Youran dengan menganggukkan kepalanya.     

Sun Xiaoxiao melihat ke bawah sejenak, melepas kacamatanya, dan menyeka matanya yang kabur karena air mata. Kemudian, dia menatap Chen Youran lagi dan berkata, "Kalau begitu, telepon Presiden Ji sekarang dan minta dia untuk melepaskan ayahku."     

Sebenarnya, Chen Youran sudah muak dengan perilaku mengancamnya ini, namun Sun Xiaoxiao tampak sangat bersemangat sekarang. Jika lepas kendali, wanita itu bisa-bisa akan melakukan hal-hal ekstrem. Dia pun terpaksa harus mengeluarkan ponselnya dan menelepon Ji Jinchuan di depan Sun Xiaoxiao. Telepon itu berdering selama lebih dari 10 detik sebelum akhirnya terhubung.     

"Youyou, ada apa?" Terdengar suara rendah dan lembut pria di ujung telepon.     

Chen Youran melirik Sun Xiaoxiao yang menatapnya dengan gugup. Dia membuka bibirnya dan bertanya, "Ayah Sun Xiaoxiao diusir dari rumah sakit. Apa kamu yang melakukannya?"     

Ji Jinchuan sedang rapat barusan. Melihat bahwa itu adalah telepon dari Chen Youran, dia menunda rapat dan sekarang berada di luar ruangan.     

"Iya..." jawab Ji Jinchuan, dia mengakuinya dengan jujur. Dia mengambil dua langkah ke samping dan kembali berkata perlahan, "Karena kamu sudah menelepon, jadi artinya kamu sudah tahu apa yang terjadi."     

"Itu tidak ada hubungannya dengan ayahnya dan tidak ada yang terjadi hari itu. Aku tahu kamu melakukan ini demi kebaikanku, tapi kita tidak boleh memaksa Sun Xiaoxiao ke dalam situasi putus asa. Jangan mengganggunya lagi… oke?" Chen Youran berkata dengan lembut.     

"Ayahnya sudah berada di rumah sakit sekarang," jawab Chen Youran dengan suara rendah.     

Chen Youran yang mendengarnya sedikit terkejut, dia berkata, "Kamu sudah menebak aku akan…"     

Ji Jinchuan mengaitkan bibirnya dan bersuara dengan hangat, "Umm…"     

Kemarin, Xiao Cheng menemui Sun Xiaoxiao. Jadi, Ji Jinchuan pun sudah menduga bahwa Sun Xiaoxiao akan menemui Chen Youran hari ini. Dan istrinya itu pasti tidak tahan dengan permohonan Sun Xiaoxiao, lalu memintanya untuk tidak melanjutkan masalah ini lagi.     

Setelah telepon ditutup, Chen Youran menatap Sun Xiaoxiao dan berkata padanya, "Ayahmu sudah ada di rumah sakit."     

"Benarkah?" Sun Xiaoxiao tercengang.     

Chen Youran mengangkat ponselnya dan berkata dengan tenang, "Kamu seharusnya sudah mendengarnya barusan. Apa kamu berpikir aku perlu menipumu?"     

Mungkin berita itu terlalu mengejutkan, jadi Sun Xiaoxiao hanya berdiri untuk sementara waktu dan tidak menanggapi. Dia menatap Chen Youran dengan mata berkaca-kaca.     

"Aku sudah melakukan apa yang aku janjikan padamu. Kalau kamu tidak turun, tetap saja di sana!" Chen Youran menatap Sun Xiaoxiao untuk terakhir kalinya, lalu berbalik pergi.     

"Terima kasih! Aku benar-benar terima kasih..." Suara bersyukur Sun Xiaoxiao datang dari belakang Chen Youran dengan diikuti isak tangisan. Chen Youran sendiri hanya berhenti sebentar dan pergi tanpa melihat ke belakang.     

Di sisi lain, Ji Jinchuan memasukkan ponselnya kembali ke sakunya, menekan bagian tengah kedua alisnya, dan berbalik ke ruang konferensi. Para pemimpin senior yang saling berbisik segera diam dan menatapnya. Dia melirik semua orang, duduk dengan wajah hangat, dan melanjutkan pertemuan tersebut.     

Setelah rapat selesai, Ji Jinchuan memimpin semua orang keluar dari ruang konferensi dan diikuti oleh Xiao Cheng. Dia lalu berkata, "Awasi rumah sakit."     

"Baik, Presiden Ji..." balas Xiao Cheng.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.