Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Masih Tidak Ada Hasil



Masih Tidak Ada Hasil

2Setelah hari itu, Sun Xiaoxiao tidak masuk kerja selama tiga hari berturut-turut. Para karyawan di perusahaan majalah juga tidak bisa menghubunginya, jadi mereka pun melaporkannya pada polisi.     

Qiu Shaoze menghubungi Chen Youran secara pribadi dan menyuruhnya untuk ke kantor. Setelah mereka bertemu, dia pun bertanya, "Kamu memiliki banyak kenalan di luar sana, jadi tolong minta seseorang membantu untuk mencari tahu di mana Sun Xiaoxiao berada. Apa dia masih hidup atau sudah mati?"     

Mendengar permintaan temannya, Chen Youran pun menganggukkan kepalanya dan menyetujuinya. Saat keluar dari kantor, dia segera menghubungi Xiao Cheng via telepon dan memintanya untuk membantu menemukan keberadaan Sun Xiaoxiao.     

Ketika Xiao Cheng menjawab telepon, kebetulan sekali dia sedang berada di kantor presiden. Dia memandang Ji Jinchuan setelah menerima telepon Nyonya Muda-nya itu dan berkata, "Presiden Ji, Nyonya Muda meminta saya untuk menemukan di mana keberadaan Sun Xiaoxiao."     

"Apa sudah ada hasil dari pencarian yang kamu lakukan?" tanya Ji Jinchuan yang duduk di belakang mejanya sambil memainkan penanya dengan ekspresi wajah hangat.     

"Sun Xiaoxiao sibuk mencari rumah sakit untuk ayahnya akhir-akhir ini. Dia belum menghubungi siapa pun, jadi belum bisa ditemukan siapa yang menghasutnya," jawab Xiao Cheng.     

Ji Jinchuan memicingkan matanya dan memainkan penanya di atas meja. Tidak ada ekspresi apa pun di wajahnya yang dingin.     

***     

Pada sore hari, Sun Xiaoxiao kembali ke kantor Majalah Hongze. Begitu dia memasuki kantor, para rekannya pun berkumpul, mereka menanyakan apa yang terjadi dan mengapa dia tidak datang bekerja beberapa hari terakhir ini. Chen Youran tampak duduk di mejanya sendiri dan memandang Sun Xiaoxiao yang dikelilingi oleh rekan mereka, juga tidak ada ekspresi di wajahnya.     

Sun Xiaoxiao tampak linglung saat ini, dia sibuk menyelesaikan pekerjaannya yang menumpuk selama beberapa hari. Rekan-rekannya bertanya apa yang salah, namun dia tidak memberi tahu mereka apa pun.     

Di toilet kantor, Sun Xiaoxiao diam-diam menghubungi Bai Shiyan. Telepon kedua orang itu terhubung dengan cepat.     

"Xiaoxiao?" sata Bai Shiyan.     

"Kakak sepupu, ayahku diusir dari rumah sakit. Sekarang tidak ada rumah sakit yang mau menerima ayahku. Aku tidak tahu harus berbuat apa lagi..." ucap Sun Xiaoxiao dengan suara yang tercekat.     

"Bukannya aku sudah memberimu uang? Dan ini bukan waktunya untuk membayar biaya pengobatan," tanya Bai Shiyan yang merasa bingung.     

"Aku tidak tahu apa yang terjadi. Rumah sakit memberitahuku seminggu yang lalu kalau ayahku telah diusir ketika aku tiba di sana..." jawab Sun Xiaoxiao dengan suara yang sudah terisak.     

"Seminggu yang lalu?" Bai Shiyan pun merasa curiga mendengar penuturan Sun Xiaoxiao.     

Dengan mata yang sudah dipenuhi air mata, Sun Xiaoxiao menjawab, "Iya, aku benar-benar tidak dapat menahannya lagi, jadi aku menelepon untuk meminta bantuan padamu."     

Di seluruh Kota A ini, hanya orang yang memiliki begitu banyak kekuatan yang bisa melakukan hal seperti itu. Bai Shiyan pun seolah dapat menebak siapa yang telah melakukan itu, dia lalu berkata, "Maaf, aku tidak bisa membantumu kali ini..."     

Sun Xiaoxiao seketika menjadi panik ketika Bai Shiyan mengatakan hal tersebut. Dia segera berkata, "Kakak, kalau kamu tidak membantuku, ayahku akan mati… Aku benar-benar putus asa, aku mohon..."     

Namun, Bai Shiyan hanya menghela napas dan berkata, "Aku tidak bisa membantu..."     

Sun Xiaoxiao pun berkata dengan tergesa-gesa, "Kakak, apa itu karena aku tidak melakukan pekerjaan dengan baik pada saat terakhir kali? Aku berjanji aku tidak akan membuat kesalahan lain kali ketika kamu memberi perintah kepadaku. Kalau tidak, aku akan mencari cara untuk menipu Chen Youran lagi agar dia pergi ke hotel hari ini… Aku..."     

Tiba-tiba, Bai Shiyan menyela perkataan adik sepupunya itu, "Xiaoxiao, bukannya aku tidak mau membantumu, tetapi kali ini aku benar-benar tidak berdaya."     

Kemudian, Bai Shiyan memutus sambungan telepon mereka. Mendengarkan bunyi bip yang menandakan telepon terputus, Sun Xiaoxiao hanya bisa menangis. Namun tiba-tiba, terdengar suara di sebuah bilik toilet, dia pun menyeka air mata di wajahnya dengan panik. Saat ini, Chen Youran mendorong pintu salah satu bilik toilet dan keluar. Sun Xiaoxiao menatapnya dengan mata yang terbelalak lebar. Wajahnya tampak seperti telah melihat hantu.     

Chen Youran berjalan ke wastafel dan menyalakan keran. Di bawah tatapan gugup Sun Xiaoxiao, dia hanya mencuci tangannya dan keluar dari toilet tanpa memandang rekan yang telah menipunya mentah-mentah itu. Setelah Chen Youran pergi, Sun Xiaoxiao bersandar di wastafel seolah-olah dia telah melepaskan kelelahannya. Di punggungnya pun dipenuhi dengan keringat dingin saat ini. Sebelum dia bisa bernapas dengan benar, seseorang yang lain keluar dari pintu bilik toilet lain. Orang itu adalah Zhou Hong.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.