Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Segalanya Telah Berubah



Segalanya Telah Berubah

0"Nona Sun, kalau kamu tidak mengatakan yang sebenarnya, rumah sakit di seluruh Kota A tidak akan pernah menerima ayahmu lagi. Jadi… Pikirkan tentang itu."     

Sun Xiaoxiao pun akhirnya ingat apa yang Zhou Hong katakan padanya di toilet hari ini, lalu dia bertanya, "Apa kamu orang suruhan Ji Jinchuan?"     

"Itu benar," jawab Xiao Cheng sambil mengangguk.     

Sun Xiaoxiao pun membelalakkan matanya ketika mendengar jawaban Xiao Cheng, dia segera berkata dengan suara gemetar, "Di mana letak aku menyinggungnya? Kondisi ayahku sudah sangat serius, kalau tidak ada rumah sakit yang mau menerimanya lagi, dia akan meninggal."     

Namun, Xiao Cheng tidak bergeming dan hanya berkata, "Kalau begitu ingat-ingat siapa yang menyuruhmu membawa Nona Chen ke hotel itu."     

Sun Xiaoxiao pun menundukkan kepalanya, menggigit bibirnya, dan terdiam. Xiao Cheng meliriknya. Dari sudut matanya, dia hanya bisa melihat sudut mata wanita itu yang memerah. Dia tiba-tiba menambahkan, "Hidup dan mati ayahmu ada di tanganmu. Kamu harus memikirkan itu dengan jernih, jangan biarkan dirimu menyesalinya."     

Mata Sun Xiaoxiao dipenuhi air mata dan tangannya sedikit gemetar. Tangannya mengepal hingga kuku-kukunya menusuk ke telapak tangannya. Rasa sakit yang tajam memenuhi sarafnya dan membuatnya mengingat kebaikan Bai Shiyan dengan semakin jelas.     

***     

Chen Youran dan Ji Jinchuan akhirnya tiba di Teluk Nanhai. Sebelum memasuki ruang tamu, pasangan itu mendengar suara tawa dari dalam. Ketika mereka memasuki ruang tamu, mereka melihat Xie Suling sedang bermain dengan Ji Nuo kecil di sofa. Ji Nuo tampak menyeringai senang. Selain itu, Fang Yaqing juga berada di sana dan duduk di ujung sofa.     

Seorang pelayan melangkah maju untuk mengambil mantel dan tas tangan mereka. Chen Youran lalu berjalan mendekat dan menyapa mereka, "Halo ibu… Yaqing..."     

"Kakak, kakak ipar… Ibu ingin melihat Nuonuo, jadi aku menemaninya ke sini..." jawab Fang Yaqing sambil bangkit berdiri dan tersenyum. Satu kalimat itu berhasil menjelaskan mengapa dia muncul di sini.     

Ekspresi wajah Chen Youran tampak tenang seperti biasanya. Senyum tipis muncul di bibirnya dan dia hanya menganggukkan kepalanya.      

Sementara itu, Fang Yaqing sudah memandang Ji Jinchuan dengan tatapan tajam. Pria itu perlahan membuka kancing lengan kemejanya dan tidak melihat balik ke dirinya. Hatinya pun terasa seperti ditimpa batu seberat ribuan kilogram. Dia bahkan merasa tidak nyaman saat bernapas.     

"Aku sudah tidak melihat kalian selama beberapa hari, tapi Nuonuo sudah bertambah besar saja sekarang," ucap Xie Suling dengan tersenyum.     

Mendengar hal itu, Chen Youran sedikit tercengang. Ibu mertuanya ini sepertinya menganggap cucunya keturunan iblis. Pertemuan terakhir mereka hanya berjarak beberapa hari, entah bagaimana mungkin Ji Nuo bisa tumbuh begitu cepat.     

Xie Suling dan Fang Yaqing akhirnya tinggal untuk makan malam bersama di Teluk Nanhai. Setelah makan malam, mereka duduk di sofa dan mengobrol. Tiba-tiba, ponsel milik Ji Jinchuan berdering, dia pun mengeluarkannya dari sakunya dan melihat layarnya. Dengan ponsel di tangannya, dia lalu berjalan ke teras samping ruang tamu.     

Suara Xiao Cheng terdengar dari dalam telepon, "Presiden Ji, Sun Xiaoxiao mengakui kalau itu adalah keinginannya sendiri dan tidak ada yang menyuruhnya untuk melakukan itu."     

Ji Jinchuan memandang langit senja di kejauhan. Lalu dia berkata dengan suara yang terdengar dalam dan juga dingin, "Orang di belakangnya sangat penting baginya atau dia juga diancaman oleh orang itu. Periksa lagi dengan cermat."     

"Baiklah..." kata Xiao Cheng. Setelah mengingat hal lain, dia kembali berkata, "Presiden Ji, Xue Jie kecanduan narkoba..."     

Mata Ji Jinchuan menyipit dan ada hawa dingin di bagian bawah matanya ketika mendengarnya. Hal itu adalah hal yang diharapkan olehnya, jadi dia tidak terkejut sama sekali. Setelah menutup telepon, dia pun berbalik. Dia melihat sosok Fang Yaqing yang berdiri di ambang pintu kaca di belakangnya. Dia menatapnya sejenak, lalu sedikit mengernyit dan mengalihkan pandangannya ke ruang tamu. Chen Youran dan Xie Suling, yang baru saja duduk di sofa, telah pergi.     

Fang Yaqing tampak ragu-ragu dan berkata, "Jinchuan…"     

Ji Jinchuan tidak yakin apakah Fang Yaqing baru saja mendengar percakapan dalam panggilan barusan atau tidak. Dia menatapnya dengan mata yang dalam dan tenang.     

"Kk… kamu tampak sangat sibuk akhir-akhir ini."     

Ji Jinchuan melirik Fang Yaqing dengan santai dan berkata, "Kenapa kamu tidak tinggal di ruang tamu dan malah pergi keluar?"     

"Aku ingin berbicara denganmu," kata Fang Yaqing dengan berbisik.     

Ji Jinchuan terdiam. Keduanya pun berdiri dalam diam. Mereka berdiri dengan sangat dekat, hanya berjarak beberapa meter saja, namun Fang Yaqing merasa bahwa saat ini mereka dipisahkan oleh seluruh belahan bumi utara. Setelah enam tahun, segalanya telah berubah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.